MotoGP

Ducati Terlalu Perkasa di MotoGP, Honda dan Yamaha Minta Perlakuan Khusus untuk Seimbangkan Level

Ketimpangan antara pabrikan motor di MotoGP mulai disadari banyak pihak. Ducati dianggap terlalu kuat dengan pabrikan lainnya.

Lillian SUWANRUMPHA / AFP
MotoGP 2023. Honda dan Yamaha minta konsesi untuk bisa menyeimbangkan level dengan Ducati. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ketimpangan antara pabrikan motor di MotoGP mulai disadari banyak pihak.

Ducati dianggap terlalu kuat dengan pabrikan lainnya, seperti Honda dan Yamaha.

Upaya menyeimbangkan level kompetisi dengan pemberian konsesi bagi Honda dan Yamaha masih buntu setelah KTM dan Aprilia meminta lebih dengan pembatasan khusus bagi Ducati yang mendominasi.

Sejak dilempar ke publik setelah balapan MotoGP Belanda pada akhir Juni lalu oleh Direktur Olahraga Dorna Sports yaitu Carlos Ezpeleta, pemberian konsesi khusus kepada pabrikan Jepang masih sekadar wacana.

Sebabnya, masih belum ditemukan kesepakatan mutlak antara lima pabrikan yang tergabung dalam MSMA (Asosiasi Pabrikan Balap Motor).

Salah satu alasan yang sulit dibantah adalah fakta bahwa Honda dan Yamaha tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan konsesi menurut peraturan yang berlaku.

Untuk turun kasta menjadi pabrikan konsesi, pabrikan harus melalui satu musim penuh tanpa sekali pun finis tiga besar.

Adapun Yamaha musim ini sudah tiga kali mengalaminya melalui Fabio Quartararo. Honda? Cuma dua, tetapi salah satu di antaranya adalah kemenangan Alex Rins pada MotoGP Americas.

Dua pabrikan Eropa yaitu Aprilia dan KTM yang tadinya terlihat unggul juga berada dalam situasi yang tidak lebih baik dalam beberapa seri terakhir.

Baca juga: Berkaca dari Alex Marquez, Marc Marquez Diyakini Kembali Ganas di MotoGP 2024 Bersama Gresini Racing

Baca juga: Apa itu Towing? Kebiasaan Baru Marc Marquez yang Dibenci Pembalap Lain, Taktik Terlarang di MotoGP

Baca juga: Sedang Berlangsung Live Streaming Trans7 MotoGP Malaysia 2023, Link Nonton TV Online SPOTV

Dalam tujuh balapan setelah kemenangan terakhir oleh pembalap non-Ducati pada GP Catalunya, Yamaha justru paling sering finis tiga besar walau jumlahnya cuma dua.

Sementara itu, KTM, Aprilia, dan Honda terseok-seok dengan hanya sekali melihat pembalap mereka nangkring di tangga podium setelah balapan utama.

"Kalau Yamaha butuh konsesi, KTM dan Aprilia harus mendapatkan beberapa bagian juga," pinta Direktur Motorsports KTM, Pit Beirer, seperti dilansir BolaSport.com dari Speedweek.

"Itu karena Yamaha telah mengalahkan kami sebanyak tiga kali dalam enam balapan terakhir dengan Fabio," imbuhnya.

Sorotan kini bergeser menjadi bagaimana caranya membatasi pergerakan Ducati yang terlalu dominan di MotoGP saat ini.

Selain tak pernah gagal finis tiga besar, Ducati memborong 15 kemenangan dari 18 balapan yang sudah berjalan melalui lima pembalap berbeda.

Kemenangan terkini Enea Bastianini pada balapan terakhir di Sepang juga membuat kedelapan rider motor Desmosedici GP, baik pabrikan maupun tidak, pernah merasakan podium musim ini.

Tiga pembalap teratas di klasemen sementara MotoGP 2023 juga semuanya Ducati.

Baca juga: Hasil MotoGP Hari Ini Live Trans7 via Link Siaran Langsung MotoGP Malaysia 2023/Live Race MotoGP

Jika ditarik lebih jauh ke zona delapan teratas, cuma ada tiga perwakilan dari pabrikan lainnya.

CEO Aprilia, Massimo Rivola, lalu melontarkan ide lain untuk membatasi jumlah tim pelanggan dari setiap pabrikan dibatasi menjadi dua.

Keuntungan dalam jumlah pembalap membuat Ducati juga memimpin dalam urusan koleksi data.

Data yang melimpah telah mempermudah Ducati dalam menemukan setelan optimal untuk lomba sehingga tak terpengaruh dengan pengurangan jumlah sesi latihan bebas pada musim ini.

Masalahnya, di satu sisi Ducati juga memberikan pelayanan lebih, termasuk dukungan teknisi di lintasan sehingga lebih dipilih oleh tim-tim independen.

Selain itu pabrikan hanya mendapatkan kompensasi sebesar 3 juta euro (50 miliar rupiah) hanya untuk 1 tim satelit saja dari Dorna sehingga Ducati pada dasarnya tetap mengandalkan negosiasi bisnis sepenuhnya dengan 2 tim pelanggan lainnya.

Keluhan Aprilia soal pembatasan jumlah tim pelanggan ini pada akhirnya disekakmat oleh General Director Ducati, Gigi Dall'Igna. Menurutnya yang terpenting tetap kualitas dan bukan kuantitas.

"Aprilia tidak punya tim pelanggan pada 2022 tetapi mereka bersaing untuk gelar juara dalam waktu yang lama," timpa Dall'Igna.

Baca juga: Hasil MotoGP Hari Ini Live Trans7 via Link Siaran Langsung MotoGP Malaysia 2023/Live Race MotoGP

"Pada 2023, mereka menurunkan satu tim pelanggan untuk pertama kali, tetapi kita tidak bisa bilang bahwa mereka telah menjadi lebih kuat sebagai hasilnya."

Niat mengucilkan Ducati dengan pembatasan aturan juga kurang disukai oleh CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta.

Ezpeleta menunjuk bahwa, bagaimanapun Ducati tetap harus mendapat kredit karena berhasil menciptakan inovasi tanpa melangkahi regulasi.

"Saya tidak bisa bilang ke Ducati, 'Maaf, kalian terlalu bagus jadi kami harus sedikit menahan kalian'," ujar Ezpeleta.

"Di Formula 1, Red Bull tidak diperlambat, demikian juga Mercedes tidak mengalami pembatasan buatan selama bertahun-tahun (mendominasi)."

Jalan tengah akhirnya coba diambil. Kabarnya, Ducati hanya akan dibatasi dalam aspek pengujian saja di mana salah satunya adalah pengurangan jatah ban untuk tes.

Selain itu ada rencana pengurangan jatah wildcard bagi Ducati karena memiliki terlalu banyak pembalap di lintasan.

Pembatasan ban dan jatah tes juga bisa berdampak ke pabrikan lainnya mengikuti perbandingan poin pada akhir musim.

Baca juga: Jadwal Race MotoGP Malaysia 2023 Hari Ini Lengkap Jam Tayang Trans7, Cek Hasil Via Live Streaming

Sebenarnya ada usulan lain untuk mengurangi juga jatah ban bagi pembalap saat akhir pekan lomba bagi Ducati tetapi saran ini dinilai membawa risiko lain.

Masih menurut Speedweek, karena kesepakatan mutlak dari seluruh pabrikan sulit terpenuhi, mereka harus menurunkan posisi demi menemukan kompromi.

Regulasi teknis MotoGP sejatinya berlaku sampai akhir siklus lima tahunan pada 2026 mendatang.

Keuntungan yang Dijanjikan ke Honda dan Yamaha untuk Status Konsesi Baru

1. Bebas mengembangkan mesin saat musim berjalan

2. Lebih banyak jatah mesin per pembalap untuk semusim

3. Bisa memilih empat sirkuit pengujian, lebih banyak satu sirkuit daripada pabrikan lainnya

4. Penambahan jatah pemutakhiran aerodinamika per pembalap dari satu menjadi dua

5. Potensi penambahan jumlah tes bagi pembalap reguler

Baca juga: Starting Grid dan Jam Tayang Race MotoGP Malaysia 2023 Hari Ini, Link Nonton Trans7-TV Online

Rencana Pembatasan bagi Ducati

1. Jatah wildcard dikurangi dari enam per tahun menjadi dua atau tidak ada sama sekali

2. Jatah ban untuk pengujian dikurangi dari 170 pasang menjadi 140 pasang per musim

Klasemen MotoGP 2023

1. Francesco Bagnaia - Ducati Lenovo Team - 412

2. Jorge Martin - Prima Pramac Racing - 398

3. Marco Bezzecchi - Mooney VR46 Racing Team - 323

4. Brad Binder - Red Bull KTM Factory Racing - 254

5. Johann Zarco - Prima Pramac Racing - 200

6. Aleix Espargaro - Aprilia Racing - 198

7. Maverick Vinales - Aprilia Racing - 175

8. Luca Marini - Mooney VR46 Racing Team - 171

9. Fabio Quartararo - Monster Energy Yamaha MotoGP - 156

10. Jack Miller - Red Bull KTM Factory Racing - 156

11. Alex Marquez - Gresini Racing MotoGP - 149

12. Fabio Di Giannantonio - Gresini Racing MotoGP - 100

13. Franco Morbidelli - Monster Energy Yamaha MotoGP - 93

14. Marc Marquez - Repsol Honda Team - 84

15. Enea Bastianini - Ducati Lenovo Team - 76

16. Miguel Oliveira - CryptoDATA RNF MotoGP Team - 76

17. Augusto Fernandez - GASGAS Factory Racing Tech3 - 69

18. Alex Rins - LCR Honda CASTROL - 54

19. Takaaki Nakagami - LCR Honda IDEMITSU - 52

20. Raul Fernandez - CryptoDATA RNF MotoGP Team - 40

21. Dani Pedrosa - Red Bull KTM Factory Racing - 32

22. Joan Mir - Repsol Honda Team - 24

23. Pol Espargaro - GASGAS Factory Racing Tech3 - 13

24. Lorenzo Savadori - Aprilia Racing - 9

25. Jonas Folger - GASGAS Factory Racing Tech3 - 9

26. Stefan Bradl - HRC Team - 8

27. Michele Pirro - Aruba.it Racing - 5

28. Danilo Petrucci - Ducati Lenovo Team - 5

29. Carl Crutchlow - Yamalube RS4GP Racing Team - 3

30. Iker Lecuona - Repsol Honda Team - 0

31. Alvaro Bautista - Aruba.it Racing - 0

Kalender MotoGP 2023 (Juara)

1. MotoGP Portugal, Algarve International Circuit (Francesco Bagnaia)

2. MotoGP Argentina, Termas de Rio Hondo: 31 Maret-3 April (Marco Bezzecchi)

3. MotoGP Amerika, Circuit of The Americas: 14-16 April (Alex Rins)

4. MotoGP Spanyol, Circuito de Jerez: 28-30 April (Francesco Bagnaia)

5. MotoGP Prancis, Sirkuit Le Mans: 12-14 Mei (Marco Bezzecchi)

6. MotoGP Italia, Sirkuit Mugello: 9-11 Juni (Francesco Bagnaia)

7. MotoGP Jerman, Sachsenring: 16-18 Juni (Jorge Martin)

8. MotoGP Belanda, Sirkuit Assen: 23-25 Juni (Francesco Bagnaia)

9. MotoGP Inggris, Sirkuit Silvestone: 4-6 Agustus (Aleix Espargaro)

10. MotoGP Austria, Red Bull Ring: 18-20 Agustus (Francesco Bagnaia)

11. MotoGP Catalunya, Cirkuit de Barcelona-Catalunya: 1-3 September (Aleix Espargaro)

12. MotoGP San Marino, Sirkuit Misano: 8-10 September (Jorge Martin)

13. MotoGP India, Buddh International Circuit: 22-24 (Marco Bezzecchi)

14. MotoGP Jepang, Sirkuit Motegi: 29 September-1 Oktober (Jorge Martin)

15. MotoGP Indonesia, Sirkuit Mandalika: 13-15 Oktober (Francesco Bagnaia)

16. MotoGP Australia, Phillip Island Circuit: 20-22 Oktober (Johann Zarco)

17. MotoGP Thailand, Sirkuit Internasional Chang: 27-29 Oktober (Jorge Martin)

18. MotoGP Malaysia, Sirkuit Sepang: 10-12 November (Enea Bastianini)

19. MotoGP Qatar, Sirkuit Losail: 17-19 November

20. MotoGP Valencia, Sirkuit Ricardo Tormo: 24-26 November. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved