Pilpres 2024
Aiman Ditantang Kabaharkam Polri Buka-bukaan, Fadil Imran Sebut Eks Wartawan Hanya Berani Bicara?
Aiman ditantang Kabaharkam Polri buka-bukaan. Ya, Fadil Imran sebut eks wartawan hanya berani bicara.
Penulis: Kun | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar polemik Aiman Witjaksono dan Polri soal isu netralitas dalam Pemilu 2024.
Politisi Perindo, Aiman Witjaksono ditantang Kabaharkam Polri buka-bukaan.
Ya, Fadil Imran sebut eks wartawan jangan hanya berani bicara.
Komjen Fadil Imran tantang Aiman Witjaksono buka-bukaan sosok polisi tak netral.
Narasi yang diucapkan Aiman Witjaksono berpotensi menggangu kesadaran publik, anggap Fadil Imran.
Baca juga: Tak Hanya Suara Ganjar Pranowo, Kehadiran Gibran Gerus Pemilih PDIP di Jateng, Cek Survei Terkini
Baca juga: Ridwan Kamil dan Khofifah Jadi Rebutan Tim Pemenangan, Ganjar Pranowo dan Emil Dardak Ikut Merayu
Baca juga: Klaim Ganjar Pranowo Soal Pencopotan Baliho di Bali, Warga Kunci Pintu Ogah Sambut Kedatangan Jokowi
Melansir Kompas.com, Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Fadil Imran meminta agar Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aiman Witjaksono tak takut mengungkap oknum polisi yang disebut tidak netral dalam Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Fadil dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR-RI, Rabu (15/11/2023).
"Apa benar ada komandan yang memerintahkan bawahannya berpihak kepada caleg tertentu, atau partai tertentu, atau capres tertentu, apa benar?" ujar dia.
"Siapa, kan katanya banyak nanti kita klarifikasi. Jadi tidak usah takut, Aiman datang saja siapa orangnya buka, jangan hanya berani bicara tapi tidak berani bertanggung jawab," ucap Fadil.
Dia meminta agar anggota polisi yang disebut tak netral itu bisa diungkap terang benderang agar narasi di publik tidak mengesankan institusi Polri yang berjalan secara tidak netral.
"Karena jangan membangun sebuah narasi yang kemudian berakibat pada terganggunya kesadaran publik," ucap dia.
Fadil mengatakan, polisi memproses kicauan Aiman karena ada enam laporan yang diterima polisi.
"Karena ada laporan, maka penyidik Direskrimsus Polmed melakukan klarifikasi artinya penyelidikan apakah ada perbuatan pidana," ucapnya.
Jika tak ada unsur pidana, kata Fadil, kicauan Aiman akan dianggap sebagai proses berpendapat dalam berdemokrasi.
Baca juga: Bobby Nasution Dipecat PDIP, Ganjar Pranowo tak Takut Kehilangan Suara di Medan: Kader Pasti Senang
Sebelumnya, Aiman menyebut adanya kabar seorang komandan kepolisian yang memaksa beberapa anggotanya untuk mengarahkan pemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran RakabumingRaka.
Di akun Instagramnya, @aimanwitjaksono, Aiman menyampaikan isu komandan polisi yang mendukung pasangan capres Prabowo-Gibran.
Informasi itu secara eksklusif didapatkan Aiman melalui beberapa temannya di kepolisian.
"Saya mendapatkan informasi dari beberapa teman-teman di Kepolisian, mereka keberatan diminta komandannya yang mengarahkan pemenangan pasangan Prabowo-Gibran," kata Aiman dalam Instagram resminya @aimanwitjaksono, dikutip Kompas.com, Senin.
Aiman mengatakan, semua yang disampaikan melalui Instagram pribadinya sesuai dengan apa yang ia dengar.
Aiman mengaku belum mengetahui ada yang melaporkannya ke Mapolda Metro Jaya terkait pernyataannya.
Namun, Aiman siap menjalani proses hukum apabila ia dipanggil ke Mapolda Metro Jaya.
"Sebagai warga negara yang baik harus menjalani semua yang diatur dalam undang-undang," kata dia.
Terkait ini, Juru Bicara Aliansi Elemen Masyarakat Sipil untuk Demokrasi, Fikri Fakhrudin, melaporkan Aiman ke Mapolda Metro Jaya.
Laporan itu terkait pernyataan Aiman soal beberapa komandan Polri yang diduga memenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pemilu 2024.
Fikri beranggapan, ungkapan Aiman diduga menyebarkan ujaran kebencian serta hoaks.
"Kami menganggap pernyataan Aiman ini tidak berbasis data yang konkret dan valid," ucap Fikri.
Baca juga: Biodata dan Foto-foto Siti Atiqoh, Istri Capres 2024 Pendamping Ganjar Pranowo
Sebelumnya, politikus Aiman Witjaksono menegaskan bahwa ia tidak pernah mengatakan institusi Polri tak netral pada Pemilu 2024.
Dia menyebutkan kata "oknum" dalam pernyataannya.
"Saya ingin meluruskan dua hal. Satu, saya menyebut oknum bukan institusi Polri secara keseluruhan dan dua, saya menyebut masih banyak sekali polisi yang menjaga netralitasnya," ucap Aiman melalui akun Instagram pribadinya, @aimanwitjaksono, dikutip Kompas.com, Rabu (15/11/2023).
Pada unggahan tersebut Aiman juga menambahkan potongan video pernyataan saat Konferensi Pers TPN Ganjar Mahfud dengan topik netralitas aparat dalam pemilu, di Jakarta, Sabtu (11/11/2023).
"Saya buktikan, pada video yang dijadikan pelaporan saya. Saya yakin betul itu bukan terkait institusi, tapi ini terkait dengan oknum-oknum di dalamnya," kata Aiman.
Aiman juga menyebutkan banyak anggota polisi yang masih menjaga hati nurani untuk netralitas Pemilu 2024.
Aiman merasa bingung atas enam elemen masyarakat yang melaporkannya. Namun, ia siap apabila polisi memproses laporan terhadap dirinya.
"Jadi kalau masih dilaporkan tentu ini menjadi pertanyaan," ucap ia.
Baca juga: Viral Video Brimob Datangi Rumah Relawan Ganjar Pranowo, Begini Penjelasan Polisi
Diberitakan sebelumnya, Aliansi Elemen Masyarakat Sipil untuk Demokrasi melaporkan Aiman ke Mapolda Metro Jaya, Senin (13/11/2023).
Laporan teregistrasi dengan nomor LP/B/6813/XI/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 13 November 2023.
Aiman yang merupakan Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD dilaporkan atas pernyataan bahwa ada komandan Polri yang diduga berpihak pada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 mendatang.
Juru bicara pelapor Fikri Fakhrudin mengungkapkan, pernyataan Aiman yang diungkapkan dalam konferensi pers bersama TPN Ganjar-Mahfud dan diunggah ke media sosial pribadinya itu diduga berisi ujaran kebencian serta hoaks.
"Kami menganggap pernyataan Aiman ini tidak berbasis data yang konkret dan valid. Kami mengganggap saudara Aiman diduga menyebarkan kebencian dan hoaks," ujar Fikri.
Pernyataan Aiman Witjaksono soal Oknum Polri Tak Netral pada Pemilu 2024 yang Diperkarakan ke Polisi
Juru Bicara Aliansi Elemen Masyarakat Sipil untuk Demokrasi Fikri Fakhrudin selaku pelapor mengatakan, pernyataan Aiman tentang adanya Komandan Polri yang memenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tak bersumber fakta yang jelas.
"Kami menganggap pernyataan Aiman ini tidak berbasis data yang konkret dan valid," ucap Fikri saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/11/2023).
"Kami mengganggap Saudara Aiman diduga menyebarkan kebencian dan hoaks," tambah ia.
Fikri menuturkan, pernyataan Aiman yang membawa nama Institusi Polri dapat memberikan dampak buruk kepada masyarakat. "Karena dia (Aiman) bawa nama Kepolisian RI," ungkap dia.
"Kami memiliki misi Pemilu 2024 ini harus damai, jujur, adil dan demokratis," tambah Fikri.
Baca juga: Bobby Nasution Dipecat PDIP, Ganjar Pranowo tak Takut Kehilangan Suara di Medan: Kader Pasti Senang
Pernyataan Aiman tentang oknum Polri tak netral Berdasarkan video yang diposting di akun Instagram pribadinya, @aimanwitjaksono, Jumat (10/11/2023), Aiman menyatakan bahwa ada anggota polisi yang diminta komandannya untuk membantu memenangkan Prabowo-Gibran.
"Saya mendapat sejumlah informasi dari beberapa teman-teman di kepolisian. Mereka keberatan karena diminta oleh komandannya, enggak tahu komandan sampai di tingkat daerah atau tingkat pusat, tidak disebutkan, yang meminta untuk mengarahkan atau membantu pemenangan dari pasangan Prabowo-Gibran," ungkap Aiman.
"Ini firmed, ini tidak hanya satu, ada banyak yang kemudian memberikan informasi kepada saya," sambungnya.
Aiman menyampaikan, informasi tersebut ia dapatkan dari orang dalam di kepolisian. Kemudian, informasi yang ia dapat juga telah dimuat oleh salah satu media nasional.
"Harian Media Indonesia kemarin sudah menyampaikan bahwa pemasangan baliho Prabowo-Gibran dilakukan oleh sejumlah oknum polisi. Itu disampaikan oleh Harian Media Indonesia, silakan dibaca di situ," ujar Aiman.
Aiman melanjutkan, ia mendapat informasi soal Polres di seluruh Indonesia meminta penyelenggara dan pengawas Pemilu, yakni KPU dan Bawaslu setempat untuk mengintegrasikan CCTV mereka dalam kualitas visual high definition (HD) lengkap dengan audionya untuk diintegrasikan dengan Polres setempat.
Ia berpandangan, upaya tersebut bisa berbahaya meski Ketua KPU menyebut itu adalah MoU.
"Apa yang saya lihat di situ, segala gerak-gerik aktivitas dari penyelenggara maupun pengawas Pemilu, yakni KPU di daerah dan juga Bawaslu di daerah itu termonitor oleh Polres setempat. Kalau tujuannya baik, benar, enggak ada masalah. Seperti 2019 itu dilakukan pasca pencoblosan untuk mengawasi surat suara," ujar Aiman.
"Tapi ini jauh sebelum masa kampanye sudah dilakukan hal itu. Pertanyaannya, ada apa?" lanjutnya.
Menurut Aiman, ketika gerak-gerik aktivitas penyelenggara dan pengawas Pemilu semua terdokumentasi dengan baik, maka bukan tidak mungkin ada arahan untuk memenangkan Prabowo-Gibran dari oknum Polri.
"Misalnya, ketika ada hal-hal yang dirasa bisa dikasuskan, maka kemudian ada potensi intimidasi terhadap penyelenggara maupun pengawas pemilu yang ujung-ujungnya adalah memenangkan pasangan tertentu," jelasnya.
"Ini bukan tidak mungkin terjadi, sangat mungkin dan punya potensi yang luar biasa. Nah, saya yakin di institusi kepolisian juga banyak sekali yang masih memiliki nurani dan mempertahankan idealismenya, mempertahankan netralitasnya," tuturnya.
Baca juga: 3 Hasil Survei Capres 2024 November 2023, Anies Baswedan vs Prabowo Subianto vs Ganjar Pranowo
Polisi Selidiki Laporan Terhadap Aiman Witjaksono
Polisi menyelidiki laporan terhadap politikus Aiman Witjaksono yang menyebut oknum Polri bersikap tak netral pada Pemilu 2024.
"Rangkaian penyelidikan dilakukan oleh Tim Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya," ucap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak di Mapolda Metro Jaya, Selasa (14/11/2023).
Menurutnya, pelapor sudah diklarifikasi di Kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.
"Pelapor telah dilakukan klarifikasi atas laporan yang dibuat di Kantor SPKT sebagai bagian dari tahapan penyelidikan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Aliansi Elemen Masyarakat Sipil untuk Demokrasi melaporkan Aiman ke Mapolda Metro Jaya, Senin (13/11/2023).
Laporan teregistrasi dengan nomor LP/B/6813/XI/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 13 November 2023.
Aiman yang merupakan Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD dilaporkan atas pernyataan bahwa ada komandan Polri yang diduga berpihak pada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 mendatang.
Juru bicara pelapor Fikri Fakhrudin mengungkapkan, pernyataan Aiman yang diungkapkan dalam konferensi pers bersama TPN Ganjar-Mahfud dan diunggah ke media sosial pribadinya itu diduga berisi ujaran kebencian serta hoaks.
"Kami menganggap pernyataan Aiman ini tidak berbasis data yang konkret dan valid. Kami mengganggap saudara Aiman diduga menyebarkan kebencian dan hoaks," ujar Fikri.
Saat dikonfirmasi, Senin malam, Aiman mengaku belum mengetahui terkait laporan itu.
Namun, menurut dia, apa yang ia sampaikan dalam akun Instagram-nya merupakan fakta.
"Semua yang saya sampaikan kemarin adalah apa yang saya alami, atau itu adalah fakta," kata Aiman. Apabila laporan dari Aliansi Elemen Masyarakat Sipil untuk Demokrasi diproses, Aiman menekankan siap menjalani proses hukum di kepolisian. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Dilaporkan ke Polisi, Aiman Witjaksono Klarifikasi Soal Pernyataan Polri Tak Netral di Pemilu 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.