Berita Berau Terkini
Grup Keroncong Sanggam Abadi di Berau Perlu Alat Musik Lengkap, Butuh Dukungan Pemkab dan Perusahaan
Grup Keroncong Sanggam Abadi yang berdiri sejak 1987 di Berau masih terus mengalunkan nada-nadanya hingga ke generasi kedua. Grup ini, satu-satunya
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Grup Keroncong Sanggam Abadi yang berdiri sejak 1987 di Berau masih terus mengalunkan nada-nadanya hingga ke generasi kedua. Grup ini, satu-satunya grup musik di Berau dengan aliran Keroncong.
Sesuai dengan filosofi Sanggam Abadi, yang memiliki arti Bagus (Sanggam) dan Abadi, mempunyai harapan agar grup keroncong itu tetap tumbuh dan berkembang selamanya.
Meski begitu, Handoko selaku perwakilan dari Keroncong Sanggam Abadi mengatakan masih harus mencari generasi pegiat musik keroncong, yang tidak dipungkiri masih sulit mencari anggota di Berau.
Baca juga: Diiringi Musik Keroncong, Sandiaga Uno Unjuk Kebolehan Main Gitar di KaTa Kreatif Kukar
“Penting bagi kami untuk memilki generasi baru ya, untuk menjaga grup keroncong ini agar tetap ada di Berau,” bebernya kepada TribunKaltim.co, Minggu (19/11/2023).
Sebelumnya, Keroncong Sanggam Abadi sempat vakum selama 5 tahun. Selama durasi vakum, tidak ada undangan untuk tampil atau manggung. Sehingga banyak anggota mengurusi keperluan lainnya.
Namun, menyadari perlunya aliran berbeda di Berau, dan niat melestarikan musik khas, para anggota bertemu dan berdiskusi kembali menghidupkan aliran keroncong di Kabupaten Berau.
“Keroncong ini punya aliran yang khas, alat musiknya juga berbeda. Kami masih merasa perlu hadir di Berau,” tegasnya.
Adapun alat musik yang mereka gunakan yakni, permainan biola, flute, gitar dengan taki 3 yang biasa disebut Gitar Cuk atau Tenor. Gitar melodi dan gitar bas. Tentunya mereka juga memiliki vokalis untuk melengkapi aksi di panggung.
Baca juga: 80 Warga Kutai Kartanegara Belajar Bikin Kue Keroncong Khas Teluk Dalam
Kegiatan mereka biasanya selain tampil pada acara hajatan pernikahan, kadang kala ada undangan dari lingkungan pemerintahan untuk event tertentu.
“Pernah juga tampil di Jakarta memenuhi undangan dari HIMKRI (Himpunan Musik Keroncong Indonesia) mewakili kabupaten Berau,” ungkapnya.
Untuk project terakhir yang dilalui yakni tampil pada Gebyar Batik Berau yang diselenggarakan oleh pihak Dekranasda dan Disbudpar Berau.
Menurut Handoko, dengan harapan mereka agar tetap eksis dan berjalan, perlu sekali ada support dari Pemkab Berau maupun perusahaan di Berau. Terutama dalam pemenuhan alat musik. Alat musik lengkap yang diharapkan dapat menarik para peminat keroncong lainnya.
“Perlu ada space kami untuk berkreasi, jika itu dipenuhi, ada peluang untuk mencari penerus dan penikmat musik,” ungkapnya.
“Keterbatasan alat musik dan pendukungnya kadang menjadi hambatan kami, campur tangan pemerintah tentu sangat kami harapkan,” tuturnya. (*)
Diskon 10 Persen PBB di Berau, Berlaku hingga September 2025 |
![]() |
---|
Buruh di Berau Datangi Kemnaker untuk Mengadu, Disuruh Pulang Usai Wamenaker Terjaring OTT KPK |
![]() |
---|
Antara Luka dan Kasih, Korban KDRT di Berau Banyak yang Cabut Laporan karena Kasihan pada Suami |
![]() |
---|
Disbudpar Berau Wajibkan SOP Keselamatan di Semua Destinasi Wisata Air |
![]() |
---|
PKK Berau Kunjungi 4 Anak Terdampak Stunting, Beri Bantuan hingga Edukasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.