Amalan dan doa

Cara Menjamak Sholat Dzuhur dan Ashar Bagi Musafir atau Dalam Perjalanan dengan Jarak Minimal 81 Km

Cara Menjamak Sholat Dzuhur dan Ashar, Musafir atau Dalam Perjalanan dengan Jarak Minimal 81 Km

Editor: Nur Pratama
Canva.com
Ilustrasi mengerjakan sholat. 

TRIBUNKALTIM.CO - Dalam 1 hari wajib mengerjakan sholat 5 waktu, jika dalam perjalanan bisa di jamak.

Sholat merupakan suatu ibadah yang istimewa di dalam Islam karena perintah pelaksanaannya diterima oleh Nabi Muhammad SAW dari Allah SWT secara langsung.

Kedudukan sholat di dalam Islam ialah sebagai rukun Islam yang kedua.

Ibadah shalat menjadi ibadah yang dilarang untuk dilewatkan, khususnya sholat 5 waktu.

Bagi umat Islam yang terkendala dalam melaksanakan sholat, Islam telah memberikan kemudahan baginya untuk melakukan sholat Jamak.

Sholat jamak dibagi menjadi dua, yaitu sholat jamak taqdim dan sholat jamak takhir.

Baca juga: Cara Sholat Dhuha 2 Rakaat, Dikerjakan Ketika Matahari Mulai Naik Kurang Lebih 7 Hasta

Khazanah Islam kali ini membahas cara jamak Sholat Dzuhur dan Ashar mulai niat hingga salam.

Sholat dzuhur dan ashar adalah dua dari empat sholat fardhu yang bisa dijamak.

Sholat jamak merupakan suatu kemudahan bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah sholat karena suatu halangan yang memenuhi syarat tertentu.

Sedangkan menurut istilah, sholat jamak adalah mengumpulkan dua shalat fardhu yang dikerjakan dalam satu waktu dan dikerjakan secara berturut-turut.

Misalnya, mengerjakan dua sholat sholat yakni dzuhur dan ashar di waktu dzuhur atau di waktu ashar.

Sholat jamak pernah dilaksanakan oleh Rasulullah SAW.

Dalam hadits riwayat ibnu Umar dikatakan:

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ارْتَحَلَ قَبْلَ أَنْ تَزِيْغَ الشَّمْسُ أَخَرَّ الظُّهْرَ إِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ، ثُمَّ نَزَلَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا فَإِنْ زَاغَتِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ صَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ رَكِبَ (رواه البخارى)

“Dari Anas ra, ia berkata, “Apabila Rasulullah SAW berangkat menuju perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau akhirkan shalat zhuhur ke waktu ‘ashar. Kemudian beliau berhenti untuk menjamak shalat keduanya. Dan jika matahari tergelincir sebelum ia berangkat, maka beliau shalat Zhuhur terlebih dahlu kemudian naik kendaraan.” (HR. Bukhari)

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved