Berita Nasional Terkini

Sri Mulyani Beber Anggaran Kemenhan Naik Drastis Rp 61 Triliun, Ini Alasan Prabowo Subianto

Menteri Keuangan Sri Mulyani beber anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) naik drastis Rp 61 Triliun, ini alasan Menteri Pertahanan Prabowo

Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Heriani AM
Tangkapan layar Youtube Kementerian Keuangan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara dalam penyerahan DIPA dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2024, Rabu (29/11/2023). Menteri Keuangan Sri Mulyani beber anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) naik drastis Rp 61 Triliun, ini alasan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. 

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Keuangan Sri Mulyani beber anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) naik drastis Rp 61 Triliun, ini alasan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Jelang Pilpres 2024 anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) naik drastis Rp 61 triliun,  kenaikan ii dinilai tidak wajar.

Anggaran Kemenhan jelang Pemilu 2024 naik drastis.

Kenaikannya bahkan mencapai Rp 61 triliun.

Dengan kenaikan ini, anggaran alokasi anggaran Kemenhan 2024 menjadi Rp 384,87 triliun.

Angka ini naik drastis dari yang sejak awal sudah disetujui Presiden Jokowi.

Baca juga: Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Dianggap Contek Karya Anies yang Sudah Dilakukan di DKI

Baca juga: Masuk Daftar Jurkam TPN Ganjar, Limbad Justru Diperkenalkan Ridwan Kamil Sebagai Pendukung Prabowo

Baca juga: Jadwal Kampanye Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud MD Hari Ini, Sabtu 2 Desember 2023

"Untuk tahun 2020-2024 waktu itu sudah disetujui Bapak Presiden USD 20,75 miliar untuk periode 2020-2024. Nah, kemarin karena ada perubahan, maka alokasi untuk 2024 menjadi USD 25 miliar (setara Rp 384,87 triliun dengan asumsi Rp 15.395 per dolar AS)," kata Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Angka kenaikan drastis ini tentu saja sudah disetujui Jokowi.

Anggaran yang naik drastis jelang Pemilu 2024 inipun dinilai tak wajar.

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan angkat bicara soal kenaikan anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di tahun 2024 menjadi 25 miliar dolar AS atau setara Rp 384,87 triliun (kurs Rp15.395 per Dolar AS) atau naik Rp 61,58 triliun dibandingkan kesepakatan sebelumnya.

Perwakilan koalisi sekaligus Direktur Imparsial, Gufron Mabruri mengatakan, kenaikan anggaran Kemenhan terjadi secara tiba-tiba dalam jumlah yang fantastis adalah tidak wajar.

“Mengingat, momentumnya jelang Pemilu 2024. Terlebih lagi, kenaikan anggaran itu terjadi pada kementerian yang menterinya adalah calon presiden,” kata Gufron dalam keterangannya, Sabtu (2/12/2023).

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan laporan sebelum penyerahan digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Presiden Jokowi menyerahkan secara digital DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah tahun 2024 kepada para menteri, kepala lembaga, serta kepala daerah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan laporan sebelum penyerahan digital Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023). Presiden Jokowi menyerahkan secara digital DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah tahun 2024 kepada para menteri, kepala lembaga, serta kepala daerah. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Gufron menilai ada kejanggalan, lantaran saat ini Indonesia mengalami berbagai persoalan lain seperti tingginya angka kemiskinan, pengangguran, stunting, dan kondisi ekonomi masyarakat masih sulit terutama setelah Pandemi Covid-19.

Selain itu, sulit untuk mengukur efektivitas kenaikan anggaran pertahanan di penghujung masa pemerintahan yang akan segera berakhir.

Karenanya, Gufron mempertanyakan kenaikan anggaran tersebut apakah betul-betul untuk kepentingan membangun pertahanan atau kepentingan lain.

Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto tertawa saat ditanya mengenai penegakan hukum di era Presiden Jokowi mendapat rapor merah di Lebak, Minggu (19/11/2023).
Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto tertawa saat ditanya mengenai penegakan hukum di era Presiden Jokowi mendapat rapor merah di Lebak, Minggu (19/11/2023). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Anggaran Kemenhan Naik jadi Rp 384,87 Triliun

Kenaikan anggaran Kemenhan diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani setelah rapat internal bersama Presiden Jokowi dan Prabowo terkait anggaran sistem pertahanan tahun 2024 pada Selasa (28/11/2023).

Diketahui, kenaikan tersebut disepakati saat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, 28 November 2023.

Baca juga: Prabowo Subianto Puji Para Menko Kabinet Jokowi, Capresnya Gibran tak Sebut Nama Mahfud MD

Sri Mulyani mengatakan, ada alokasi anggaran yang cukup tinggi dari pinjaman luar negeri.

"Untuk tahun 2020-2024 waktu itu sudah disetujui Bapak Presiden USD 20,75 miliar untuk periode 2020-2024.

Nah, kemarin karena ada perubahan, maka alokasi untuk 2024 menjadi USD 25 miliar (setara Rp 384,87 triliun dengan asumsi Rp 15.395 per dolar AS)," kata Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Menurutnya, kenaikan ini cukup signifikan, karena untuk pinjaman Kemhan di luar negeri, nilainya naik sekitar USD 4 miliar atau setara Rp 61,58 triliun (asumsi kurs Rp 15.395 per dolar AS).

Sementara itu, Prabowo sendiri telah angkat bicara menjelaskan soal permintaan kenaikan anggaran pertahanan.

Menurutnya, kenaikan anggaran pertahanan penting untuk memastikan prajurit dan alutsista Indonesia selalu dalam keadaan siap tempur menjaga kedaulatan dan batas-batas wilayah negara dari ancaman asing.

Prabowo mengungkapkan, tidak ada satupun yang dapat memastikan situasi damai, yang saat ini dinikmati, bisa berjalan langgeng.

Hal ini dikarenakan suatu saat konflik dapat pecah sehingga negara perlu punya pertahanan yang kuat untuk menjaga wilayah dan rakyatnya.

Prabowo mengaku tak ingin mengandalkan ramalan atau hanya cara diplomasi bahwa dunia akan terus damai.

Baca juga: Cek Survei Elektabilitas Capres Terbaru, AMIN Kuasai Jakarta, Ganjar Kuat di Jateng, Prabowo-Gibran?

Menurutnya, dalam dunia pertahanan yang paling penting adalah soal kesiapan yang paling penting adalah kesiapan.

"Dalam masalah pertahanan, yang paling penting adalah kesiapan, readiness. Kesiapan ini juga masalah tentang (penanggulangan) bencana dan sebagainya, ya kita siap. Kita tidak bisa terjadi sesuatu, baru kita bergerak mencari alat. Tidak bisa itu," ujarnya saat di Lanud Atang Sandjaja, Bogor, Jumat (1/12/2023).

Prabowo menjelaskan, menjaga kedaulatan dan memperkuat pertahanan Indonesia juga tidak dapat hanya berdasarkan pada harapan.

Dia menuturkan, pertahanan menjadi urusan yang vital bagi keutuhan negara mengingat wilayah Indonesia yang luas, terutama jika dibandingkan dengan luas Eropa.

Prabowo juga setuju dengan pendapat yang mengatakan pertahanan itu mahal. Karena itu, jika Indonesia mau jadi negara terhormat, biayanya mahal. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anggaran Kemenhan Naik Rp 61 Triliun Jelang Pemilu 2024 Dinilai Tidak Wajar

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved