Berita Regional Terkini
Update Erupsi Gunung Marapi, Media Asing Soroti 11 Pendaki Tewas, tak Ada Larangan Pendakian?
Update erupsi Gunung Marapi Sumbar. Media asing ramai soroti 11 pendaki tewas. Diketahui, ada 75 pendaki saat erupsi, tak ada larangan pendakian?
TRIBUNKALTIM.CO - Simak update kabar erupsi Gunung Marapi Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) Minggu (3/12/2023) yang mengakibatkan 11 pendaki tewas.
Media asing ramai menyoroti 11 pendaki tewas saat erupsi Gunung Marapi Sumbar.
Diketahui saat erupsi, ada 75 pendaki yang dilaporkan berada di atas Gunung Marapi, apakah tak ada larangan pendakian sebelum terjadi letusan.
Berdasarkan data Badan SAR Nasional (Basarnas) Padang, 49 pendaki Gunung Marapi yang berhasil dievakuasi dengan selamat pada Minggu malam.
Baca juga: Terbaru! Jumlah Korban Meninggal Gunung Marapi Sumbar, Nama Pendaki yang Selamat dan Belum Ditemukan
Baca juga: Update Erupsi Gunung Marapi Sumbar, 11 Orang Pendaki Tewas, Daftar Nama Pendaki yang Sudah Turun
Baca juga: Viral Puluhan Pendaki Terjebak di Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Kirim Video Minta Tolong ke Ibu
Namun, 11 pendaki Gunung Marapi lain dilaporkan meninggal dunia.
Berbagai pihak pun menyoroti adanya aktivita pendakian di Gunung Marapi saat terjadi letusan.
Lantas, apakah memang tidak ada larangan pendakian ke gunung Marapi?
PVMBG Tidak Bisa Melarang Pendakian
Koordinator Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Basuki mengatakan, gunung Marapi hingga kini berada dalam status Waspada (Level II).
Dengan status itu, warga sebenarnya tidak diperbolehkan melakukan kegiatan atau mendekati gunung Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak, sesuai rekomendasi PVMBG.
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul Ada 75 Pendaki Saat Gunung Marapi Meletus, Apakah Tidak Ada Larangan Pendakian?, namun PVMBG tidak mempunyai hak untuk melarang adanya aktivitas pendakian.
"PVMBG tidak punya hak untuk melarang, karena setiap gunung api di Indonesia yang punya wewenang (melarang pendakian) adalah taman nasional, perhutani, atau BKSDA," kata Basuki dihubungi Kompas.com, Senin (4/12/2023).
Menurutnya, PVMBG sebenarnya setiap bulan mengirimkan dua kali laporan per dua mingguan berisi data terkini dan rekomendasi ke berbagai pihak, seperti BNPB, Gubernur Sumatera Barat, dan Wali Kota Bukittinggi.
Tidak Didahuluki Aktivitas Vulkanik
Letusan gunung setinggi 2.891 meter itu disebut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tidak didahului oleh peningkatan gempa vulkanik yang signifikan.
Hal tersebut disampaikan PVMBG dalam keterangan resminya pada Minggu terkait update letusan Gunung Marapi.
PVMBG juga mengatakan, meletusnya Gunung Marapi menyebabkan kolom abu setinggi 5.891 meter di atas permukaan laut.
Basuki menyebutkan, setiap erupsi gunung berapi memiliki karakter masing-masing.
Bahkan, perbedaan itu bisa terjadi dalam satu gunung api, tergantung dari sifat magma, hidrothermal, kedalaman kantung magma, serta terkadang bisa dipicu oleh musim atau gempa tektonik.
"Dalam kasus erupsi Marapi tanggal 3 Desember ini, tidak terekam adanya gempa vulkanik dalam (gempa yang menunjukkan adanya pergerakan magma dari dalam)," jelas dia.
Tidak adanya gempa vulkanik ini menunjukkan bahwa akumulasi tekanan berada di kedalaman dangkal.
Ketua Pos Pengamatan Gunungapi Marapi Ahmad Rifandi buka suara soal letusan Gunung Marapi yang disebut terjadi secara tiba-tiba.
Dikutip Tribunkaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul Penyebab Gunung Marapi Meletus Tiba-tiba Tanpa Didahului Aktivitas Vulkanik, Ini Penjelasan PVMBG, ia menjelaskan, erupsi gunung api terkadang juga dipicu oleh kondisi bawah permukaan yang terjadi secara tiba-tiba.
Contohnya adalah masuknya air tanah secara tiba tiba ke kantung magma dangkal atau terpicu oleh gempa tektonik lokal.
Khusus letusan Gunung Marapi, pemicu erupsi yang sudah dipastikan saat ini adalah akumulasi tekanan sangat dangkal.
"Karena tidak terdeteksi peningkatan gempa VA (Gempa Vulkanik-Dalam) secara signifikan dan yang kedua tiltmeter yang bereaksi adalah tiltmeter puncak," jelas Ahmad kepada Kompas.com, Senin.
"Jadi dari tiltmeter terjadi peningkatan tekanan di kedalaman dangkal, namun pemicu pelepasan tekanan itu belum bisa kita tentukan karena dari data kegempaan tidak ada indikasinya," tambahnya.
Baca juga: Daftar Wilayah Terdampak Abu Vulkanik Imbas Gunung Merapi Erupsi, BPPTKG Amati Status Kegeempaan
Tipe letusan Gunung Marapi
Lebih lanjut, Ahmad menerangkan bahwa Gunung Marapi memiliki tipe letusan freatik yang dipengaruhi oleh gas sehingga erupsi bisa terjadi secara tiba-tiba.
Karena alasan itulah dibuatkan imbauan agar masyarakat tidak boleh memasuki radius tiga kilometer dari puncak Gunung Marapi.
"Untuk erupsi susulan masih terjadi," kata Ahmad.
Alat PVMBG Rusak akibat Erupsi
Terkait letusan Gunung Marapi yang terjadi secara- tiba-tiba, Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG Ahmad Basuki mengatakan, dinamika suatu gunung api banyak macamnya.
Ia mencontohkan, ada aktivitas dari sebuah gunung yang dapat dideteksi sebelum meletus, tetapi ada pula yang tidak. Adapun letusan adalah pelepasan tekanan secara tiba-tiba.
Dalam peningkatan ini, secara umum gunung api akan menimbulkan gempa vulkanik.
"Namun, Gunung Marapi saat ini tidak terjadi hal tersebut," kata Basuki saat dihubungi Kompas.com, Senin.
"Jadi ini merupakan karakter dari Gunung Marapi yang perlu diwaspadai," tambahnya.
Lebih lanjut, Basuki menerangkan bahwa peralatan untuk mendeteksi aktivitas Gunung Marapi harus dipasang sangat dekat dengan kawah.
Sayangnya, peralatan milik PVMBG sudah hancur. "Saat ini alat kami yang dekat dengan kawah sudah hancur karena letusan," pungkasnya.
Berikut ini sejumlah laporan media asing yang menyoroti erupsi Gunung Marapi Sumbar seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul 11 Media Asing Soroti Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Telan 11 Korban Jiwa:
1. Al Jazeera
Al Jazeera memberi judul laporannya: 11 climbers dead, 12 missing after eruption of Indonesia's Mount Marapi.
"11 pendaki tewas dan 12 lainnya hilang setelah letusan Gunung Marapi di Indonesia," kata pejabat setempat.
Pihak berwenang mengatakan, 75 orang berada di daerah tersebut ketika Gunung Marapi Sumatera Barat meletus.
Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas, Hujan Abu di Magelang, Erupsi Masih Berlangsung, Imbauan BPPTG
2. Reuters
Laporan Reuters, dengan judul: Eleven climbers die in Indonesia after volcano erupts, 3 survivors found - official
Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Sumbar Abdul Malik mengatakan tim penyelamat menemukan 11 jenazah pendaki saat mereka mencari mereka yang masih hilang dan menyelamatkan tiga lainnya pada Senin (4/12/2023) pagi.
3. Xinhua
Judul laporan Xinhua: 11 climbers die after volcanic eruption in Indonesia
Pada tahap pertama pencarian, tim penyelamat menemukan 49 pendaki.
Semua pendaki kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Ada pula yang sudah kembali ke rumah.
Lalu, tahap kedua pencarian, 14 orang ditemukan.
"3 orang selamat, dan 11 lainnya meninggal dunia," papar Malik kepada Xinhua.
Ketiganya sedang dalam perjalanan menuju kaki gunung di bagian barat Indonesia saat terjadi letusan.
Pihak berwenang mengerahkan hampir 100 orang untuk mencari total 75 pendaki yang tercatat.
4. Washington Post
Judul laporan Washington Post yakni: 11 bodies recovered after volcanic eruption in Indonesia, and 22 climbers are still missing
Mengutip seorang pejabat di Badan Pencarian dan Pertolongan Padang, Hari Agustian, delapan orang yang diseleamatkan pada Minggu (3/12/2023), dilarikan ke rumah sakit dengan luka bakar.
"Satu orang juga mengalami patah anggota tubuh," urainya.
5. Wion News
Lalu, laporan dari Wion News, berjudul: 11 climbers die in volcanic eruption in Indonesia, search ops halted due to lava discharge.
Sebuah video yang beredar di media sosial pada Sabtu (2/12/2023), menunjukkan para pendaki dievakuasi ke tempat penampungan.
Wajah dan rambut mereka berantakan dan penuh debu vulkanik bercampur hujan.
Menurut Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari, guguran abu juga menutup beberapa desa dan menghalangi sinar matahari.
Pihak berwenang membagikan masker dan mendesak warga untuk memakai kacamata pelindung dari abu vulkanik.
6. India Today
Lalu, untuk laporan dari India Today, judulnya adalah: 11 hikers found dead after Mount Merapi erupts in Indonesia
Sementara pihak berwenang berhasil menyelamatkan 28 pendaki, operasi pencarian pun dimulai untuk menyelamatkan pendaki lainnya.
7. ABC Net
Sedangkan laporan ABC Net, berjudul: Climbers killed, survivors found after Indonesia's Mount Marapi volcano erupts
Pada Minggu (3/12/2023), Marapi meletus dan mengeluarkan kolom abu setinggi 3.000 meter.
Marapi juga menyebarkan abu vulkanik dan bebatuan ke wilayah sekitarnya.
Pihak berwenang melarang orang berada di zona bahaya dalam radius 3 kilometer dari kawah utama.
"Tingkat kewaspadaan Marapi dipertahankan pada tingkat tertinggi ketiga dari empat tingkat," kata Abdul Muhari.
Pihak berwenang telah memantau gunung berapi tersebut dengan cermat setelah sensor mendeteksi peningkatan aktivitas dalam beberapa pekan terakhir.
8. The Hindu
Laporan The Hindu diberi judul: 11 hikers dead after Indonesia volcano erupts, survivors found
Lebih jauh, Kepala Badan Mitigasi Bencana Sumatera Barat, Rudy Rinaldi mengatakan kepada AFP, beberapa pendaki yang diselamatkan membutuhkan perawatan medis karena lokasi mereka berada sangat dekat dengan letusan.
"Ada yang mengalami luka bakar karena panas sekali, dan sudah dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
"Mereka yang terluka adalah mereka yang mendekati kawah."
Rekaman video menunjukkan awan besar abu vulkanik tersebar luas di langit dan mobil serta jalan tertutup abu.
9. The Straits Times
Selanjutnya, laporan The Straits Times berjudul: 11 climbers killed as Indonesia volcano erupts, search on hold
Juru Bicara tim pencarian dan penyelamat setempat, Jodi Haryawan mengatakan terjadi letusan kecil pada 4 Desember saat proses penyelamatan dilakukan.
Akhirnya, pihak berwenang memutuskan untuk menghentian operasi.
"Terlalu berbahaya jika kita terus mencari sekarang," tambahnya.
Pada tahun 2023, terjadi letusan antara bulan Januari dan Februari dan memuntahkan abu sekitar 75 meter - 1.000 meter dari puncak.
10. SCMP
Laporan South China Morning Post (SCMP), berjudul: 11 climbers killed after Indonesia volcano erupts, spewing ash 3km into sky
Selama upaya penyelamatan hari Minggu (3/12/2023), tim penyelamat menarik jasad seorang pria yang terkubur di bawa lumpur dan bebatuan akibat tanah longsor di sebuah desa.
Para pejabat mengatakan, masih ada 11 orang hilang.
Berton-ton lumpur, bebatuan, pepohohan longsor dari gunung pada Jumat (1/12/2023), dipicu oleh hujan lebat.
Hingga meluap ke sungai dan membelah desa-desa di lerang pegunungan di dekat Danau Toba.
"Tim penyelamat menggunakan ekskavator, anjing, dan terkadang tangan kosong untuk memindahkan puing-puing," kata Juru bicara Badan Pencarian dan Pertolongan setempat, Sariman Sitorus.
"Mereka juga mengerahkan beberapa penyelam yang dilengkapi deteksi sonar untuk mencari kemungkinan korban tersapu Danau Toba," kata Sitorus.
11. The Guardian
The Guardian memberi judul laporannya: Mount Merapi eruption: 11 hikers found dead on Indonesian volcano
Ada sekitar 1.400 orang tinggal di lereng Marapi di Rubai dan Gobah Cumantiang.
Ini adalah desa terdekat yang berjarak sekitar 5 hingga 6 kilometer dari puncak.
Sekitar 250.000 orang tinggal dalam jarak 10 kilometer dari gunung berapi.
Gunung Marapi yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut.
Marapi telah aktif sejak letusan bulan Januari yang tidak menimbulkan korban jiwa.
Gunung ini termasuk di antara lebih dari 120 gunung berapi aktif di Indonesia.
Baca juga: Kembali Erupsi Hari Ini! Cek Gunung Kerinci Terletak di Provinsi dan Pulau Apa serta Riwayat Letusan
(Kompas.com-Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Update Berita Regional Terkini
Ikuti saluran Tribun Kaltim di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaAdSxwHVvTbruIloW3H
Ikuti kami di Google Berita untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Kondisi Gunung Api Semeru Jawa Timur Hari Ini, 18 Kali Gempa Erupsi, Tertutup Kabut |
![]() |
---|
Mengerikan, Detik-detik Erupsi Gunung Semeru, Mita Terbangun dan Bawa 2 Anak Berlari |
![]() |
---|
Terbaru! Jepang Umumkan Status Siaga Akibat Gunung Semeru Erupsi, 2 Wilayah Terancam Terjadi Tsunami |
![]() |
---|
Terbaru! Heboh Isu Gunung Gede Erupsi atau Meletus Setelah Gempa Cianjur, Terkuak Kondisi Terkini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.