Berita Ekbis Terkini

TikTok Shop Segera Dibuka Lagi, Gabung dengan Tokopedia, Deal dengan GoTo Diumumkan Pekan Depan

TikTok Shop segera dibuka lagi, merger dengan Tokopedia. Deal atau kesepakatan dengan GoTo diumumkan pekan depan

|
Editor: Amalia Husnul A
Freepik
Ilustrasi. TikTok Shop segera dibuka lagi, merger dengan Tokopedia. Deal atau kesepakatan dengan GoTo diumumkan pekan depan 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak update terbaru seputar TikTok Shop yang tampaknya akan segera dibuka lagi dengan bergabung ke Tokopedia

Kabar TikTok Shop akan segera dibuka lagi semakin kuat setelah perusahaan jejaring sosial milik ByteDance dilaporkan telah kesepakatan kerja sama dengan unit bisnis GoTo, yaitu Tokopedia.

Dilansir dari Bloomberg sesuai dengan keterangan dari seorang sumber yang dekat dengan isu ini, TikTok dan GoTo telah mencapai kesepakatan, deal dengan Tokopedia akan segera diumumkan pekan depan, nantikan update TikTok Shop

Pekan depan, rincian kerja sama TikTok dan GoTo, seperti apa merger TikTok Shop dan Tokopedia akan segera diumumkan minggu depan.

Baca juga: Kapan TikTok Shop akan Dibuka Lagi? Pemerintah Sebut TikTok Shop Lagi Urus Izin

Baca juga: Terjawab Sudah Kapan Tiktok Shop Dibuka Kembali? Cek Penjelasan Pemerintah dan Alasan Ditutup

Baca juga: TikTok Shop Bakal Buka Lagi, Menteri Koperasi Teten: Sudah Hubungi Bukalapak, Tokopedia dan CT Corp

Kesepakatan kerja sama TikTok-Tokopedia itu diyakini demi menghidupkan kembali "TikTok Shop" di Indonesia, setelah dilarang dan disetop operasinya di Indonesia pada 4 Oktober.

Sebelumnya, TikTok Shop ditutup karena bertentangan dengan Permendag Nomor 31 Tahun 2023 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul "TikTok Shop "Comeback"? Bytedance Dikabarkan Capai Kesepakatan dengan GoTo", menurut sumber, investasi di Tokopedia ini akan menjadi investasi pertama bagi TikTok Shop.

Selain potensi investasi, TikTok dan GoTo dilaporkan juga mendiskusikan skema kerja sama lain, misalnya, seperti usaha patungan alias joint venture.

Hal ini mungkin memerlukan pembangunan platform e-commerce baru.

Perwakilan TikTok dan GoTo menolak berkomentar terkait isu ini.

Selentingan upaya TikTok menghidupkan kembali bisnis e-commerce TikTok Shop di Tanah Air itu sudah terdengar sejak akhir Oktober lalu.

TikTok dilaporkan melibatkan pejabat pemerintah dan perusahaan media sosial lainnya untuk mencari cara memulai kembali operasi TikTok Shop di Indonesia.

Pada pertengahan November, TikTok disebut tengah "PDKT" (pendekatan) atau sedang melakukan pembicaraan dengan marketplace lokal untuk kemungkinan kerja sama, termasuk dengan termasuk Tokopedia, BukaLapak, dan Blibli.

Hingga hari ini tersiar kabar bahwa TikTok meneken kesepakatan kerja sama dengan unit e-commerce milik GoTo, Tokopedia.

Menurut Bloomberg, tujuan utama induk TikTok, ByteDance melakukan semua upaya ini adalah menghidupkan kembali layanan belanja online di Indonesia, yakni diyakini sebagai pasar ritel terbesar di Asia Tenggara.

Sebelum ditutup pada 4 Oktober, TikTok Shop juga merupakan salah satu dari enam marketplace terbesar di Indonesia, setidaknya berdasarkan estimasi nilai GMV tahun 2022.

Gross Merchandise Value (GMV) adalah akumulasi nilai pembelian dari masyarakat Indonesia lewat marketplace yang ada.

Atau sederhananya adalah pendapatan marketplace berdasarkan hasil akumulasi belanja pengguna.

Menurut data "E-commerce in Southeast Asia 2023", Indonesia memiliki GMV sebesar 51,9 miliar dollar AS atau kira-kira Rp 773,7 triliun pada 2022.

Nah, dari total GMV e-commerce Indonesia tersebut, TikTok Shop menyumbang 5 persen atau setara Rp 38,7 triliun.

Hingga ditutup 4 Oktober, TikTok Shop disebut mengirimkan sekitar 3 juta paket setiap harinya di Indonesia, kata sumber yang dekat dengan isu ini.

Sementara bagi GoTo, Bloomberg menggarisbawahi, kesepakatan dengan TikTok bisa berisiko karena akan membantu pesaing ritel online besarnya untuk beroperasi di Tanah Air.

Baca juga: Kapan TikTok Shop Dibuka Kembali? Kemenkop UKM Berikan Bocoran, Kemungkinan Gabung dengan E-commerce

Namun hal ini juga akan memberikan GoTo mitra media sosial global yang kuat dalam sebuah perjanjian yang dapat meningkatkan volume belanja, logistik, dan pembayaran untuk kedua perusahaan, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Bloomberg, Selasa (5/12/2023).

Kepemilikan Data dan Traffice Jadi Perhatian

"Sinyal" diluncurkannya kembali TikTok Shop semakin jelas menyusul manajamen TikTok membuka sejumlah lowongan pekerjaan untuk mengisi posisi jabatan untuk layanan dagangnya itu.

Hadirnya kembali TikTok Shop ini pun disebut-sebut dilakukan dengan aksi merger atau bergabung antara TikTok dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) atau GoTo.

Ihwal itu, akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Hargo Utomo menilai, aksi merger itu perlu diamati dalam berbagai hal.

Salah satunya adalah mengenai kepemilikan data dan keamanan data pengguna atau konsumen.

Dia mewanti-wanti pemerintah agar waspada terhadap perlindungan data yang memiliki kemungkinan data transaksi masyarakat disedot dan dikendalikan oleh pihak asing.

"Yang perlu diwaspadai adalah data ownership dan data security.

Undang-Undang perlindungan data pribadi akan berkurang maknanya jika kepemilikan data dan akses terhadap traffic transaksi data dikendalikan oleh pihak asing," kata Hargo, Senin (4/12/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul "Di Balik Rencana Merger TikTok dan GoTo, Kepemilikan Data dan "Traffic" Jadi Perhatian".

Hargo mengaku tak heran, jika TikTok Shop pasti akan kembali ke Tanah Air.

Baca juga: Berita Terbaru, TikTok Shop Buka Lowongan Kerja, Penjelasan Kemenkop UKM soal Gabung E-commerce Lain

Sebab, menurut dia, TikTok melihat pasar Indonesia yang begitu besar untuk dimanfaatkan.

Oleh sebab itu dia berharap agar pemerintah bisa mengawasi betul rencana bisnis tersebut.

Sebab, keamanan data konsumen merupakan hal sangat penting dimiliki oleh negara.

"Sebagai regulator, sudah saatnya pemerintah menjalankan fungsi pengawasan terhadap arus uang dan barang via e-commerce untuk kepentingan national interest & sovereignty (kepentingan dan kedaulatan nasional)," kata Hargo.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah mewanti-wanti soal keamanan data yang pada saat itu marak soal adanya ProjectS yang disebut-sebut adalah program besutan TikTok.

Jokowi mengaku sempat kaget setelah mengetahui adanya satu aplikasi yang berhasil memancing 123 juta orang dalam hitungan bulan karena ada pembelian yang sangat masif.

Ia memberi perhatian pada keamanan data dan perilaku konsumen Indonesia yang dianggap sudah dikuasai dengan predatory pricing.

“Jangan mau kita terkena juga kolonialisme di era modern ini.

Kita gak sadar, tahu-tahu kita sudah terjajah secara ekonomi,” kata Jokowi saat memberi pengarahan dalam program pendidikan Lembaga Ketahanan Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Penjelasan Kemendag Soal Kapan TikTok Shop Dibuka Kembali 2023, Cek Alasan dan Kenapa Ditutup

(*)

Update Berita Ekbis Terkini

Ikuti saluran Tribun Kaltim di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaAdSxwHVvTbruIloW3H

Ikuti kami di Google Berita untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved