Ibu Kota Negara
Respon Anies Soal IKN Nusantara, Usai Disindir Bahlil, Ada Capres Suka Kritik Buat Investor Ragu
Sindir politik Bahlil vs Anies soal IKN Nusantara jadi perhatian publik. Capresnya Cak Imin, Anies Baswedan mengatakan jangan dipaksa investor itu.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar ibu kota negara alias IKN Nusantara terkini.
Sindir politik Bahlil vs Anies soal IKN Nusantara jadi perhatian publik.
Capresnya Cak Imin, Anies Baswedan mengatakan jangan dipaksa investor itu.
Pernyataan Anies Baswedan itu ditengarai merespon sindiran Bahlil beberap waktu sebelumnya.
Baca juga: Saat Miliarder Indonesia dan Politisi PDIP Duduk 1 Meja Bahas IKN Nusantara, Bicara Trilunan Rupiah?
Baca juga: Beda Ganjar dan Anies Soal IKN Nusantara, Capres PDIP Siap Berkantor, Capres Perubahan Rajin Kritik
Baca juga: Ganjar Siap Berkantor di IKN Nusantara Bila Menang Pilpres, Paham Visi Jokowi Pindahkan Ibu Kota
Megaproyek IKN Nusantara menjadi salah satu proyek Pemerintah yang disorot jelang Pilpres 2024.
Maklum IKN Nusantara menyedot anggaran yang sangat besar dan bagaimana sikap ketiga capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo banyak disorot publik.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyindir capres yang kerap mengkritik IKN Nusantara hingga membuat investor ragu.
Dalam sindirannya terhadap capres yang kritik IKN Nusantara ini, Bahlil memang tidak menyebut nama.
Namun, capres nomor urut 1 Anies Baswedan menjawab sindiran Bahlil soal investor IKN Nusantara.
Menurut Anies, pemerintah tak perlu memaksa investor masuk menanamkan modalnya ke IKN, karena investor memiliki mekanismenya sendiri untuk berinvestasi.
"Menurut saya jangan dipaksa investor itu.Biarkan investor itu mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan komersial, bukan pertimbangan politik," ujar Anies saat ditemui di Bandar Lampung, Kamis (8/12/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul Jawab Bahlil Soal IKN, Anies: Jangan Paksa Investor.
Anies mengatakan, investor berpikir secara objektif dan menggunakan studi kelayakan setiap berinvestasi.
Ia juga menyebut, investor memutuskan investasinya berdasarkan pertimbangan komersial.
"Kalau secara komersial layak, ya pasti dia mau kerjakan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.