Berita Samarinda Terkini

Samarinda Bakal Segera Punya Sky Train, Pemkot Lirik Jalur Alternatif Potensial

Pemerintah Kota atau Pemkot Samarinda terus berkomitmen untuk memajukan transportasi modern yang efisien dan berkelanjutan.

Penulis: Sintya Alfatika Sari | Editor: Mathias Masan Ola
HO/Dokpim
Pemkot Samarinda rapat pemaparan laporan akhir penyusunan dokumen pra study terkait kelayakan jaringan jalur rel kereta api dalam kota Samarinda, di Hotel Fugo Samarinda, Jalan Untung Suropati Kecamatan Sungai Kunjang pada Senin (18/12/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota atau Pemkot Samarinda terus berkomitmen untuk memajukan transportasi modern yang efisien dan berkelanjutan.

Hal ini terlihat dari berbagai rapat pengadaan moda transportasi yang terus digencarkan.

Seperti yang digelar pada Senin (18/12/2023, pemkot kembali mengadakan rapat terkait pemaparan laporan akhir penyusunan dokumen pra study kelayakan jaringan jalur rel kereta api dalam kota Samarinda.

Baca juga: Terus Dikaji, Moda Transportasi Massal Sky Train Samarinda Ditarget Rampung di 2031

Giat ini berlangsung di Hotel Fugo Samarinda, Jalan Untung Suropati Kecamatan Sungai Kunjang.

Mewakili Walikota Samarinda Andi Harun, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Hero Mardanus SAtyawan turut hadir memimpin pertemuan tersebut.

Ia mengatakan bahwa pertemuan ini membahas tentang pertimbangan dalam pengadaan sky train (kereta layang) dengan sistem monotrail.

Dalam tahap pertimbangan ini, kata Hero, pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda akan merumuskan formulasi terhadap penataan ruang yang disediakan.

Lantaran hal ini juga harus diselaraskan dengan setiap perkembangan yang ada di Kota Samarinda.

Baca juga: Jokowi Tawarkan Ceko Bangun Transportasi Massal Ramah Lingkungan di IKN Nusantara

“Karena kita tidak tahu perkembangan ke depannya untuk menata ruang itu kembali,” tuturnya.

Selain itu, Dishub Samarinda juga memaparkan potensi keuntungan yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari pembangunan ini.

“Karena ini pra studi, masih covernya, Pak Manalu (Kadishub Samarinda) sudah menganggarkan ke APBD 2024. Ini juga merupakan visi misi Pak Wali,” tutur Hero.

Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Samarinda Didi Zulyani membeberkan terkait jalur alternatif yang paling mumpuni untuk pengadaan sky train.

Didi menjelaskan bahwa jalur alternatif 5 dipilih dengan berbagai pertimbangan.

Baca juga: Jadi Jantung IKN Nusantara, Samarinda Siapkan Skytrain Sebagai Transportasi Massal

“Pastinya jalur yang terbebas banjir. Kemarin sempat terpikirkan jalur lain namun kan perlu pertimbangan yang berhubungan dengan kondisi lokasi. Sehingga nanti kita memperhitungkan juga bagaimana bisa itu dapat memungkinkan,” ungkap Didi kepada TribunKaltim.co.

Namun, tak menutup kemungkinan bahwa akan ada alternatif lain yang akan dipilih. Sebab, pengadaan ini masih dalam tahap pra study dan akan memakan waktu yang cukup panjang.

“Dari berbagai penilaian, akhirnya ditawarkan satu alternatif yang nilainya paling tertinggi. Sebenarnya tidak menutup kemungkinan bisa alternatif lain,” ujar Didi.

Rute jalur alternatif 5 ini adalah Loa Buah, mulai sekitar Jalan KH Hasim Ashari - Jalan Mas Mansur - Terminal Sungai Kunjang - Jalan Untung Suropati - Jalan Slamet Riyadi - Islamic Centre - Jalan RE Martadinata.

Kemudian dilanjutkan menuju Jalan Gajah Mada dan Pasar Pagi - Jalan KH Abul Hasan - Jalan KH Agus Salim - Bandara Temindung - Jalan Poros Samarinda Bontang - Terminal Lempake - sekitaran Bukit Golf - Bandara APT Pranoto.

Baca juga: Bus Rapid Transit Hubungkan IKN Nusantara dan Samarinda di 2024, Pemerintah Tahan Proyek Sky Train

Di samping itu, pengadaan ini juga sejalan dengan dokumen Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS), Tataran Transportasi Wilayah (TATRAWIL), dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang telah tercatat dalam rencana pengembangan jalur kereta api trans kalimantan yang melintasi wilayah Kota Samarinda.

Diketahui, jalur ini memiliki jarak tempuh kurang lebih 21 kilometer dengan panjang lintasan 14,6 kilometer. Rencana pembangunan skytrain ini dikabarkan akan beroperasi tanpa pengemudi.

Hal ini juga berdasarkan penelitian multi kriteria yang mengacu pada Pasal 11 Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penetapan Trase Jalur Kereta Api. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved