Pilpres 2024

Respon Muhaimin Iskandar Dengar Ketua PBNU Sebut Cak Imin Tidak akan Menang di Pilpres 2024

Respon Muhaimin Iskandar dengar Ketua PBNU sebut Cak Imin tidak akan menang di Pilpres 2024.

Istimewa
Momen Ketua Umum PKB sekaligus cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (kedua dari kiri) bersama Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (paling kanan) dan eks Ketum PBNU KH Said Agil Siradj (kedua dari kanan) dalam acara Haul ke-85 KH Muhammad Munawwir, Yogyakarta. Respon Muhaimin Iskandar dengar Ketua PBNU sebut Cak Imin tidak akan menang di Pilpres 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO -- Respon Muhaimin Iskandar dengar Ketua PBNU sebut Cak Imin tidak akan menang di Pilpres 2024.

Calon wakil presiden Muhaimin Iskandar merespon santai omongan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf.

Bagi Cak Imin omongan Ketua PBNU itu hanya candaan. 

Ia dan Tim AMIN tak ambil pusing dengan omongan Yahya Cholil Staquf.

Baca juga: Disindir Gibran, Akhirnya Cak Imin Bongkar Alasan Utama Tolak IKN Nusantara, Dulu Potong Tumpeng

Baca juga: Ketua Umum PBNU Sebut Cak Imin Tak akan Menang Pilpres 2024, Timnas AMIN Samakan dengan Survei

Baca juga: Debat Cawapres, Prabowo Beri Gibran Nilai 9,9, Beda Survei Litbang Kompas: Nilai Cak Imin dan Mahfud

Momen istimewa terjadi saat mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kyai Said Agil Siradj duduk bersama calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar.

Tepat di sebelahnya duduk Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

Mereka menghadiri Haul K.H. Muhammad Munawwir Bin Abdullah Rosyad ke 85 di Ponpes Almunawir, Krapyak Yogyakarta, Sabtu (23/12/2023).

Mereka bertiga terlihat duduk satu deret bangku di bagian depan susunan bangku acara.

Cak Imin terlihat menggunakan baju koko berwarna putih dengan kopiah hitam dan sarung berwarna hijau terang.

Sedangkan Kyai Said Agil Siradj menggunakan pakaian batik berwarna hijau tua dan juga sarung berwarna hijau dan kopiah hitam.

Sedangkan Gus Yahya menggunakan baju koko putih dengan celana bahan hitam dan kopiah hitam.

Diketahui kegiatan Haul ini termasuk dalam jadwal kampanye Pilpres hari ke-26 Cak Imin di Jawa Tengah.

Cak Imin memulai kampanyenya di Kudus, kemudian melanjutkan dalam acara kampanye majelis taklim di Demak.

Dia juga menyempatkan diri bertemu ke beberapa tokoh agama di Jawa Tengah.

Dibilang istimewa karena ketiganya sering berseberangan dalam bersikap terkait politik, terutama antara Gus Yahya dengan Cak Imin.

Gus Yah berulang kali menegaskan warga tidak otomatis terafiliasi dengan PKB, sementara Cak Imin mengklaim bahwa PKB adalah satu-satunya partai warga NU.

Candaan Gus Yahya

Saat menyampaikan pidatonya, Gus Yahya mengatakan Cak Imin tidak pernah hadir pada haul di Krapyak. Namun saat menjadi cawapres, Cak Imin tiba-tiba muncul.

Gus Yahya mengatakan bahwa Cak Imin, baru pertama kali datang ke acara Haul Kyai Haji Muhammad Almunawwir.

"Saya meniru Kyai Said Aqil Siraj yang selalu hadir dalam Haul," katanya, Sabtu (23/12/2023).

"Kalau Pak Muhaimin seingat saya baru sekali ini, mudah-mudahan setelah ini istiqomah hadir dalam haul, walaupun tidak menang tetap datang," katanya diiringi tepuk tangan dan tawa para hadirin.

Baca juga: Janji-Janji Cak Imin, Gibran, Mahfud di Bidang Ekonomi, Ada Program Dana Desa dan Makan Siang Gratis

Lanjut Gus Yahya, candaan ini berani ia lontarkan karena saat ini dia masih menjabat sebagai Ketua Umum PBNU. "Mumpung dadi (jadi) ketua umum," kata dia.

Dalam pidatonya Gus Yahya mengatakan berbagai wacana dilontarkan untuk mengembangkan pondok pesantren, seperti mengembangkan dengan sistem sekolah sebagai sistem pengajaran yang baru, sampai gagasan yang terpopuler tentang mengembangkan kapasitas ekonomi pondok pesantren.

"Sampai pemerintah buat program khusus kemandirian ekonomi pesantren karena tahu banyak kiai-kiai ini ngenes karena nomboki pesantrennya," kata dia.

Dia menambahkan paling inti dari pesantren adalah keramatnya kiai. Kalau tidak ada keramatnya kiai, tidak ada beda pesantren dengan pondok lainnya.

"Saya dibawa ke sini oleh bapak saya, tidak disuruh ngaji. Baru kelas 2 SMP sampai sini katanya enggak usah pulang, betah-betahkan di sini," kata dia.

Dari kiri ke kanan, Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf, Mantan Ketua PBNU Said Agil Siradj dan calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar dalam acara Haul di Krapyak, Yogyakarta, Sabtu (23/12/2023).
Dari kiri ke kanan, Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf, Mantan Ketua PBNU Said Agil Siradj dan calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar dalam acara Haul di Krapyak, Yogyakarta, Sabtu (23/12/2023). (KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)

Tanggapan Cak Imin

Sementara itu, Cak Imin saat dimintai tanggapan soal guyonan Gus Yahya menanggapi dengan santai. Menurut Cak Imin guyonan seperti itu sering dilemparkan oleh kiai-kiai NU.

"Biasa di NU, guyon itu biasa," kata dia. Cak Imin mengatakan, lebih baik melihat hasil Pilpres 2024 nanti, apakah guyonan terbukti atau tidak.

"Kita buktikan saja nanti," ucapnya.

Secara terpisah Kapten Timnas Amin, Muhammad Syaugi Alaydrus ikut berkomentar tentang candaan Gus Yahya.

Dia mengingatkan hasil Pilpres hanya akan diketahui setelah masyarakat melakukan pencoblosan untuk memilih capres dan cawapres pada 14 Februari 2024.

“Ya enggak apa-apa, itu Beliau saja, biarin saja, yang menilai itu masyarakat nanti bukan orang per orang nanti ditentukan di 14 Februari,” kata Syaugi saat ditemui di Markas Timnas Amin, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (24/12/2023).

Syaugi berpandangan, pernyataan Ketua Umum PBNU itu sama halnya seperti hasil survei yang menempatkan elektabilitas atau tingkat keterpilihan pasangan Anies-Muhaimin di posisi ke dua atau ke tiga.

Baca juga: Terbongkar di Debat Cawapres 2024, Perbedaan Pandangan Anies, Gibran dan Cak Imin Soal IKN Nusantara

Namun demikian, Timnas Amin menganggap pernyataan atau hasil survei yang ada saat ini sebagai pemacu untuk tim pemenangan maupun relawan dan simpatisan agar bekerja keras memenangkan pasangan Anies-Muhaimun.

“Ini sama pertanyaannya, selalu dikatakan wah bagaimana menanggapi survei nomor 3 atau nomor 2 kan begitu ya, sering ya, Pak Anies selalu mengatakan pemilu itu nanti 14 Februari 2024 bukan sekarang bukan hasil survei sekarang, kecuali pemilu itu sekarang,” kata Syaugi seperti dilansir Kompas.com.

“Jadi kalau surveinya rendah memacu kita untuk bekerja lebih keras, kalau surveinya tinggi ya Alhamdulillah itu saja,” ucap eks Ketua Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) itu. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ketua PBNU Gus Yahya Sebut Cak Imin Tidak akan Menang Pilpres, Muhaimin: Tunggu Saja

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved