Pileg 2024

50 Hari Jelang Pemilu, KPU Samarinda Gelar Simulasi Pemungutan Suara

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda menggelar simulasi kegiatan pemungutan, perhitungan dan rekapitulasi surat suara pada Selasa (26/12/2023)

TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI
Simulasi pemilu yang digelar oleh KPU Samarinda di Museum Samarinda, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota pada Selasa (26/12/2023).TRIBUNKALTIM.CO/SINTYA ALFATIKA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tak lama lagi pesta demokrasi akan segera dilaksanakan. Demi lancarnya pelaksanaan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda menggelar simulasi kegiatan pemungutan, perhitungan dan rekapitulasi surat suara pada Selasa (26/12/2023).

Simulasi kali ini digelar di Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota dan bertempat di Museum Samarinda Jalan Bhayangkara. Bahkan simulasi ini dirancang sedemikian rupa layaknya pelaksanaan di hari H nanti.

Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat mengungkapkan bahwa pihaknya juga memanggil warga setempat untuk datang mengikuti simulasi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 02 tersebut.

"Pemilihnya pun pemilih yang real di TPS 02 di kelurahan Bugis, kita akan melihat partisipasinya, bagaimana kerjanya, pola dan metode dari pemungutan sampai keperhitungan bahkan untuk penggunaan Sirekap," ungkap Firman pada TribunKaltim.

Baca juga: Bawaslu Mahulu Bekali Saksi Peserta Pemilu 2024, Muhammad Ramli Paparkan Hal yang Ideal

Baca juga: BEM Unikarta Deklarasi Pemilu Damai 2024

Dalam kesempatannya juga, Firman menjelaskan Sirekap (Sistem informasi rekapitulasi) yang berbasis digital. Ia mengatakan bahwa Sirekap merupakan metode baru yang bertujuan memberikan kemudahan bagi petugas rekapitulasi suara.

Bahkan, sistem ini dapat di akses oleh khalayak luas tanpa terkecuali sehingga dapat menghindari potensi kecurangan.

"Sirekap ini kita hadirkan juga untuk mencari tahu apakah ada celah dalam hal kecurangan. Karena berbasis digital ini kami rasa penghitungan dan pemungutan suara akan jauh lebih aman. Akses ini semua masyarakat bisa lihat, karena ini website jadi di situ tidak ada lagi main rahasia-rahasia," jelas Firman.

Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Bugis, Wiji Lestari membagikan pengalamannya usai mengikuti simulasi pemungutan suara.

Menurutnya tak ada kesulitan sebab telah mendapatkan arahan dari panitia pelaksana. Namun banyaknya partisipasi dari calon legislatif membuat ukuran kertas surat suara menjadi lebih besar.

"Tidak ada kesulitan, tapi melipat kertasnya agak susah mungkin karena sekarang lebih banyak calonnya," ujar Wiji.

Baca juga: Bawaslu Kutai Timur Latih 40 Saksi Parpol Peserta Pemilu 2024

Hari selaku warga lainnya, juga membeberkan pengalamannya. Ia mengatakan bahwa terdapat perbedaan yang dirasakan pada pemilu 2019 lalu terkait dengan absensi.

"Kalau dulu hanya dari absensi. Kalau sekarang, tadi saya datang ke TPS di cek dulu pakai web. Tadi kelihatan nama saya dan alamat TPS saya. Katanya untuk memastikan saya terdaftar sebagai pemilih atau tidak," tutupnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved