Pilpres 2024
Upaya Anies dan Prabowo di Lumbung Suara Ganjar, Hasil Survei Capres di Jawa Tengah dan Jatim-Jabar
Upaya Anies Baswedan dan Prabowo Subianto goyang lumbung suara Ganjar Pranowo, ini survei elektabilitas capres di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat.
TRIBUNKALTIM.CO - Upaya Anies Baswedan dan Prabowo Subianto goyang lumbung suara Ganjar Pranowo, ini survei elektabilitas capres di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Masa kampanye dimanfaatkan semua calon presiden dan wakil presiden untuk mempromosikan diri dan program-programnya.
Provinsi Jawa Tengah jadi salah satu daerah yang juga kerap dikunjungi para capres cawapres.
Selama ini Jawa Tengah menjadi lumbung suara PDIP dan capres Ganjar Pranowo.
Jawa Tengah juga memiliki pemilig ketiga tertinggi, setelah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Total pemilih di Jawa Tengah ada 28.289.413.
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Bongkar Dibalik Survei Pilpres 2024 1 Putaran, Cek Elektabilitas Capres Desember
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Capres 2024 Hari Ini dari 7 Lembaga Survei Terbaru
Baca juga: Pasangan Terkuat Masih Kuat Usai Debat Capres Cawapres? Ini 3 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru
Tak heran, dua capres lainnya yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto mencoba merebut suara publik Jawa Tengah.
Simak jumlah Daftar Pemilih Tetap atau DPT di tiap provinsi di Pulau Jawa, termasuk Provinsi Jawa Tengah.
Simak pula hasil survei elektabilitas terbaru edisi Desember terkait peta suara capres di Pulau Jawa.
Terbaru, sejak akhir pekan lalu, calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Dia mengunjungi sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Tengah seperti Brebes, Rembang, dan Semarang.
Saat berada di Semarang, Anies meyakini bakal mendulang dukungan besar di Jawa Tengah.
“Saya rasa nuansa perubahan itu semakin terasa. Menginginkan perubahan. Dan itu kemudian menonjol,” kata Anies usai acara Istighosah Kubro Masyayich & Alumni Pondok Pesantren di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023).
Anies menilai anggapan Jawa Tengah yang selama ini identik dengan julukan 'Kandang Banteng' bisa saja kini berubah.
"Kalau sering disebut kandang. Itu adalah periode-periode sebelumnya. Sementara sekarang rakyat yang menginginkan perubahan itu bukan ada di satu dua partai, tapi di banyak partai,” kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.