TKN Prabowo-Gibran: Masyarakat Kalimantan Menyambut Gembira IKN

Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono merespons pernyataan dari calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar.

Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Diah Anggraeni
HO / TKN
Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono saat merespons pernyataan dari calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar yang menolak Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan memberikan contoh kota-kota di Pulau Kalimantan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono merespons pernyataan dari calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar.

Sebelumnya, Muhaimin Iskandar mengaitkan sikapnya yang menolak Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan memberikan contoh kota-kota di Pulau Kalimantan.

"Ada pihak yang hari ini merubah haluan dari setuju IKN jadi menolak IKN, dengan narasi skala prioritas. Memberikan contoh-contoh Kota di Kalimantan seperti Balikpapan, Banjarmasin dan Pontianak. Ini menurut kami keliru, karena masyarakat Kalimantan, terutama Kaltim, justru menyambut gembira Ibukota Republik di Kalimantan." tegas Budisatrio, yang juga merupakan anggota DPRI dari Daerah Pemilihan Kalimantan Timur.

Menurut Budisatrio, masyarakat Kalimantan sudah memahami makna dan semangat dari IKN, serta menyambut usaha pemerintah untuk melaksanakan pembangunan yang tidak lagi Jawa Sentris.

"Ke depannya, Kalimantan akan disebut sebagai pusat Indonesia. Tidak lagi disebut sebagai ‘daerah’. Ini hal besar, kebanggaan, simbol pemerataan yang mungkin belum dipahami jika masih berpandangan Jawa Sentris.” urainya.

Baca juga: Respons Pernyataan Cawapres soal Pembangunan IKN, Budisatrio Djiwandono: Itu Simbol Pemerataan

Budisatrio menjelaskan, pembangunan IKN tidak bisa ditafsirkan sebagai pembangunan kota baru yang berdiri sendiri.

Karena IKN akan memberikan dampak pembangunan dan kemajuan yang pesat juga di wilayah sekitar penyangganya sampai ke desa-desa.

“IKN dibangun dengan konsep smart forest city, yang mengusung konsep keberlanjutan. Dimana pembangunan infrastruktur dan pemenuhan hak dasar seperti pangan dan air akan menjadi prioritas. Ini membutuhkan dukungan dari wilayah sekitarnya. Pembangunan jalan antar desa dan kabupaten kota di sekitar IKN akan dikebut. Juga pembangunan sumber air dan penyediaan air bersih akan difokuskan ke daerah sekeliling IKN. Jadi jangan melihat IKN-nya saja” jelasnya.

Jika pasangan Prabowo-Gibran terpilih, lanjut Budisatrio, pihaknya akan memastikan program-program unggulan Prabowo Gibran akan membantu percepatan pembangunan wilayah penyangga IKN.

“Seperti program makan siang gratis, program swasembada air dan pangan, pembangunan sekolah dan rumah sakit unggulan di tiap kabupaten akan ikut memastikan bahwa wilayah Kalimantan akan tumbuh bersama pembangunan IKN. ” tutur Budisatrio.

Baca juga: TKD Prabowo-Gibran Kaltim Segera Terbentuk, Ini Harapan Komandan Komunikasi TKN Budisatrio

Menanggapi kritik terkait skala prioritas anggaran IKN, Budisatrio mengajak memikirkan IKN dengan konteks yang lebih besar.

“Sekali lagi, ini adalah jawaban dari harapan dan mimpi dari masyarakat di daerah-daerah. Jadi harus ada keberpihakan anggaran. Namun mesti diingat bahwa tidak semuanya akan menggunakan anggaran negara.” tegas politisi Partai Gerindra tersebut.

“Jadi sangat disayangkan jika kita memikirkan IKN hanya untuk kepentingan politik dalam konteks pemilihan saja. Hari ini IKN tidak lagi menjadi wacana, sudah memiliki kekuatan hukum dan sudah mulai direalisasikan. Kami tentu berharap setelah pemilu dilewati, kita kembali bersatu dan semua pihak yang dari awal mendukung semangat IKN akan ikut serta membangun IKN.” tutup Budisatrio.

Sebelumnya, calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan Abdul Muhaimin Iskandar mengungkap alasannya dulu mendukung pembangunan IKN Nusantara, namun kini berputar haluan.

Menurutnya, perubahan sikap itu setelah evaluasi, pihaknya yang menilai ada skala prioritas yang lebih utama dibandingkan dengan pembangunan IKN yang membutuhkan dana besar.

Hal itu ia katakan merespons pernyataan Gibran saat debat cawapres yang menyebut dirinya tidak konsisten terhadap IKN. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved