Daihatsu Catatkan Penjualan Meningkat Tahun 2023 Pasca Pandemi Covid-19

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA - Pasar mobil di Kaltim terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi pasca-Covid-19.

Semua merek mobil di Samarinda mencatat peningkatan penjualan sebesar 22 persen sampai dengan September 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy).

Hal ini dipengaruhi oleh bisnis pertambangan dan penggalian yang merupakan sektor utama di Benua Etam.

Sektor ini terus menunjukkan kinerja positif sejalan dengan penurunan kasus Covid-19.

"Penjualan mobil kami terus naik setiap tahun. Ini karena bisnis di Kaltim sudah mulai normal kembali setelah Covid-19 mereda," kata Branch Manager Astra Daihatsu Samarinda Vincentius Allen Budiono, Jumat (29/12/2023).

Menurutnya, Astra Daihatsu Samarinda berhasil meningkatkan penjualan sebesar 27 persen, lebih tinggi dari rata-rata penjualan all brand sebesar 22 persen per September 2023.

Ia juga mengatakan bahwa penjualan mobil didorong oleh harga komoditas yang masih tinggi di Kaltim.

Baca juga: Daihatsu Hadirkan Mobil Modern dan Stylish All New Astra Daihatsu Ayla

Baca juga: Astra Daihatsu Sukses Gelar Urban Fast Level Up 2022 di Balikpapan, Ada Bintang Tamu Vidi Aldiano

Dari segmen pembeli, banyak yang berasal dari karyawan tambang batu bara yang mencapai 15 persen dan perusahaan sawit yang mencapai 5 persen.

"Daihatsu masih menjadi pilihan nomor dua di Samarinda," ujarnya.

Ia menambahkan, dalam sebulan, Daihatsu mampu menjual 231 unit pada September 2023. Rata-rata penjualan bulanan Daihatsu adalah 204 unit.

Angka ini membuat diler di Jalan Juanda Samarinda ini mencapai target penjualan.

Ia optimistis bahwa sampai akhir tahun, penjualan bisa mencapai 130 persen dari target. Hal ini didukung oleh pasar mobil ramah lingkungan berbiaya rendah atau LCGC.

Daihatsu memiliki produk LCGC yaitu Sigra dan Ayla. Produk ini masih menjadi favorit di Samarinda.

Untuk tahun depan, ia berharap penjualan bisa lebih baik dari tahun ini.

Baca juga: Kemenperin Beberkan Mobil LCGC Naik Rp5 Juta, Salah Satunya Kenaikan Material Bahan Baku

Namun, ia mengakui bahwa ada kemungkinan perlambatan di awal tahun karena adanya tahun politik di Indonesia.

"Konsumen biasanya lebih hati-hati atau wait and see saat tahun politik. Tapi setelah Februari 2024, kami perkirakan penjualan akan naik lagi," tandasnya. (*)