MotoGP

Teknik Cornering MotoGP dari Masa ke Masa, Mulai Lutut, Siku, Bahu Hingga Kepala

MotoGP tak hanya melulu soal kecepatan motor, namun ada banyak teknik yang harus dikuasai oleh para pembalap.

Mohd RASFAN / AFP
Para pembalap MotoGP melakukan teknik cornering. Teknik ini telah berkembang dari masa ke masa seiring dengan kecepatan motor yang terus berkembang. 

TRIBUNKALTIM.CO - MotoGP tak hanya melulu soal kecepatan motor, namun ada banyak teknik yang harus dikuasai oleh para pembalap, salah satunya cornering.

Salah satu teknik yang wajib dikuasai oleh para pembalap MotoGP, yakni cornering.

Teknik cornering MotoGP juga selalu berkembang dari masa ke masa.

Sekarang teknik menikung MotoGP ini sudah sangat luar biasa, di mana pembalap bahkan sampai menempatkan bagian bahunya untuk menempel ke aspal alias shoulder down saat melakukan cornering.

Baca juga: Kendarai Motor Juara Bagnaia, Marc Marquez Bikin Bos Aprilia Ketakutan Songsong MotoGP 2024

Baca juga: MotoGP Kazakhstan Menjadi Seri Baru di MotoGP, Simak Kalender Lengkap MotoGP 2024

Baca juga: MotoGP 2024: Duet Alex Rins dan Fabio Quartararo tak Kalah Garang dengan Jagoan Ducati

Sebelum itu sudah ada juga istilah knee down, elbow down, yang menjadi tolak ukur seberapa jauh pembalap bisa memiringkan tubuhnya saat melakukan teknik cornering MotoGP.

Bagi yang masih belum tahu, dilansir Tribun Kaltim dan Grid Oto, teknik memiringkan tubuh ini menjadi upaya pembalap melawan gaya sentrifugal saat menikung.

Pada awal lahirnya balap Grand Prix motor 1940-an silam, teknik menikungnya sangat sederhana karena hanya cukup dengan sedikit memiringkan tubuhnya saja.

Saat itu motor juga tidak terlalu kencang dan grip bannya juga tidak terlalu kuat, jadi sangat tidak memungkinkan untuk melakukan aksi memiringkan tubuh dengan maksimal.

Baca juga: Lengkap Jadwal MotoGP 2024 dan Line Up Pembalap Terbaru, Seri Perdana Digelar Maret di Qatar

Pada 1960-an, barulah mulai lahir teknik baru dalam menikung di mana para pembalap terlihat semakin miring saat melibas tikungan.

Banyak pembalap mulai menapakkan lututnya ke aspal alias teknik knee down pada era ini.

Era ini sudah menggunakan motor dengan spesifikasi lebih, termasuk ban yang tapaknya lebih lebar dari era sebelumnya.

Teknik ini awalnya diperkenalkan oleh pembalap Finlandia, Jarno Saarinen, yang sudah melakukan banyak eksperimen dengan gaya tersebut.

Baca juga: Perbandingan Motor Honda dengan Ducati di MotoGP, Alex Marquez: Seperti Sepeda Anak-anak

Saarinen juga memperkenalkan gaya menempelkan dada ke tangki motor, yang bahkan juga masih dipakai hingga sekarang.

Namun beberapa tahun berikutnya teknik knee down ini baru semakin populer, saat Kenny Roberts melakukannya.

Gayanya kemudian ditiru banyak orang kala itu dari mulai pembalap hingga pencinta motor biasa pada era itu.

Halaman
1234
Sumber: Gridmotor.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved