Berita Penajam Terkini
Bom Udara Bekas Perang Dunia II di PPU tak Punya Lagi Daya Ledak, Kini Dibawa ke Gudmurah
Bom udara yang diduga bekas peninggalan perang dunia ke II ditemukan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Bom udara yang diduga bekas peninggalan perang dunia ke II ditemukan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Bentuknya lonjong, dan terlihat sudah berkarat. Panjangnya sekitar 90 centimeter (cm), dan diameternya diperkirakan sekitar 60 cm.
Penemuan amunisi tersebut, kini telah ditindak lanjuti oleh Satuan Peralatan Angkatan Darat Kodam VI Mulawarman (Paldam).
Menurut Kapaldam Mulawarman, Kolonel Cpl. Asep Sudrajat bahwa bom tersebut merupakan bom udara, yang dilepaskan dari pesawat.
Daya ledaknya, dalam radius 50 meter bisa mencelakai dan membinasakan, radius 100 meter bisa melukai.
Baca juga: 4 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka akibat Bom Filipina, Presiden Marcos Jr Murka
Baca juga: Ditemukan Torpedo di Hutan Buluminung PPU, Kapten Inf Marthinus Aluy Beber Fakta Kondisinya
“Untuk bom udara yang ditemukan di PPU ini adalah peninggalan bekas perang dunia ke II, karakteristiknya yaitu bom yang dilepaskan dari pesawat,” ungkapnya pada Kamis (4/1/2023).
Ia juga menjelaskan bahwa, setelah diidentifikasi bom ini sudah tidak aktif. Selain karena usianya yang diperkirakan sudah mencapai puluhan tahun.
Bukan hanya itu, juga karena bagian dalam bom sudah terkontaminasi dengan udara luar, menyebabkan daya ledaknya sudah tidak ada.
Bom tersebut tidak meledak pada saat ditembakkan dari udara, karena pada saat perang diperkirakan wilayah PPU terutama tempat ditemukannya bom itu, masih merupakan rawa. Bom baru bisa meledak setelah membentur benda keras.
“Mungkin itu pada saat perang dunia ke II daerah PPU ini penuh rawa jadi pada saat jatuh tidak meledak karena tidak membentur benda keras,” jelasnya.
Sementara itu Dandim 0913 PPU Letkol Inf Arfan Affandi mengatakan bahwa penemuan bom bekas perang dunia bisa saja terjadi di PPU.
Hal itu menandakan bahwa PPU menjadi saksi sejarah terjadinya peperangan pada zaman dahulu.
Belum lagi didukung masih ditemukannya dua buah mortir usai penemuan bom udara oleh masyarakat itu.
“Adanya momentum ini kita memiliki bukti perjuangan bahwa tanah kita dulu pernah jadi saksi sejarah pergantian abad ke abad, dari era dunia lama ke era dunia baru,” ujar Dandim.
Baca juga: Dipicu Perang Hamas vs Israel, Polisi Antisipasi Ancaman Bom di Piala Dunia U-17 2023
Selanjutnya, bom udara beserta dua buah mortir itu dibawa ke Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) untuk diidentifikasi lebih lanjut. Mulai dari usia hingga asal bom tersebut.
HUT ke-80 RI, Pemkab PPU Luncurkan Beasiswa Rp7,9 Miliar untuk Cetak Generasi Emas |
![]() |
---|
Bupati PPU Ajak Warga Semarakkan HUT ke-80 RI untuk Kebangkitan Bersama |
![]() |
---|
Cegah Narkoba di Sepaku, Polres PPU Bangun Kampung Tangguh untuk Tutup Semua Celah |
![]() |
---|
PPU Percepat Reforma Agraria untuk Atasi Sengketa Tanah dan Pastikan Kepastian Hukum Warga |
![]() |
---|
Beras Murah Diserbu Warga di Pasar Induk Nenang, Antrean Mengular Sejak Pagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.