Breaking News

Berita Berau Terkini

Ribuan Telur Penyu di Berau Hasil Curian Kembali Ditetaskan

Pengamanan 2500 butir telur penyu yang diamankan diamankan tim gabungan ketika melakukan patroli di sekitar Pulau Bilang-Bilangan

TRIBUNKALTIM.CO/HO
Petugas BKSDA Kaltim mengubur kembali ribuan telur penyu hasil curian dari Pulau Bilang-Bilantan, medio Desember 2023 lalu.TRIBUNKALTIM.CO/HO/BKsDA Kaltim 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Pengamanan 2500 butir telur penyu yang diamankan diamankan tim gabungan ketika melakukan patroli di sekitar Pulau Bilang-Bilangan, Kecamatan Batu Putih, pada 14 Desember 2023 lalu, kini telur tersebut dalam upaya penetasan.

Kepala SKW I BKSDA Kaltim, Ilyas menyampaikan, lokasi penetasan dilakukan di Pulau Sangalaki yang dikelola oleh BKSDA Kaltim.

Ribuan telur itu kembali ditetaskan setelah diserahkan oleh aparat Polres Berau dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Berau.

"Setelah kami terima, telur itu kami lakukan upaya penetesan di Pulau Sangalaki," katanya kepada Tribunkaltim.co, Rabu (10/1/2024).

Diterangkannya juga, sebelum telur itu ditetaskan di Pulau Sangalaki, lebih dulu timnya melakukan pemilahan satu persatu butir telur yang masih berpotensi menetas dan yang tidak.

Baca juga: Pengelolaan Konservasi Penyu Pulau Balembangan Maratua Berau Masih Saling Klaim

Baca juga: Pengelolaan Konservasi Penyu di Maratua Saling Klaim, DPRD Berau Minta LSM Profesional

Adapun beberapa contoh pengamatan yang dilakukan adalah, mengenai kondisi kulit telur penyu tersebut. Terutama, tim memastikan kulit telur penyu tidak robek dan pecah. Hingga melihat suhu dari telur tersebut.

"Yang tidak punya potensi menetas itu dipisahkan. Peluang menetas telur yang diamankan itu masih cukup tinggi, makanya kita coba tetaskan lagi," katanya.

Memang, banyak pertanyaan kemudian muncul, terkair telur penyu yang sudah dijual apakah bisa ditetaskan kembali. Ilyas menyebut, dalam beberapa kasus serupa memang punya peluang. Meskipun presentasinya tidak sebanyak proses penetasan yang biasa terjadi.

"Banyak juga yang menetas. Tapi kami upayakan itu bisa menetas," katanya.

Dia menjelaskan, penetasan telur tersebut dilakukan pada 22 Desember 2023. Diperkirakan, telur itu akan menetas dalam 2 bulan ke depan.

"Harapannya peluang hidupnya besarnya," jelasnya.

Baca juga: Pengelolaan Konservasi Penyu di Maratua Saling Klaim, DPRD Berau Minta LSM Profesional

Dirinya juga menyampaikan, ancaman terbesar penyu di Kabupaten Berau, selain predator, juga oknum manusia yang tidak bertanggungjawab. Masih adanya oknum yang mengkonsumsi telur penyu dengan alasan tertentu, menjadi faktor utama terjadinya pencurian.

"Ini juga yang kami sayangkan. Harapannya, kasus seperti ini tidak terjadi lagi. Hukumannya jelas dan tegas, siapapun yang mencoba mencuri atau mengeksploitasi telur penyu ini akan diproses secara hukum," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved