Pemilu 2024
Ramai Disorot Pidato Kapolri yang Singgung Pemimpin dan Estafet Kepemimpinan, Penjelasan Mabes Polri
Ramai jadi sorotan pidato Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang singgung pemimpin dan estafet kepemimpinan. Simak penjelasan Mabes Polri.
TRIBUNKALTIM.CO - Pidato Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menyinggung pemimpin dan estafet kepemimpinan ramai jadi sorotan.
Pernyataan Kapolri yang menyinggung estafet kepemimpinan di tengah pembahasan soal Pemilu 2024 tersebut kemudian banyak dibahas.
Terkait dengan pernyataan Kapolri yang menyebut estafet kepemimpinan hingga ramai disorot ini segera diklarifikasi Mabes Polri.
Diketahui, pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ini disampaikan dalam acara perayaan Natal Mabes Polri 2023 yang juga disiarkan melalui channel YouTube Divisi Humas Polri.
Baca juga: Daftar 67 Kapolres se-Indonesia yang Dimutasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Baca juga: Profil Brigjen Yudawan Roswinarso yang Bakal Jabat Wakapolda Kaltim, Kapolri Mutasi 513 Pati Pamen
Baca juga: Usung Konsep Smart Security, Kapolri Beberkan Keunikan Polres IKN kepada Presiden Jokowi
Simak selengkapnya penjelasan Mabes Polri dan pidato Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang ramai disorot tersebut di artikel ini.
Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tersebut mesti dilihat secara lengkap.
Jumat (12/1/2024) Trunoyudo kepada wartawan mengatakan, "Kemudian bisa kita lihat seluruhnya secara lengkap video tersebut di mana pesan-pesan bapak Kapolri terkait dengan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman kemudian juga terkait cooling system."
Dijelaskan Trunoyudo, maksud Kapolri dalam pernyataan yang telah disampaikan sebelumnya itu adalah keberlanjutan dari sejak Presiden pertama, Ir Soekarno hingga Presiden ketujuh atau saat ini, Joko Widodo (Jokowi).
"Perlu kami jelaskan, yang dimaksudkan adalah keberlanjutan dari sejak presiden pertama Ir Soekarno sampai dengan saat ini presiden ketujuh yaitu Ir Joko Widodo," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari Wartakotalive.com di artikel berjudul Pernyataan Kapolri Soal Estafet Kepemimpinan Jadi Sorotan, Mabes Polri Beri Klarifikasi.
"Untuk mewujudkan pembangunan di Indonesia yang selalu berkelanjutan dari satu pemimpin ke pemimpin lain.
Estafet kepemimpinan tentu harus dilanjutkan siapapun calon pemimpin baru dan apapun program yang dibawanya," lanjutnya.
Trunoyudo menambahkan, Kapolri telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran Korps Bhayangkara untuk berkomitmen bahwa Polri netral.
"Sebagaimana amanah pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia pada Pasal 28 ayat 1 dan ayat 2," ucap Trunoyudo.
Selain itu, Polri berkomitmen dalam keamanan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini.
"Sehingga mewujudkan Pemilu yang aman dan damai, tentu juga dalam rangka persatuan dan kesatuan bangsa," kata jenderal bintang satu tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyorot soal adanya perbedaan pendapat di tengah-tengah pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Kapolri juga menyinggung soal seorang pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan.
Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Tiba di Balikpapan, Dampingi Kunjungan Kerja Presiden Jokowi
Hal ini disampaikan Kapolri dalam acara Perayaan Natal Mabes Polri 2023 seperti dilihat dalam YouTube Divisi Humas Polri, Kamis (11/1/2024).
"Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan.
Bukan karena perbedaan, akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tapi yang kita pelihara perbedaan terus dan kemudian itu kita bawa dalam konflik," kata Kapolri dalam paparannya.
Selain itu, Kapolri juga meminta semua pihak, termasuk tokoh lintas agama untuk ikut mendinginkan suasana atau cooling system selama Pemilu 2024.
"Cooling system, saya titipkan, mumpung di sini yang hadir berbagai macam sodara-saudara dari lintas agama dan ini penting sekali kita sampaikan kepada jemaat kita, kepada jemaah kita untuk terus bisa menjaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah persatuan pendapat yang ada," ucap dia.
Baca juga: Kapolri Mutasi 6 Kapolda, Irjen Nanang Avianto Gantikan Irjen Pol Imam Sugianto di Kaltim
Dalam kesempatan itu, Sigit menambahkan, jajaran Polri memiliki tugas berat selama pemilu, di antaranya menjaga keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di tengah adanya perbedaan pilihan pemilu.
Sigit berharap perbedaan pendapat yang ada di masyarakat jangan sampai membuat dan merusak cita-cita seluruh masyarakat Indonesia.
"Kita menginginkan siapapun pemimpin yang saat ini kemudian naik menjadi pasangan calon, tentu lah para pemimpin-pemimpin terbaik," ujar dia.
"Sehingga tentunya perbedaan pendapat yang ada pada saat menentukan dan memilih calon pemimpin nasional tersebut," kata Sigit.
Baca juga: 55 Pati dan Pamen Dimutasi Kapolri, 6 Kapolda Berganti, termasuk Kapolda Kaltim
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Megawati Minta Polisi Netral di Pilpres 2024, Ketum PDIP Kenang Susah Payah Pisahkan Polri dari TNI |
![]() |
---|
Mahfud dan Cak Imin Kompak Sorot Netralitas ASN, TNI, Polri di Pilpres 2024, Ada Anak Presiden Ikut |
![]() |
---|
Kombes Rishian Krisna Kapolres Kupang Kota Dicopot Kapolri, Diduga Sunat Dana Pengamanan Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Mutasi Polri Desember 2023, Kapolri Ganti Wakapolda Kaltim dan Wakapolda Kaltara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.