Berita Internasional Terkini

Terjawab Siapa Houthi dan Mengapa Amerika Serikat Menyerang Mereka? Bersumpah Balas AS

Siapa Houthi dan apa alasan mereka melakukan penyerangan terhadap kapal di Laut Merah, dan apa kaitannya dengan Amerika Serikat?

Penulis: Dzakkyah Putri | Editor: Rafan Arif Dwinanto
Khaled Abdullah/Reuters
Pejuang Houthi yang baru saja direkrut. 

“Menargetkan depot penyimpanan senjata adalah upaya pemerintah untuk melumpuhkan kelompok Houthi,"

Baca juga: Demi Keberlangsungan Bisnis, McDonalds Malaysia Gugat Gerakan Boikot Israel, Tuntut Rp 20,1 Miliar

"Namun masih harus dilihat rudal dan drone apa yang dimiliki kelompok Houthi,” kata Behnam Ben Taleblu, peneliti senior di Foundation for Defense of Democracies.

“Perang di Timur Tengah akhir-akhir ini adalah soal tekad, dan Houthi mempunyai niat untuk melancarkan kampanye mereka,” tambahnya.

Teheran mungkin juga termotivasi untuk meningkatkan dukungannya kepada Houthi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengecam tindakan militer AS dan Inggris dan memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan memicu ketidakamanan dan ketidakstabilan di kawasan, berdasarkan laporan media Iran.

Gedung Putih merilis pernyataan bersama dengan kekuatan sekutu pada hari Kamis lalu, menjanjikan AS tidak akan ragu untuk menyerang lagi jika Houthi terus membuat kekacauan di Laut Merah.

“Pesan kami harus jelas kami tidak akan ragu untuk membela kehidupan dan melindungi arus bebas perdagangan di salah satu jalur perairan paling penting di dunia dalam menghadapi ancaman yang terus berlanjut,” isi dari pernyataan itu.

Namun beberapa pejabat AS khawatir bahwa terus melancarkan serangan dengan Houthi akan memulai kembali konflik yang bergejolak di Yaman atau menginspirasi pihak yang berperang lainnya seperti Hizbullah untuk meningkatkan perangnya melawan Israel, yang berpotensi memicu perang regional.

Pada hari Jumat, pemerintahan Biden mengumumkan gelombang sanksi baru yang bertujuan mengganggu aliran pasokan dan keuangan dari Iran ke Houthi.

Pejabat pemerintah juga mengatakan ada beberapa pertimbangan mengenai apakah Houthi harus secara resmi dicap sebagai kelompok teroris.

namun ada kekhawatiran bahwa batasan hukum yang menyertai penunjukan tersebut akan menghambat proses perdamaian yang bertujuan untuk menyelesaikan perang saudara di Yaman. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved