Viral Rae Suryana di Tasikmalaya Bikin Sayembara Rp 250 Juta, Minta Didamaikan dengan Anak dan Istri

Sebelumnya aksi Rae Suryana mengumumkan menggelar sayembara Rp 250 juta demi bisa mendamaikan dirinya dengan keluarganya, viral di media sosial.

Video tersebut kini viral seperti yang dibagikan akun Instagram @memomedsos, Jumat (12/1/2023).

Dalam video tersebut, bapak-bapak tersebut duduk di kursi didampingi seorang wanita berhijab.

Terlihat bapak tersebut membawa koper hitam dan uang gepokan sembari berbicara bahwa dirinya menggelar sayembara.

Ia menjelaskan satu syarat agar orang yang bisa mengambil hati keluarganya agar berdamai dengannya.

Bapak itu juga mengungkap satu syarat agar keluarganya itu bisa menurut kepadanya.

“Barangsiapa saja yang bisa mendamaikan saya dengan keluarga, hanya satu permintaan saja agar keluarga saya nurut kepada saya,” ucapnya.

Lanjut ia mengatakan jika orang tersebut bisa memenuhi syarat tersebut, ia menjanjikan uang gepokan yang di tangannya itu.

Bapak itu mengaku uang gepokan senilai Rp 250 juta miliknya itu akan dia berikan kepada orang yang mampu mendamaikan dirinya dengan keluarganya itu.

Suryana juga menjelaskan saat ini ia tidak hanya menghadapi gugatan perdata terhadap rumah keluarganya, namun juga menghadapi gugatan cerai istrinya.

“Sengketa yang rumah sedang dalam tahap mediasi, saya gugat rumah yang selama ini menjadi tempat tinggal keluarga. Kemudian saya juga sedang digugat cerai oleh istri," kata Suryana merasa pilu.

Kini, video aksi Suryana bapak di Tasikmalaya menggelar sayembara demi bisa damai dengan keluarganya itu viral dan menarik perhatian warganet.

Sejumlah warganet justru menilai aksi bapak di Tasikmalaya itu menggelar sayembara agar menyelesaikan konflik dengan keluarganya itu tidak tepat.


Baca juga: Viral 7 Orang dalam Satu Keluarga di Lebak Banten Menderita Lumpuh, Maman: Tiba-tiba Kaki Lemas

Berikut beragam komentar warganet.

“Pantesan anak istrinya ga betah. Cara identifikasi masalah dan perencanaan penyelesaian masalahnya kurang tepat dan berorientasi pada uang. Dan mungkin itu juga yang diajarkan ke anak2nya dari kecil.”