Pilpres 2024
Janji Capres Berantas Korupsi, Anies: Koruptor Dimiskinkan, Ganjar sebut Independensi KPK, Prabowo?
Berikut janji capres untuk pemberantasan korupsi. Anies: koruptor dimiskinkan, Ganjar kembalikan indepedensi KPK. Cek janji lengkap Prabowo.
TRIBUNKALTIM.CO - Tiga capres, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo hadir di acara Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) yang digelar KPK.
Di acara KPK ini, Anies, Prabowo dan Ganjar menyampaikan gagasan dan janjinya untuk pemberantasan korupsi di Indonesia.
Seperti apa janji Anies, Prabowo dan Ganjar yang disampaikan di acara KPK, simak selengkapnya di artikel ini.
Mulai dari capres 01, Anies Baswedan berikut gagasan terkait pemberantaran korupsi yang disampaikan di acara Paku Integritas, Rabu (17/1/2024).
Baca juga: DPRD Minta Gibran Mundur sebagai Walikota Solo karena Sering Cuti Kampanye, Pembelaan Gerindra
Baca juga: Survei Elektabilitas Capres Januari 2024, Perbandingan Capres Terkuat di 38 Provinsi versi 4 Lembaga
Baca juga: Ketua TKD Prabowo-Gibran Jabar, Ridwan Kamil Dilaporkan atas Dugaan Pelanggaran Kampanye ke Bawaslu
1. Anies Baswedan
Tampil pertama, Anies Rasyid Baswedan berjanji akan memperkuat kembali Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jika kelak terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024.
Strategi yang Anies Baswedan akan tempuh adalah dengan merevisi Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK.
"Satu undang-undangnya agar KPK berwibawa lagi seperti dulu.
Artinya merevisi UU KPK, harapannya untuk mengembalikan posisi KPK," kata Anies seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artike berjudul Bandingkan Janji Berantas Korupsi: Anies Revisi UU KPK, Ganjar Perkuat Penegak Hukum, Kalau Prabowo?
Ia menyinggung CSIS dalam surveinya yang menyebut KPK menjadi lembaga kedua terendah yang dipercaya masyarakat. Diketahui, trust publik terhadap KPK berada di angka 58,8 persen.
"Ironi KPK bukan lembaga yang paling dipercaya tapi termasuk lembaga yang paling rendah kepercayaannya," ungkapnya.
Anies juga menekankan perlunya menuntaskan RUU Perampasan Aset.
Baginya, RUU ini penting agar koruptor dapat dimiskinkan.
"Koruptor harus dimiskinkan tidak ada pilihan lain. Ini adalah hukuman yang harus diberikan," kata dia.
Selain menuntaskan RUU Perampasan aset.
Anies juga menyinggung perihal standar etik di tubuh KPK. Kata dia, standar etik di KPK saat ini sudah menurun.
Karenanya, Anies menilai perlu kembali meningkatkan standar etik di KPK baik terhadap pimpinan maupun pegawainya.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga akan memperbaiki sistem rekrutmen di KPK.
Tidak hanya di kelas pimpinan, tapi di seluruh jajaran KPK.
"Rekrutmen di KPK kita perbaiki sama-sama seperti tadi disampaikan yang diusulkan oleh presiden di tingkat pimpinan maupun rekrutmen staf, bukan sekedar mencari pekerjaan tapi di tempat untuk memberantas korupsi," ungkapnya.
2. Prabowo Subianto
Setelah Anies, Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto juga mengungkapkan tekadnya untuk memimpin pemberantasan korupsi dengan sungguh-sungguh dan total.
"Semua upaya yang sudah disampaikan KPK, harus kita dukung dan saya bertekad untuk mendukung dan manakala saya bersama saudara Gibran mendapat mandat dari rakyat, kami akan memimpin upaya pemberantasan korupsi dengan sungguh-sungguh dan total," kata Prabowo.
Ia melanjutkan bahwa pendekatan yang dilakukan KPK selama ini sudah benar, mulai dari pendidikan, pencegahan, dan penindakan, yang harus terus ditingkatkan.
Meskipun begitu, Prabowo mengaku juga akan menggunakan pendekatan sistemik dan realisme.
Baca juga: Profil Zilvia Iskandar dan Retno Pinasti, 2 Jurnalis Perempuan Moderator Debat Keempat Cawapres 2024
"Jadi, menurut pandangan saya, kita harus dengan secara realistis mengatur kualitas hidup para pengambil keputusan, yang mengendalikan roda pemerintahan.
Kualitas hidupnya harus dijamin dan diperbaiki," kata Prabowo.
Ia mencontohkan profesi hakim di negara-negara maju, terutama hakim tertinggi seperti hakim agung yang benar-benar dijamin kehidupannya di Amerika Serikat dan Inggris.
"Hakim-hakim itu penghasilannya begitu besar, sehingga bisa dikatakan tidak ada insentif untuk korupsi sama sekali. Ini yang saya anggap pendekatan sistemik dan realistis," kata Prabowo.
Karena hal ini, lanjut Prabowo di Indonesia pejabat-pejabat yang memegang anggaran besar kualitas hidupnya harus sesuai.
"Sekarang direksi-direksi perusahaan swasta bahkan BUMN gajinya jauh lebih besar dari Panglima TNI; dirjen-dirjen; yang memegang anggaran triliunan," kata Prabowo.
"Kita tingkatkan kualitas hidupnya, kita jamin kualitas hidupnya dengan berbagai sistem dengan demikian kita tegakkan semua UU yang perlu ditegakkan," tambah Prabowo.
“Sesudah sistem diperbaiki, dengan political will kita tindak sekerasnya yang menyimpang.”
Prabowo pun mengatakan adanya korupsi itu bisa menggagalkan Indonesia menuju negara maju.
“Korupsi bisa gagalkan Indonesia, tingkat meningkat jadi negara maju itu yang bisa kita capai, negara kita sangat kaya, potensial sangat-sangat mungkin melompat jadi negara yang hebat,” tutupnya.
3. Ganjar Pranowo
Calon Presiden Ganjar Pranowo mengatakan dirinya bersama calon Wakil Presiden Mahfud MD mempunyai komitmen untuk menguatkan semua lembaga penegak hukum di Indonesia.
Baca juga: Iklan Videotron Anies di Bekasi Diturunkan dalam Waktu Kurang dari 24 Jam, Kini Muncul di Banda Aceh
Dengan harapan, bisa menekan angka praktik korupsi di tanah air.
“Maka penguatan kelembagaan bisa lembaga bisa dilakukan dengan koordinasi di antara kelembagaan yang ada,” kata Ganjar.
Langkah pertama, kata Ganjar, yaitu kewenangan penuh untuk mengembalikan independensi KPK.
Dengan begitu, KPK bisa tegak lurus menjaga marwahnya dalam menangani suatu kasus tanpa adanya intervensi dari siapapun.
“Ketika KPK independen, maka menjaga independen dan integritas oleh aparatur di KPK itu penting. Tidak bisa diintervensi oleh siapapun,” tegas Ganjar.
Langkah berikutnya, Kejaksaan dan Kepolisian sebagai penegak hukum juga bisa melakukan proses transpransi kepada masyarakat saat menangani suatu proses hukum.
“Kejaksaan, Kepolisian juga bisa mendorong transparansi proses-proses untuk masyarakat, untuk penegakan hukum bebas dari intimidasi,” urai Ganjar.
Lebih lanjut, Capres berambut putih ini sepakat perlu adanya langkah untuk penguatan instrumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Ia bilang hal tersebut pernah dilakukan saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah lalu.
“Kami di ruangan ini pernah bersama-sama DPRD mendapatkan penghargaan, ketika macet ternyata gampang kuncinya. Undang untuk ngisi, dan selesai semuanya,” ucapnya.
“Penguatan LHKPN itu didorong dengan sistem Whistleblowing dari masyarakat yanh dijamin kerahasiaannya, tentu dengan anomim dan betul-betul terjadi,” jelas Ganjar.
Maka dari itulah, Ganjar menyatakan pola-pola tersebut lah yang akan dijalankannya bersama Mahfud MD saat terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden nanti.
“Inilah pola-pola yang kita lakukan ketika koordinasi, supervisi, pencegahan kita lakukan, melibatkan pemerintahan dan KPK, dunia usaha dan dunia pendidikan adalah cara yang bagus,” pungkas Ganjar.
Baca juga: Sekjen PBNU Minta Jangan Pilih Capres Didukung Amien Rais dan Abu Bakar Baasyir, Sekjen MUI Bereaksi
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
4 Fakta Hengkangnya Maruarar Sirait dari PDIP, Ingin Mengikuti Langkah Politik Presiden Jokowi |
![]() |
---|
Fahri Hamzah Bongkar Alasan PDIP dan PKS Tak Mungkin Bersatu, Koalisi Ganjar-Anies Mustahil Terwujud |
![]() |
---|
Ganjar Pranowo Percaya Diri Bisa Jawab Isu Wadas Jika Dibahas di Debat Capres 2024 |
![]() |
---|
Terjawab Alasan Dokter Tirta Dukung Anies Baswedan di Pilpres, Singgung Hasil Survei Capres 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.