Jateng Kunci? Elektabilitas Capres 2024 dan Hasil Survei Pilpres 2024 Terbaru, Ada Litbang Kompas

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah elektabilitas Capres 2024 dan hasil survei Pilpres 2024 terbaru, ada Indikator Politik hingga analisis Litbang Kompas. 

Sejumlah hal menarik terungkap dari elektabilitas Capres 2024 dan hasil survei Pilpres 2024 terbaru, termasuk yang dirilis Indikator Politik hingga analisis Litbang Kompas.

Sejauh ini, berdasarkan sejumlah hasil survei yang dirangkum, tak ada satu pun pasangan calon yang memperoleh suara di atas 50 persen, dan diprediksi Pilpres 2024 akan berlangsung 2 putaran.

Sebagai informasi, syarat dan skenario pilpres berjalan satu putaran tertuang dalam Undang-Undang Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2017 pada Pasal 416 ayat 1.

Baca juga: 10 Hasil Survei Capres Cawapres Terbaru, Ada Perubahan Signifikan Terhadap Elektabilitas Paslon

Pasangan calon terpilih adalah pasangan calon yang memperoleh suara lebih dari 50 persen (lima puluh persen) dari jumlah suara dalam Pilpres dengan sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari 1/2 (setengah) jumlah provinsi di Indonesia.

Itu berarti paslon yang bisa memenangkan Pilpres 2024 melalui satu putaran adalah mereka yang meraih suara di atas 50 persen dan unggul lebih dari separuh dari total 38 provinsi yang ada di Indonesia.

Inilah hasil polling Capres 2024 terbaru dan hasil survei elektabilitas Capres 2024 terbaru seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Rangkuman 5 Hasil Survei Elektabilitas Capres-Cawapres Bulan Januari, Pilpres 2 Putaran? dan Kompas.con:

1. Survei Puspoll Indonesia

Lembaga Pusat Polling (Puspoll) Indonesia merilis hasil survei nasional terbaru elektabilitas capres-cawapres, Selasa (2/1/2024).

Survei ini dilakukan pada 11-18 Desember 2023.

- Prabowo-Gibran: 41 persen

- Ganjar-Mahfud: 27,6 persen

- Anies-Cak Imin: 26,1 persen.

Survei ini diketahui menggunakan metodologi multi stage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden yang diwawancarai secara tatap muka.

Margin of error sebesar 2,83 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.