Pilpres 2024

Penjelasan Arti Tobat Ekologis, Pernyataan Paus Fransiskus yang Dikutip Cak Imin saat Debat Cawapres

Penjelasan arti tobat ekologis, pernyataan Paus Fransiskus yang dikutip Cak Imin saat Debat Cawapres, Minggu (21/1/2024).

|
Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
TOBAT EKOLOGIS - Cawapres 01, Muhaimin Iskandar yang biasa disapa Cak Imin dalam debat cawapres, Minggu (21/1/2024). Simak penjelasan dan arti tobat ekologis, pernyataan Paus Fransiskus yang dikutip Cak Imin saat memberikan pernyataan penutup dalam Debat Cawapres, Minggu (21/1/2024) 

Dilansir dari Jurnal Pendidikan Agama Katolik (JPAK) Volume 23 Nomor 1 April 2023, pertobatan ekologis menjadi anjuran dalam menanggapi persoalan ekologis yang terjadi atas Bumi.

Ensiklik tersebut muncul dari keprihatinan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Roma tersebut terhadap kerusakan ekologis.

Kerusakan ekologi yang terjadi di Bumi tak lepas dari ulah manusia itu sendiri.

Oleh karenanya, pertobatan ekologis berarti manusia perlu mengakui kesalahan, segala dosa, kejahatan, atau kelalaiannya lalu membentuk kesadarannya akan pentingnya dalam menjaga dan merawat ekosistem alam

Tobat Ekologis Dimulai dari Etika

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyebut, semua pihak harus melakukan "tobat ekologis" yang dimulai dari menjaga etika.

Baca juga: Apa Itu Demo Rompi Kuning di Prancis Imbas Greenflation? Disinggung Gibran Saat Debat Cawapres

Pernyataan itu Muhaimin sampaikan saat menutup debat cawapres dengan topik lingkungan hidup, pembangunan berkelanjutan, agraria, dan persoalan masyarakat adat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kita harus melakukan 'tobat ekologis'.

Tobat itu dimulai dari etika," kata Muhaimin di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com di artikel berjudul Muhaimin: Kita Harus "Tobat Ekologis", Dimulai dari Etika.

Menurut Muhaimin, dalam paradigma pembangunan berkelanjutan, tidak ada masyarakat yang ditinggal, baik itu kelompok petani, masyarakat adat, nelayan, maupun peternak dan kelompok sosial rentan lainnya.

"Pembangunan berkelanjutan jangan diabaikan malah ngurusi kekuasaan yang berkelanjutan," kata Muhaimin.

Ketua Umum PKB itu lantas mengutip Surat Ar Arum ayat 41 yang menyebutkan bahwa kerusakan di darat dan lautan akibat ulah manusia.

Ia juga menyinggung pesan dan peringatan dari Paus Fransiskus bahwa manusia berada dalam posisi rentan.

Berkaca dari persoalan dan pesan agama itu, Muhaimin Iskandar mengingatkan agar pembangunan maupun ekspllrasi sumber daya alam tidak boleh semena-mena.

Baca juga: Terjawab Siapa Thomas Lembong yang Disinggung Gibran di Debat Pilpres 2024 ke 4, Cek Profil/Biodata

"Taubat itu dimulai dari etika, sekali lagi etika, etika lingkungan dan etika pembangunan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved