Berita Balikpapan Terkini

Tertinggi Kedua di Kalimantan, Pemkot Balikpapan Siapkan 3 Strategis untuk Tekan Laju Inflasi

Pemerintah Kota Balikpapan melalui tim pengendali inflasi daerah (TPID) tengah menyusun strategi penanganan inflasi di Balikpapan, Kalimantan Timur

TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA INTAN
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Haemusri Umar mengatakan TPID sedang menyiapkan tiga langkah strategis untuk menekan laju inflasi di Balikpapan, Kalimantan Timur.TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA INTAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pemerintah Kota Balikpapan melalui tim pengendali inflasi daerah (TPID) tengah menyusun strategi penanganan inflasi di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Hal ini merespon catatan inflasi tahun ke tahun atau year on year sebesar 3,60 persen. Dalam hal ini, komoditas cabai rawit dan tomat sebagai penyumbang inflasi terbesar.

Meski berada di bawah standar batas nasional yakni 4 persen, angka 3,60 persen tersebut melantarkan Balikpapan sebagai kota inflasi tertinggi kedua di Kalimantan. Setelah Kota Baru, Kalimantan Selatan dengan angka inflasi sebesar 3,81 persen.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Haemusri Umar mengatakan TPID sedang menyiapkan tiga langkah strategis untuk menekan laju inflasi di Balikpapan.

Pertama, dengan memberikan dana bantuan kepada penerima (warga) yang terdampak rentan. Nantinya data para penerima bantuan ini merujuk dari data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang merupakan kewenangan Dinas Sosial (Dinsos) Balikpapan.

Baca juga: Tekan Inflasi, DKP Paser Berencana Gelar 75 Kali Gerakan Pangan Murah Tahun ini 

Baca juga: TPID Kaltim Kembangkan Sistem Peringatan Dini Inflasi Berbasis Data

Kemudian, Haemusri mengimbuhkan, DTKS tersebut harus sinkronisasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos), dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

"Berdasarkan informasi dari dinas (Dinsos), menyajikan bahwa (jumlah) DTKS untuk distribusi bantuan (warga) sekitar 3.961 orang," ujar Haemusri, Senin (22/1/2024).

Selanjutnya, yang kedua, turut menggalakkan operasi pasar yang digagas oleh Disdag, dengan melibatkan stakeholder terkait yakni distributor.

"Supaya harga bisa dijangkau, karena harga-harga yang diperjualbelikan itu harga-harga distributor," kata Haemusri.

Adapun langkah strategis ketiga, TPID merangkul perusahaan umum daerah (Perumda) Manuntung Sukses. Dengan mengoptimalisasi aspek sosial dalam upaya pengendalian inflasi.

Baca juga: Pemkot Balikpapan Siapkan Langkah Konkret guna Tekan Laju Inflasi Akibat Kenaikan Harga Bahan Pokok

"(Tiga langkah strategis) itu dilakukan dalam penanganan inflasi tahun 2024. Rencananya (tiga langkah strategis) itu akan dimulai Februari, Maret, April," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved