Kunjungan Prabowo di Samarinda

Alasan Isran Noor Pilih Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Periode 2018-2023, Isran Noor, secara blak-blakan mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
DUKUNG PRABOWO GIBRAN - Isran Noor, mantan Gubernur Kaltim periode 2018-2023 'turun gunung' saat ikut dalam agenda undangan LPADKT-KU mendukung Prabowo-Gibran di Desa Adat Budaya Pampang Kota Samarinda, Kamis (25/1/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Periode 2018-2023, Isran Noor, secara blak-blakan mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024

Ini dibuktikan Isran Noor untuk melakukan 'turun gunung' dalam undangan Laskar Pemuda Adat Dayak Kaltim-Kaltara (LPADKT-KU) di Desa Adat Budaya Pampang Kota Samarinda.

Event ini beragendakan dukungan ke paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.

Saat itu, Isran Noor saat diminta memberi pesan dan sambutan di atas podium acara, menegaskan tidak perlu lagi ia banyak bicara.

Baca juga: Penjelasan Isran Noor soal Isu Bergabung ke PSI, Sempat Bertemu Kaesang Pangarep dan Raja Juli 

"Sudah cukup, terlalu banyak omong tidak bagus. Jangan menghabiskan baterai selain dukung 02. Hati-hati yang tidak dukung, apalagi yang tidak dukung IKN," ungkapnya, Kamis (25/1/2024).

Diungkapkan Isran Noor, kehadirannya disini bukanlah kampanye tetapi mengajak memenangkan paslon 02 Prabowo-Gibran.

"Saya disini bukan kampanye, tapi mengajak. Setahu saya yang mau melanjutkan IKN ini 02, Prabowo-Gibran," imbuhnya.

DUKUNG PRABOWO GIBRAN - Isran Noor, mantan Gubernur Kaltim periode 2018-2023 saat berada di Desa Adat Budaya Pampang Kota Samarinda, menyatakan mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, Kamis (25/1/2024).
DUKUNG PRABOWO GIBRAN - Isran Noor, mantan Gubernur Kaltim periode 2018-2023 saat berada di Desa Adat Budaya Pampang Kota Samarinda, menyatakan mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, Kamis (25/1/2024). (TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO)

Bahkan Isran Noor mengadakan acara hiburan gratis dan mengundang seluruh masyarakat Kalimantan Timur

Acara tersebut dijadwalkan akan dilaksanakan 3 Februari 2024 di Gedung Plenary Hall Sempaja Kota Samarinda.

Baca juga: Blak-blakan Jusuf Kalla, Mengaku dapat Intimidasi Karena Dukung Anies, Hingga Perubahan Sikap Jokowi

"Saya undang ke gedung semangka, bukan kampanye, tapi mengajak, tanggal 3 Februari. Isran Noor mengundang dan menghibur, kita goyang gemoy saja, datangkan itu kawan-kawan. Gratis tidak bayar," tegasnya.

Tentu saja Isran Noor menegaskan, bakal mengundang seluruh partai pendukung koalisi Prabowo-Gibran di Kalimantan Timur

"Semua diundang, Ketua TKD Rudi Mas'ud, Sekjen Seno Aji undang, anggota lainnya termasuk Hadi Mulyadi kita undang, banyak yang hadir malah bagus," tandasnya.

Karena Tidak Sepaham

Sebelumnya, Isran Noor mengundurkan diri sebagai ketua DPW Partai Nasdem November 2023 lalu.

Alasan pengunduran diri Isran Noor dari Partai Nasdem karena kesibukan di luar kepartaian.

Tidak hanya karena kesibukannya di luar kepartaian, namun ada banyak spekulasi beredar soal alasan Isran Noor memilih keluar dari Partai Nasdem.

Salah satu spekulasi yang kencang berembus, karena Isran Noor tidak ingin terlibat dalam urusan Pilpres 2024.

Namun menurut Pengamat politik yang juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman (Unmul) Budiman mengatakan, bisa jadi alasan Isran Noor keluar dari 'gerbong perubahan' koalisi Nasdem, PKB dan PKS karena tidak sepaham.

Baca juga: Tiga Nama Diusulkan, DPW NasDem Kaltim Segera Bahas Pengganti Isran Noor

"Kemungkinan mundurnya (Isran Noor) berkaitan dengan Pilpres, Ibu Kota Nusantara (IKN), dan alasan pada surat pengundurannya (kesibukan di luar kepartaian)" sebut Budiman.

Saat menjabat sebagai Gubernur Kaltim periode 2018-2023, lanjutnya, Isran Noor tampak menikmati ketika membangun kedekatan dengan pusat.

Bukan saja terkait arah kebijakan, namun juga haluan politik. Satu isu yang ditunggu masyarakat Kaltim, yakni siapa partai yang bisa melanjutkan keberadaan atau eksistensi IKN Nusantara nantinya.

Jika mengulas lebih jauh soal visi-misi tiga pasangan capres-cawapres, ada dua calon yang akan melanjutkan keberlangsungan IKN di Kalimantan Timur.

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD secara spesifik menuangkan di dalam dokumen visi, misi, dan program kerjanya berjudul Menuju Indonesia Unggul secara spesifik keberlanjutan program IKN, bahkan keduanya memastikan percepatannya.

Komitmen melanjutkan pembangunan IKN secara bertahap hingga menjadi titik keseimbangan baru keadilan pembangunan sekaligus simbol Indonesia yang futuristik tertulis dalam dokumen visi, misi, dan program kerja Ganjar-Mahfud.

Pasangan lainnya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming tegas akan melanjutkan pembangunan IKN.

Keduanya memasukkan rencana melanjutkan pembangunan IKN dalam dokumen visi, misi, dan program kerja bertajuk Bersama Indonesia Maju.

Baca juga: Terjawab Sudah Alasan Mahfud MD Mundur dari Menkopolhukam, Adian Sindir yang Dikawal Paspampres

Sementara pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menjadi satu-satunya pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 yang tidak memasukkan pembangunan IKN dalam dokumen visi, misi, dan program kerjanya.

Dalam dokumen visi, misi, dan program kerja berjudul Indonesia Adil Makmur untuk Semua, keduanya mengusung sembilan program pembangunan Kalimantan, yakni menjadi percontohan dunia sebagai penerapan ekonomi hijau dan pelibatan masyarakat lokal dalam tiap tahap pembangunan.

Pembangunan IKN yang telah ditinjau Isran Noor saat menjabat gubernur Kaltim bersama Presiden Joko Widodo dan para menteri kabinet, sebetulnya diharapkan terus dilanjutkan.

Namun, semenjak Ketua Umum Nasdem Surya Paloh mengumumkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal capres yang diusung partainya di Nasdem Tower, 3 Oktober 2022, gelagat Isran Noor berbeda.

Momen Isran Noor saat menerima amanah menjadi Ketua Umum APPSI sepeninggal Anies Baswedan, saat keduanya aktif di organisasi yang berisi para Gubernur se-Indonesia ini. Isran Noor undur diri sebagai Ketua DPW NasDem Kaltim, partai yang mengusung Anies Baswedan menjadi Capres di Pemilu 2024, pengamat menduga kuat ada hubungan yang 'renggang' antara keduanya.TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Momen Isran Noor saat menerima amanah menjadi Ketua Umum APPSI sepeninggal Anies Baswedan, saat keduanya aktif di organisasi yang berisi para Gubernur se-Indonesia ini. Isran Noor undur diri sebagai Ketua DPW NasDem Kaltim, partai yang mengusung Anies Baswedan menjadi Capres di Pemilu 2024, pengamat menduga kuat ada hubungan yang 'renggang' antara keduanya.(TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY)

Isran Noor kian terlihat 'tidak betah' berada satu gerbong bersama koleganya di Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini. Ketidakcocokan bersama Anies Baswedan juga punya nilai historis.

Isran Noor sebagai ketua DPW Partai Nasdem Kaltim 'acuh tak acuh' adanya capres dari partainya sendiri, yakni Anies Baswedan.

Bahkan pada 19 Februari 2023 lalu, tepatnya saat Anies Baswedan menghadiri agenda Garda Pemuda Nasdem Kaltim dan bertemu seluruh pengurus DPW Partai Nasdem Kaltim, tak tampak kehadiran Isran Noor.

Sementara kedekatan Isran Noor dengan Presiden Joko Widodo dalam konteks pemerintahan, tentunya untuk membangun kepentingan IKN.

Ditopang dengan berbagai statement Isran Noor saat menjabat gubernur Kaltim yang terus memperlihatkan dukungannya untuk keberlanjutan IKN ke depan di Bumi Etam.

Budiman sangat jelas melihat bahwa Isran Noor setiap pidato sangat memperjuangkan IKN. Sementara Anies Baswedan belum menyatakan penuh mendukung keberlangsungan IKN di Kaltim.

Ada korelasi yang terbangun antara dua kejadian politik tersebut dengan visi-misi yang diusung masing-masing capres.

Visi dan misi itu tentu membuat para pihak yang pro atau kontra dengan IKN berpikir matang untuk menyatakan dukungan.

Jika dengan Prabowo Subianto yang kini menjadi capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Isran Noor memiliki kedekatan.

Mulai dari dukungan Partai Gerindra kepadanya saat Pilkada Kaltim 2018, hingga mundur kebelakang saat Isran Noor masih berseragam Partai Demokrat.

"Tetapi saya meyakini faktor penguat beliau mundur karena beda pilihan atau dukungan untuk Pilpres dengan Nasdem," tegas Budiman.

"(Isran Noor) Yang paling dekat memang terlihat ketua Gerindra Kaltim dan ketua Gerindra di Pusat," imbuhnya.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved