Ibu Kota Negara
OIKN Sosialisasikan Potensi Bambu Jadi Sumber Ekonomi Masyarakat di Kawasan Delineasi IKN
OIKN kembali mensosialisasikan pemanfaatan potensi bambu sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat wilayah delineasi IKN
Penulis: Zainul | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kedeputian Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ,kembali mensosialisasikan pemanfaatan potensi bambu sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat wilayah delineasi IKN.
Sosialisasi ini digelar di hotel Grand Senyiur Balikpapan serta dikuti para peserta dari perwakilan tingkat Kelurahan, Kecamatan, hingga kepala Desa yang berada di kawasan delineasi IKN.
Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN, Alimuddin mengatakan bambu menawarkan potensi besar di berbagai sektor, mulai dari kerajinan, bangunan hingga produk tisu dan pakaian. Keunikan bambu sebagai serat alami membuatnya juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesuburan tanah.
"Pertama potensi dari bambu ini kan besar ya, yang saya sampaikan tadi kita bisa untuk kerajinan bisa juga untuk bangunan ya kemudian bisa juga untuk eh tisu bisa juga untuk pakaian gitu ya pakaian-pakaian tertentu oleh karenanya.
Kenapa ini menarik juga ternyata sangat baik buat karbon ya sangat baik juga untuk menjaga kesuburan tanah dan lain-lain," kata Alimuddin usai menyampaikan materi sosialisasi pemanfaatan bambu kepada para peserta di hotel Grand Senyiur Balikpapan, Sabtu (27/1).
Baca juga: Mengenal Automated Rail Transit, Kereta Tanpa Rel dan Masinis di IKN Nusantara, Hadir Tahun Ini
Baca juga: Terobosan IKN Nusantara, Masjid Senilai Rp 1 Triliun, Dikelilingi Air dan Bisa Tampung 61 Ribu Orang
Selain itu, Alimudin juga meminta warga dan pemerintah di kawasan delineasi IKN untuk memanfaatkan lahan kosong yang ada di sekitar mereka untuk ditanami bambu yang produktif dan bernilai ekonomis.
"Mengajak masyarakat dan pemerintah untuk mendukung penanaman kembali dengan bambu di lahan-lahan eks tambang. Ini tidak hanya berdampak positif pada ekonomi, tetapi juga memperkuat upaya menjaga Kalimantan Timur sebagai pusat karbon dan hutan tropis,"katanya.
Menurutnya, pendekatan ini bukan hanya pekerjaan serius, melainkan juga potensi pekerjaan sampingan. Beberapa desa, seperti Wonosari di Sepaku, sudah memulai penanaman bambu dengan melibatkan dukungan dari pemerintah setempat.
Namun, tantangan yang perlu dihadapi adalah pemilihan jenis bambu yang cocok dengan kondisi tanah Kalimantan Timur. Meskipun sudah ada 10 jenis bambu yang diidentifikasi, masih perlu uji tanah lebih lanjut untuk memastikan keberhasilan penanaman.
Baca juga: Persiapan Pelaksanaan MTQ Nasional XXX di Kaltim dan IKN, Sekda Sri Wahyuni Rapat di Kemenko PMK
Dengan keterlibatan pihak terkait, seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan pemimpin setempat harapannya adalah membudidayakan bambu dengan cara yang berkelanjutan.
"Ini akan memberikan manfaat ekonomi langsung dan, secara tidak langsung, mendukung prestasi lingkungan melalui potensi wisata unik yang dihasilkan dari produk-produk bambu yang dikembangkan," pungkasnya.(*)
BAM DPR RI Kunjungi IKN, Adian Napitupulu: 2027 Rampung, 2028 Jadi Ibu Kota Politik |
![]() |
---|
Alarm Inflasi di IKN, Didominasi Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, Strategi BI Kaltim |
![]() |
---|
Keadilan Agraria Buat Warga Sekitar IKN, Bank Tanah: Sertifikat HPL Pertama Kali Diserahkan di PPU |
![]() |
---|
Jakarta Masih Ibu Kota Negara, IKN Bakal Jadi Ibu Kota Politik 2028, Apa Bedanya? |
![]() |
---|
Pemerintah Pertegas Komitmen Lanjutkan Pembangunan IKN Lewat Perpres Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.