Breaking News

Sejarah

Sejarah 29 Januari: Mengenang 74 Tahun Meninggalnya Jenderal Besar Soedirman

Jenderal Besar Soedirman adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia dan merupakan figur penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Penulis: Nisa Zakiyah | Editor: Doan Pardede
Tribunnews
Patung Jenderal Sudirman terletak di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. (28/1/24) 

TRIBUNKALTIM.CO - Siapa yang tidak kenal dengan sosok pahlawan Indonesia yang satu ini?

Ia adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia dan merupakan figur penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Ia dihormati sebagai salah satu pemimpin militer utama dalam perang kemerdekaan Indonesia dan diangkat sebagai Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) pertama. 

Gelar "Bapak TNI" mencerminkan peran sentralnya dalam memimpin dan membentuk TNI pada awal kemerdekaan Indonesia. 

Bahkan, untuk mengenang jasa semasa hidup nya sampai diabadikan dalam sebuah monumen yang terletak di kawasan Jakarta Pusat.

Jenderal Besar Soedirman meninggal dunia pada 29 Januari 1950 - tepat 74 tahun yang lalu - di usianya yang baru menginjak 34 tahun.  

Beliau wafat di Rumah Sakit Militer Gatot Soebroto, Jakarta, akibat penyakit tuberkulosis. 

Pemakamannya diadakan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, yang menjadi tempat peristirahatan terhormat bagi banyak pahlawan nasional Indonesia.

Semasa hidupnya, Soedirman memainkan peran kunci dalam Perang Kemerdekaan Indonesia dan merupakan salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah militer dan politik Indonesia serta namanya diabadikan sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia.

Baca juga: Sejarah 24 Januari: Hari Kelahiran Jenderal Besar Sudirman Dan Meninggal Di Bulan yang Sama

Untuk mengenang 74 tahun kepergian Jenderal Besar Soedirman, berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Jenderal Soedirman:

  1. Lahir di Purbalingga: Jenderal Sudirman lahir pada 24 Januari 1916, di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah, Indonesia.
  2. Panglima Besar TNI Pertama: Jenderal Sudirman diangkat sebagai Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) pertama pada 1947, menjadikannya pemimpin militer tertinggi dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan penjajahan.
  3. Peran dalam Perang Kemerdekaan: Jenderal Sudirman memimpin pasukan Indonesia dalam melawan serangan Belanda dan berhasil mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
  4. Penyakit Tuberkulosis: Jenderal Sudirman menderita penyakit tuberkulosis selama perang kemerdekaan dan akhirnya wafat pada 29 Januari 1950, pada usia 34 tahun.
  5. Gelar Pahlawan Nasional: Pada 1959, Jenderal Sudirman dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Pemerintah Indonesia sebagai penghormatan atas jasa-jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan.
  6. Pemakaman di TMP Kalibata: Jenazah Jenderal Sudirman dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, tempat peristirahatan terhormat bagi para pahlawan nasional Indonesia.
  7. Gelar Akademis: Jenderal Sudirman memiliki gelar akademis dari Sekolah Komando Angkatan Bersenjata (SESKO ABRI) yang diberikan secara anumerta.
  8. Penghargaan dan Tanda Jasa: Jenderal Sudirman menerima berbagai penghargaan dan tanda jasa, termasuk Bintang Mahaputera Adipurna, Bintang Mahaputera Pratama, dan Bintang Mahaputera Utama.
  9. Dikenal dengan Kepemimpinan dan Ketegasan: Jenderal Sudirman dikenal dengan kepemimpinan dan ketegasannya dalam menghadapi tantangan dan menginspirasi para pejuang kemerdekaan.
  10. Istri dan Anak-anak: Jenderal Sudirman menikah dengan Ibu Fatmawati pada tanggal 26 Februari 1947. Pernikahan tersebut terjadi ketika Jenderal Sudirman masih aktif dalam memimpin Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan terlibat dalam perjuangan melawan penjajahan. Mereka dikaruniai tiga anak: Siti Hartinah (Tien Soeharto), Siti Hediati (Titiek Soeharto), dan Bambang Trihatmodjo.
    Fakta-fakta ini mencerminkan kontribusi besar Jenderal Sudirman dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan kedudukannya sebagai salah satu pahlawan nasional yang dihormati.

Fakta-fakta ini mencerminkan kontribusi besar Jenderal Sudirman dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan kedudukannya sebagai salah satu pahlawan nasional yang dihormati. (*)

 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved