8 Makanan Khas Imlek dan Maknanya di Tahun 2024

TRIBUNKALTIM.CO - Saat merayakan Imlek, keluarga Tionghoa biasa menghabiskan waktu bersama. 

Selain sembahyang bagi Tionghoa yang beragama Konghucu dan Buddha, mereka juga menyantap hidangan khas Imlek bersama keluarga dan kerabat dekat. 

Beberapa makanan  khas Imlek memiliki filosofi di baliknya. 

Beberapa makanan khas Imlek yang sering dikonsumsi selama perayaan Tahun Baru Imlek melibatkan simbolisme dan tradisi.

Baca juga: Sejarah 1 Februari: Tahun Baru Imlek Menjadi Hari Libur Nasional, Tepat 21 Tahun yang Lalu

Berikut adalah beberapa makanan khas Imlek beserta maknanya dalam budaya Tionghoa:

1. Jiaozi (Pangsit)

Melambangkan kekayaan dan kemakmuran karena bentuknya yang mirip kantong emas.

2. Yee Sang atau Lou Sang

Salad ikan mentah yang melibatkan tindakan mencampur bahan-bahan dari ketinggian, melambangkan pertumbuhan dan kemakmuran.

3. Nian Gao

Kue beras yang namanya berbunyi mirip dengan kata-kata yang berarti "meningkat" atau "tumbuh," melambangkan pertambahan usia dan prestasi.

4. Peng Cai

Hidangan sayur-sayuran dan daging yang melambangkan kemakmuran dan kekayaan, karena "peng" berarti kemakmuran dan "cai" berarti sayuran.

5. Bak Kwa

Daging yang dipanggang atau diasapi, melambangkan keberuntungan dan kesejahteraan.

6. Tikoy (Kue Keranjang)

Kue beras yang melambangkan pertumbuhan dan kemakmuran karena bentuknya yang mirip dengan kantung emas.

7. Tangyuan

Bola-bola ketan yang melambangkan keluarga yang kompak dan harmonis.

8. Longevity Noodles

Mie panjang yang melambangkan umur panjang dan keberuntungan.

Makanan-makanan ini dipilih karena memiliki makna simbolis yang positif dan diharapkan membawa keberuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan selama perayaan Tahun Baru Imlek. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.