Pilpres 2024

Pendukung Anies dan Ganjar Kompak Gelar Nobar Debat Capres di 40 Kota, 'Untuk Selamatkan Demokrasi'

Relawan dan pendukung Anies dan Ganjar gelar nonton bareng (nobar) debat capres terakhir di 40 kota, 'Untuk Selamatkan Demokrasi' 

Istimewa
Relawan dan pendukung Anies dan Ganjar gelar nonton bareng (nobar) debat capres terakhir di 40 kota, 'Untuk Selamatkan Demokrasi'. Barisan para pendukung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 dan 03 siap menggelar nonton bareng debat capres terakhir, yang akan digelar pada Minggu (4/2/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO - Relawan dan pendukung Anies dan Ganjar gelar nonton bareng (nobar) debat capres terakhir di 40 kota, 'Untuk Selamatkan Demokrasi'.

Debat capres terakhir akan digelar lusa, Minggu (4/2/2024).

Biasanya nonton bareng akan digelar oleh masing-masing pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Namun kali ini relawan dan pendukung capres nomor uruit 01 dan 03 kompak akan menggelar nobar debat capres terakhir. 

Barisan para pendukung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 dan 03 siap menggelar nonton bareng debat capres terakhir, yang akan digelar pada Minggu (4/2/2024).

Baca juga: Jelang Debat Capres Terakhir, Prabowo Ternyata Sudah Siapkan Jawaban Andai Diberi Nilai 0 dari Anies

Baca juga: 7 Hasil Survei Capres Terbaru 2024, Paslon Terkuat Jelang Debat Capres Terakhir, Selisih Signifikan

Baca juga: Jadwal Debat Capres Cawapres 2024 Kelima dan Tema yang Akan Dibawakan, Ada Perubahan Format?

Sejumlah pendukung 01 dan pendukung 03 sepakat untuk memihak kepentingan bangsa yang lebih luas, ketimbang mengedepankan ego kelompok.

Rencananya, nonton bareng pendukung 01 dan 03 akan diadakan di 40 kota di seluruh tanah air.

Nonton bareng ini akan menjadi penanda awal dari komunikasi yang kian intens antar dua relawan.

Demikian disampaikan Direktur Nasional Progresif Eka Sastra, kepada wartawan Jumat (2/2/2024).

"Sejak Indonesia berdiri, kolaborasi dan saling hubung antar elite telah dilakukan. Dulu, demi menghadapi kuasa kolonial, para pendiri bangsa saling berkolaborasi. Sejenak mereka mengabaikan perbedaan. Kini, kita pun siap menjalankan teladan itu, yakni duduk bersama untuk bangsa,” katanya.

Eka Sastra tidak menampik jika nobar itu akan menghebohkan politik nasional.

Pihaknya memfasilitasi keinginan kuat dari berbagai organ relawan di daerah. Nobar ini adalah aspirasi dan harapan banyak kalangan.

Menurutnya, ikhtiar untuk berkolaborasi itu kian intens seiring dengan berbagai masalah kebangsaan yang kian mendesak.

Dia menyebut munculnya suara-suara cendekiawan di banyak kampus adalah pertanda kalau bangsa ini kian bergeser dari cita-cita kemerdekaan dan cita-cita reformasi.

Selain itu, menurutnya pencapaian pembangunan yang sudah diraih Indonesia hingga saat ini terancam mengalami kemunduran akibat kepentingan segelintir kelompok yang merusak tatanan demokrasi dan konstitusi agar terus menikmati kekuasaan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved