Berita Nasional Terkini
Sasaran Ternyata Meleset, Fakta Terbaru Kasus Kopi Sianida Pacitan, Motif Pelaku hingga Asal Sianida
Sejumlah fakta terbaru kasus kopi Sianida Pacitan terungkap, salah satunya adalah target pelaku ternyata meleset.
TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah fakta terbaru kasus kopi Sianida Pacitan terungkap, salah satunya adalah target pelaku ternyata meleset.
Nasib mengenaskan dialami seorang remaja asal Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Pada Jumat, 5 Januari 2024 lalu, remaja berinisial MR (14) ini meninggal dunia, setelah sebelumnya sempat kejang-kejang.
MR mengalami kejang tak lama setelah menyeruput kopi milik sang ayah.
Baca juga: Blak-blakan Edi Darmawan Beber Tonton Video Bareng Tito Karnavian, Jessica Masukan Sianida ke Gelas?
Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, sayangnya nyawa MR tak bisa terselamatkan.
MR pun dimakamkan di pemakaman umum di Desa Sudimoro, Kecamatan Sudimoro, Pacitan.
Hal ini membuat pihak keluarga yang tak terima memutuskan membuat laporan ke polisi.
Lalu, seperti apa fakta yang berhasil dikumpulkan pihak kepolisian dari kasus ini ?
Awal mula kejadian
Dikutip dari Kompas.com, Sumarni, salah satu keluarga korban bercerita saat kejadian, ada ayah dan ibu korban serta satu tetangga di tempat kejadian perkara.
Kopi yang diminum MR sebelum berangkat sekolah justru adalah kopi yang dibuat untuk sang ayah.
“Kalau itu kopi biasa kan tidak mungkin, langsung sekaligus dalam waktu lima menit."
"Kayaknya kan tidak mungkin, kan janggal,” tutur Sumarni, Jumat (12/1/2024).
Makam MR kemudian dibongkar oleh polisi pada Jumat (12/1/2024) untuk diotopsi agar diketahui penyebab kematian MR

“Karena itu, kami melaksanakan otopsi."
"Kami mencari dan mengumpulkan bukti, sehingga tahu arahnya ke mana,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Pacitan AKP Untoro, Jumat.
Ia mengatakan dari visum luar, ada gejala korban keracunan.
Selain itu ia menyebut polisi menyita sejumlah barang bukti.
“Bukti lain sisa kopi."
"Kami menyita pakaian korban."
"Dicek ke Polda," tuturnya
Diminum saat hendak sekolah
MR, meminum kopi tersebut saat hendak pergi ke sekolah.
Korban yang bersekolah di MTs itu lalu muntah-muntah.
Tak lama kemudian, seperti dikutip dari Kompas.com, dia meninggal dunia.
Keluarga yang curiga dengan kematian MR lalu melapor ke polisi.
Petugas pun turun tangan dengan membongkar makam dan melakukan otopsi.
Setelah hasil laboratorium keluar, diketahui bahwa MR meninggal karena diracun.
Tetangga yang campurkan sianida
Dari hasil penyelidikan, dikutip dari Kompas.com, polisi mengamankan Ayu Findi Antika (26) yang sengaja menuangkan racun sianida ke kopi yang dibuat oleh ayah MR.
"Setelah dilakukan ekshumasi dan hasil laboraturium forensik keluar, korban meninggal dunia akibat racun sianida," kata Kapolres Pacitan, AKBP Agung Nugroho, dalam rilis ungkap kasus di Polres Pacitan, Kamis (1/02/2024).
Baca juga: Hotman Paris Buka Suara soal Kasus Kopi Sianida, Beber Kejanggalan Penetapan Tersangka Jessica
Beli Sianida secara online
Kepada polisi, Ayu mengaku membeli sianida secara daring.
"Setelah dilakukan penyelidikan di telepon selular tersangka, ditemukan ada transaksi pembelian racun sianida secara online," terang Agung.
Kejahatan tersebut dilatarbelakang masalah antara Ayu dengan orangtua korban.
Sebelumnya, Ayu telah dilaporkan oleh keluarga MR karena mencuri ATM dan uang Rp 32 juta milik ibu MR.
Untuk menghambat laporan polisi, Ayu pun melakukan niat jahat dengan menuang racun ke dalam kopi yang dibuat ayah MR.
Namun ternyata kopi tersebut diminum oleh MR yang hendak sekolah.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal berlapis, tentang pembunuhan berencana, sebagaimana tertuang dalam pasal 340 subsider 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman mati.
Pelaku ingin sembunyikan kejahatan
Aksi Ayu dilakukan untuk menyembunyikan aib pencuriannya atas kasus pencurian kartu ATM dan uang ibu MR senilai Rp 32 juta.
Ayu kemudian berniat jahat memberi racun untuk menghambat proses hukum dan menyembunyikan aibnya.
Pada Jumat (5/1/2024), Ayu membubuhkan racun sianida yang dia dapatkan secara daring ke dalam kopi yang dibuat oleh ayah MR.
Baca juga: Profil Edi Darmawan Salihin, Ayah Mirna Korban Kopi Sianida, Nekat Penjarakan Jessica Wongso
"Dia yang pertama mencuri kemudian memberikan racun."
"Awalnya untuk menutupi pencuriannya agar tidak tersebar ke mana-mana," kata Kapolres Pacitan Agung Nugroho, di Mapolres Pacitan, Kamis (1/2/2024) seperti dilansir Kompas.com di artikel berjudul "Tragedi Kopi Sianida di Pacitan, Nyawa Remaja Hilang di Tangan Tetangga".
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.