Buku Tematik

Kunci Jawaban Agama Islam Kelas 8 Halaman 131-135 Kurikulum Merdeka, Keberhasilan Daulah Abbasiyah

Simak berikut kunci jawaban PAI kelas 8 halaman 131 hingga 135 Kurikulum Merdeka tentang keberhasilan Daulah Abbasiyah.

Buku Agama Islam kelas 8 Kurikulum Merdeka
Soal Agama Islam kelas 8 Kurikulum Merdeka halaman 132, cek kunci jawabannya. 

Jawaban: B. (1), (2), dan (4)

 5. Perhatikan narasi berikut!

Daulah Abbasiyah memberikan perhatian yang besar kepada para penerjemah buku.

Mereka mendapatkan fasilitas dan sarana yang memadahi dari para penguasa untuk mengembangkan kegiatan penerjemahan dan keilmuan.

Salah satu di antaranya adalah seorang penerjemah yang bernama Hunayn ibn Ishaq. Fakta tentang sosok yang disebut dalam narasi yang tidak benar adalah ....

A. Menerjemahkan buku bahasa Yunani ke bahasa Syria

B. Beragama Kristen Nestorian

C. Berasal dari golongan Sābi‘īn

D. Bekerja di Bayt al-Ḥikmah

Jawaban: B. Beragama Kristen Nestorian

6. Perhatikan narasi berikut!

Para penguasa Daulah Abbasiyah di masa keemasan memiliki perhatian yang besar terhadap perkembangan Bayt al-Ḥikmah.

Mereka menjadikan Bayt al-Ḥikmah sebagai pusat ilmu pengetahuan dunia. Para khalifah tersebut adalah sebagai berikut, kecuali ....

A. al-Mansur

C. al-Makmun

B. al-Rasyid

D. al-Muktasim

Jawaban: D. Al-Muktasim

7. Perhatikan narasi berikut!

Pada masa Abbasiyah para penerjemah buku memiliki tempat yang istimewa di mata para penguasa.

Mereka mendapatkan fasilitas yang sangat memadai sebagai imbalan atas pekerjan mereka dalam menerjemahkan buku dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Berikut ini yang bukan perlakuan para penguasa terhadap mereka adalah ....

A. Mendapat upah menerjemahkan buku berupa uang dinar seberat buku yang diterjemahkan

B. Mendapatkan gaji pokok dalam profesinya sebagai penerjemah

C. Mendapatkan fasilitas pengembangan diri di Bayt al-Ḥikmah

D. Diangkat sebagai pejabat di istana khalifah

Jawaban: D. Diangkat sebagai pejabat di istana khalifah

8. Perhatikan narasi berikut!

Para penguasa Daulah Abbasiyah memberikan kebebasan kepada pemeluk agama non Islam untuk menjalankan agamanya sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Mereka juga diberi kesempatan untuk ikut aktif dalam membangun peradaban ilmu pengetahuan pada saat itu.

Berikut ini yang bukan bagian dari peran aktif tersebut adalah ....

A. Kaum Kristen Nestorian banyak terlibat dalam proyek penerjemahan dari bahasa Yunani

B. Kaum Sābi‘īn (penyembah matahari) berperan dalam pengembangan seni kaligrafi

C. Kaum Kristen Nestorian berperan dalam mengembangkan seni mural

D. Kaum Sābi‘īn (penyembah matahari) terlibat aktif dalam penerjemahan

Jawaban: C. Kaum Kristen Nestorian berperan dalam mengembangkan seni mural.

9. Perhatikan narasi berikut!

Masa keemasan era Daulah Abbasiyah tidak hanya berbicara tentang kesuksesan umat Islam.

Ada peran-peran umat non-Islam yang berkontribusi besar terhadap masa keemasan itu.

Di antaranya adalah peran para penerjemah yang beragama Kristen Nestorian ataupun kaum Sābi‘īn. Nilai keteladanan yang terdapat pada narasi tersebut adalah ....

A. Moderasi umat beragama

B. Toleransi antar umat beragama

C. Keharmonisan intelektual

D. Hubungan antar umat beragama

Jawaban: C. Keharmonisan intelektual

10. Perhatikan narasi berikut!

Berkembangnya Bayt al-Ḥikmah sebagai pusat ilmu pengetahuan dunia berawal dari tradisi penerjemahan buku yang berkembang dalam di wilayah Abbasiyah.

Membaca dan menerjemahkan buku serta mendirikan perpustakaan menjadi gaya hidup masyarakat pada saat itu.

Masyarakat hidup dalam keadaan sejahtera sehingga memiliki kesempatan untuk membaca ataupun menerjemahkan buku. Hal itu merupakan kesadaran bahwa kemajuan dapat dicapai dengan kesungguhan.

Nilai keteladanan yang terdapat pada narasi tersebut adalah ....

A. Literasi pangkal kemajuan

B. Kesejahteraan pangkal literasi

C. Literasi pangkal kesejahteraan

D. Kesejahteraan pangkal kemajuan

Jawaban: A. Literasi pangkal kemajuan

Baca juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 9 Semester 2 Halaman 67 Kurikulum 2013, Mengapa Jagung Transgenik Tahan Hama

Esai

1.  Bani Abbas berhasil mengembangkan Daulah Abbasiyah setelah berhasil merebut kekuasaan dari Daulah Umayah. Mengapa mereka melakukan hal itu?

Jawaban:

Karena menilai para penguasa Bani Umayah telah berbuat sewenang-wenang terhadap kelompok- kelompok yang berseberangan, khususnya para pengikut Syiah.

Selain itu Bani Abbas berpikir bahwa mereka lebih berhak menjadi pemimpin umat Islam karena kedekatannya dengan garis keturunan dengan Nabi Muhammad saw.

2. Daulah Abbasiyah berhasil mengembangkan kota Baghdad sebagai pusat peradaban dunia. Bagaimana cara mereka melakukannya?

Jawaban:

Al-Mansur mulai membangun Baghdad pada tahun 762 M. Ia mempekerjakan sekitar 100 ribu arsitek, pengrajin, dan buruh yang didatangkan dari berbagai wilayah, seperti Syria (Suriah dan sekitarnya), Mesopotamia (Irak dan sekitarnya), dan daerah-daerah lain. Pembangunan Kota Baghdad berhasil diselesaikan dalam waktu empat tahun.

Setelah selesai, al-Mansur memberikan nama resmi kepada Kota Baghdad dengan sebutan Madīnat al-Salām (Kota Perdamaian).

Kota ini menjadi besar karena adanya Bait al-Hikmah yang menjadi pusat ilmu pengetahuan Mengembangkan berbagai macam seni antara lain: seni arsitektur, seni patung dan lukis, seni industri, seni kaligrafi, seni musik.

3. Daulah Abbasiyah berhasil mengembangkan Bayt al-Hikmah sebagai pusat ilmu pengetahuan dunia. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan keberhasilan itu?

Jawaban : Hal ini karena adanya Bait al-Hikmah yang berfungsi sebagai biro penerjemahan, perpustakaan, dan lembaga tinggi pendidikan Islam serta mengembangkan tradisi literasi yang kuat yang didukung oleh Daulah Bani Abbasiyah.

4. Di balik keberhasilan Daulah abbasiyah mencapai masa keemasan, terdapat keharmonisan intelektual atar umat beragama. Bagaimanakah gambaran keharmonisan tersebut?

Jawaban:

Para penguasa menjamin kebebasan beragama secara penuh. Para ilmuwan di Bait al-Hikmah tidak pernah melihat asal muasal agama ilmu pengetahuan yang mereka pelajari dan kembangkan. Ilmu pengetahuan itu semuanya dipelajari dan dikembangkan seluas-luasnya untuk memberikan manfaat kepada umat manusia tanpa melihat latar belakang agama yang dimilikinya.

5.  Keteladanan apakah yang bisa diambil dari keharmonisan intelektual antar agama untuk kehidupan kebangsaan di Indonesia?

Jawaban: Toleransi, kebebasan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing.
Penguasa menjamin kebebasan beragama secara penuh.

*Disclaimer

Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Kurikulum Merdeka Halaman 131-135: Soal Pilihan Ganda.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved