Pilpres 2024

Respons Pernyataan Prabowo Mengenai Orang yang Ingin Internet Gratis Otaknya Lambat, Ganjar: Sadis

Pernyataan Prabowo Subianto mengenai orang yang menginginkan internet gratis memiliki otak lambat, ditanggapi Ganjar Pranowo pada debat kelima Pilpres

Kolase TribunKaltim.co
Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Keduanya sempat terlibat perdebatan mengenai pernyataan 'orang yang ingin internet gratis otaknya lambat', pada debat kelima Pilpres 2024, Minggu (5/2/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO - Pernyataan Prabowo Subianto mengenai orang yang menginginkan internet gratis memiliki otak lambat, ditanggapi Ganjar Pranowo pada debat kelima Pilpres 2024.

Pada debat kelima Pilpres 2024, Ganjar Pranowo sempat mempertanyakan hal tersebut kepada Prabowo Subianto.

Bahkan, Ganjar Pranowo menilai pernyataan Prabowo tersebut sangat sadis.

Ya, keduanya sempat terlibat perdebatan sengit mengenai "otak lambat" di debat terakhir tersebut.

Baca juga: Pernyataan Pamungkas Prabowo di Debat Terakhir Capres 2024, Minta Maaf ke Anies dan Ganjar

Baca juga: Nobar Debat Kelima Pilpres 2024, Chemistry 01 dan 03, 02 Pastikan Kelanjutan Pembangunan IKN

Baca juga: Anies Disebut Lebih Manis di Debat Terakhir Capres, Cak Imin: Renungkan Jawaban Ganjar dan Prabowo

Awalnya dalam sesi tanya jawab antar paslon, Ganjar mengatakan memiliki program internet gratis untuk sekolah dan UMKM.

Namun ia kemudian mengutip pernyataan Prabowo di Pontianak pada 20 Januari 2024, ketika Prabowo menyampaikan bahwa orang yag menginginkan internet gratis otaknya lambat.

Padahal, kata Ganjar, biasanya mereka yang menginginkan internet gratis otaknya cemerlang.

Di sisi lain, lanjut dia, ketika Prabowo menyampaikan itu cawapresnya yakni Gibran Rakabuming Raka berbicara soal IoT, hilirisasi digital, dan banyak program berbau digital.

Baca juga: Viral di Medsos, Arti Bahasa Isyarat yang Digunakan Anies saat Pembukaan Debat Kelima Capres 2024

Padahal, kata dia, dengan internet gratis dan coveragenya (cakupan) bagus bisa mengatasi kesenjangan.

"Data pendidikan, kesehatan, kemiskinan, hampir semuanya ada. Ini, dari BPS juga sudah menyampaikan bahwa kondisi ketimpangan digital ini sangat tinggi di tempat kita," kata Ganjar pada Minggu (4/2/2024).

"Pertanyaan saya, setuju tidak bapak untuk memperbaiki ketimpangan ini dan bagaimana caranya?" sambung dia.

Menanggapi hal tersebut, Prabowo menilai Ganjar tidak mendengar ucapannya seutuhnya.

Baca juga: Tim Pendukung Saling Bersorak Saat Nobar Debat Capres, Pendukung Prabowo-Gibran Paling Nyaring 

Ia meluruskan bahwa maksud yang disampaikannya saat itu adalah makan gratis untuk orang miskin lebih penting daripada internet gratis.

Prabowo pun menyatakan kesetujuannya dengan internet gratis.

Akan tetapi, menurunya internet gratis seharusnya tidak lebih dipentingkan daripada makan gratis.

Karena, menurut Prabowo, makan mutlak dibutuhkan.

Baca juga: Daftar 3 Menteri Jokowi yang Kunjungi Rumah Prabowo sebelum Debat Capres Terakhir, Ada Erick Thohir

"Kalau internet gratis bagus untuk ketimpangan digital dan sebagainya. Saya sependapat. Mungkin, ada yang lapor ke Bapak kurang lengkap, saya kira itu, mungkin. Tapi saya tidak bermaksud untuk internet gratis itu tidak penting. Tidak. Kalau dibandingkan dengan makan gratis. Makan gratis bagi saya stratejik mengatasi banyak masalah," kata Prabowo.

Menanggapi hal tersebut, Ganjar mengatakan jejak digital tidak akan pernah hilang.

Dengan demikian, kata dia, pernyataan Prabowo yang mencoba mengklarifikasi tersebut sudah lewat karena pernyataan Prabowo sebelumnya sangat clear.

"Maka kalau kita berbicara orang yang pilih internet gratis, otaknya, maaf lambat, saya kira statement itu sangat sadis," kata Ganjar.

Baca juga: Debat Capres 2024: Prabowo Bangun 3 Juta Rumah, Anies Pakai Kode Gerak, Ganjar Singgung Isu Wanita

Ganjar lantas mengatakan apa yang harus dilakukan adalah memberikan perhatian kepada kurang lebih 12 ribu desa yang masih blankspot (tidak mendapat akses internet).

Padahal di sisi lain, pemerintah ingin mendigitalisasi banyak hal termasuk pendidikan dan kesehatan.

"Dan dua kementerian ini yang kita siapkan hari ini untuk menjadi contoh. Kenapa? Karena relatif datanya lengkap. Kalau kemudian kita ingin membikin negara ini maju jauh lebih cepat," kata Ganjar.

Menanggapi hal tersebut, Prabowo memimta maaf kepada Ganjar.

Baca juga: Kemeriahan Nobar Debat Capres di Rumah Pemenangan AMIN Samarinda, Bukan Hanya Oke, Tapi The Best

Ia menegaskan kembali dalam konteks pernyataannya soal internet gratis dan membandingkannya dengan urgensi dari makan gratis.

Prabowo mencoba meluruskan bahwa maksudnya adalah untuk memprioritaskan makan gratis.

"Bukan berarti internet gratis tidak penting. Sama sekali tidak. Saya apabila jadi presiden, saya akan bawa internet gratis ke seluruh desa di seluruh Indonesia. Tapi maka gratis untuk anak-anak Indonesia dan ibu-ibu hamil, itu stratejik, itu utama bagi saya," kata dia.

Ganjar Ungkit Pernyataan Jokowi 5 Tahun Lalu

Baca juga: Tim Pendukung Saling Bersorak Saat Nobar Debat Capres, Pendukung Prabowo-Gibran Paling Nyaring 

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada debat capres 2019 lalu, diungkit kembali oleh Ganjar Pranowo pada debat kelima Pilpres 2024.

Ganjar Pranowo mengaku sependapat dengan pernyataan Jokowi, yang mengatakan agar tidak memilih calon presiden yang melanggar hak asasi manusia (HAM), berpotongan diktator, hingga punya rekam jejak masalah korupsi.

Ganjar Pranowo mengatakan hal tersebut pada pidato penutup yang diberikan kepada seluruh capres pada debat kelima Pilpres 2024, Minggu (4/2/2024).

Ganjar mengatakan, pesan itu disampaikan Jokowi lima tahun lalu saat menjadi calon presiden pada Pilpres 2019.

Baca juga: Pernyataan Pamungkas Prabowo di Debat Terakhir Capres 2024, Minta Maaf ke Anies dan Ganjar

"5 tahun yang lalu dalam debat capres 2019, saya tim kampanye Joko Widodo, beliau menyampaikan dan kita diingatkan untuk tidak memilih calon yang punya potongan diktator dan otoriter, dan yang punya rekam jejak pelanggar HAM," kata Ganjar dalam debat kelima Pilpres 2024, Minggu (4/2/2024).

"Yang punya rekam jejak untuk melakukan kekerasan, yang punya rekam jejak masalah korupsi, saya sangat setuju apa yang beliau sampaikan," kata Ganjar melanjutkan.

Politikus PDIP itu mengatakan, kriteria yang disampaikan Jokowi lima tahun lalu hendaknya menjadi pegangan rakyat untuk memilih pemimpin pada Pilpres 2024.

Ganjar pun berpesan supaya rakyat memilih kandidat yang konsisten, visioner, mampu mendengarkan rakyat, negarawan, reformis, dan tidak punya persoalan.

Baca juga: Debat Capres 2024: Prabowo Bangun 3 Juta Rumah, Anies Pakai Kode Gerak, Ganjar Singgung Isu Wanita

"Selanjutnya kita harus menjaga proses politik demokrasi dengan baik, kita mesti melawan politik dinasti itu yang didukung oleh mereka yang statement-nya sangat terbuka, menguasai sepertiga kekayaan Indonesia, sungguh-sungguh rakyat merasa terluka karena statement itu," kata dia.

Ganjar menyebutkan, publik harus menjaga agar demokrasi tetap berada pada trek yang benar dan jangan sampai korupsi, kolusi dan nepotisme kembali tumbuh subur di Indonesia.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini pun berjanji tidak bakal mengecewakan rakyat apabila terpilih sebagai presiden kelak.

"Kita mulai sebuah era baru Indonesia era di mana tidak satu rakyat pun ditinggalkan, no one left behind, dan kita memasuki era gotong royong menuju Indonesia unggul," ujar Ganjar. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved