Pilpres 2024

Ganjar Pranowo Ungkit Pernyataan Jokowi 5 Tahun Lalu, Singgung Capres yang Punya Potongan Diktator

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada debat capres 2019 lalu, diungkit kembali oleh Ganjar Pranowo pada debat kelima Pilpres 2024.

YouTube KPU RI
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Pada pernyataan penutup di debat kelima Pilpres 2024, Ganjar Pranowo mengungkit mengenai pernyataan Presiden Jokowi lima tahun lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada debat capres 2019 lalu, diungkit kembali oleh Ganjar Pranowo pada debat kelima Pilpres 2024.

Ganjar Pranowo mengaku sependapat dengan pernyataan Jokowi, yang mengatakan agar tidak memilih calon presiden yang melanggar hak asasi manusia (HAM), berpotongan diktator, hingga punya rekam jejak masalah korupsi.

Ganjar Pranowo mengatakan hal tersebut pada pidato penutup yang diberikan kepada seluruh capres pada debat kelima Pilpres 2024, Minggu (4/2/2024).

Ganjar mengatakan, pesan itu disampaikan Jokowi lima tahun lalu saat menjadi calon presiden pada Pilpres 2019.

Baca juga: Pernyataan Pamungkas Prabowo di Debat Terakhir Capres 2024, Minta Maaf ke Anies dan Ganjar

Baca juga: Nobar Debat Kelima Pilpres 2024, Chemistry 01 dan 03, 02 Pastikan Kelanjutan Pembangunan IKN

Baca juga: Anies Disebut Lebih Manis di Debat Terakhir Capres, Cak Imin: Renungkan Jawaban Ganjar dan Prabowo

"5 tahun yang lalu dalam debat capres 2019, saya tim kampanye Joko Widodo, beliau menyampaikan dan kita diingatkan untuk tidak memilih calon yang punya potongan diktator dan otoriter, dan yang punya rekam jejak pelanggar HAM," kata Ganjar dalam debat kelima Pilpres 2024, Minggu (4/2/2024).

"Yang punya rekam jejak untuk melakukan kekerasan, yang punya rekam jejak masalah korupsi, saya sangat setuju apa yang beliau sampaikan," kata Ganjar melanjutkan.

Politikus PDIP itu mengatakan, kriteria yang disampaikan Jokowi lima tahun lalu hendaknya menjadi pegangan rakyat untuk memilih pemimpin pada Pilpres 2024.

Ganjar pun berpesan supaya rakyat memilih kandidat yang konsisten, visioner, mampu mendengarkan rakyat, negarawan, reformis, dan tidak punya persoalan.

Baca juga: Debat Jamuan Terakhir Tribun Kaltim, 3 Politikus Kaltim Saling Klaim Survei dan Berlangsungan IKN

"Selanjutnya kita harus menjaga proses politik demokrasi dengan baik, kita mesti melawan politik dinasti itu yang didukung oleh mereka yang statement-nya sangat terbuka, menguasai sepertiga kekayaan Indonesia, sungguh-sungguh rakyat merasa terluka karena statement itu," kata dia.

Ganjar menyebutkan, publik harus menjaga agar demokrasi tetap berada pada trek yang benar dan jangan sampai korupsi, kolusi dan nepotisme kembali tumbuh subur di Indonesia.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini pun berjanji tidak bakal mengecewakan rakyat apabila terpilih sebagai presiden kelak.

"Kita mulai sebuah era baru Indonesia era di mana tidak satu rakyat pun ditinggalkan, no one left behind, dan kita memasuki era gotong royong menuju Indonesia unggul," ujar Ganjar.

Baca juga: Viral di Medsos, Arti Bahasa Isyarat yang Digunakan Anies saat Pembukaan Debat Kelima Capres 2024

Ganjar dan Prabowo Sengit Soal "Otak Lamban"

Di sisi lain, Ganjar Pranowo mengungkit pernyataan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto soal "otak lamban" terkait program internet gratis yang diusungnya.

Ganjar menegaskan, orang-orang yang kerap menggunakan internet biasanya memiliki otak cemerlang.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved