Pilpres 2024
Saat Ganjar Ingatkan Prabowo Subianto Soal Jejak Digital Tidak akan Hilang di Debat Capres 2024
Berikut momen calon presiden atau Capres 2024 nomor urut 3 Ganjar Pranowo ingatkan Capres nomor 2 Prabowo Subianto soal jejak digital di Debat Capres.
Merespons jawaban Prabowo, Ganjar mengingatkan kepada Capres nomor 2 tersebut bahwa jejak digital tidak bisa hilang.
"Ini lah hebat kalau coverage internetnya bagus pak, jejak digital tidak akan pernah hilang Pak Prabowo," jawab Ganjar.
Ia pun menegaskan bahwa steatment Prabowo yang mencoba mengklarifikasi terkait ucapannya terkait interenet gratis dan otak lambat tersebut dirasa publik sudah lewat.
"Karena pertanyaan bapak itu sangat clear dan membandingkan itu," ucap Ganjar.
Pernyataan Pamungkas Ganjar Pranowo
Inilah pernyataan pamungkas Ganjar Pranowo saat menutup debat capres terakhir tadi malam.
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku sependapat dengan Presiden Joko Widodo untuk tidak memilih calon presiden yang melanggar hak asasi manusia (HAM), berpotongan diktator, hingga punya rekam jejak masalah korupsi.
Ganjar mengatakan, pesan itu disampaikan Jokowi lima tahun lalu saat menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Lima tahun yang lalu dalam debat capres 2019, saya tim kampanye Joko Widodo, beliau menyampaikan dan kita diingatkan untuk tidak memilih calon yang punya potongan diktator dan otoriter, dan yang punya rekam jejak pelanggar HAM," kata Ganjar dalam debat kelima Pilpres 2024, Minggu (4/2/2024).
"Yang punya rekam jejak untuk melakukan kekerasan, yang punya rekam jejak masalah korupsi, saya sangat setuju apa yang beliau sampaikan," kata Ganjar melanjutkan.
Politikus PDI-P itu mengatakan, kriteria yang disampaikan Jokowi lima tahun lalu hendaknya menjadi pegangan rakyat untuk memilih pemimpin pada Pilpres 2024.
Ganjar pun berpesan supaya rakyat memilih kandidat yang konsisten, visioner, mampu mendengarkan rakyat, negarawan, reformis, dan tidak punya persoalan.
"Selanjutnya kita harus menjaga proses politik demokrasi dengan baik, kita mesti melawan politik dinasti itu yang didukung oleh mereka yang statement-nya sangat terbuka, menguasai sepertiga kekayaan Indonesia, sungguh-sungguh rakyat merasa terluka karena statement itu," kata dia.
Ganjar menyebutkan, publik harus menjaga agar demokrasi tetap berada pada trek yang benar dan jangan sampai korupsi, kolusi dan nepotisme kembali tumbuh subur di Indonesia.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini pun berjanji tidak bakal mengecewakan rakyat apabila terpilih sebagai presiden kelak.
"Kita mulai sebuah era baru Indonesia era di mana tidak satu rakyat pun ditinggalkan, no one left behind, dan kita memasuki era gotong royong menuju Indonesia unggul," ujar Ganjar. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.