Tribun Kaltim Hari Ini
Keripik Pisang Kutim Tembus ke Eropa, UMKM Ajukan Bantuan Rumah Produksi dan Mesin ke Pemprov Kaltim
Mereka adalah ibu-ibu rumah tangga berusia produktif. Awal Februari 2024 ini, mereka me-launching 250 box dengan tiga varian rasa ke Belgia, Eropa.
Untuk diketahui, sebelum memproduksi keripik, selama kurang lebih satu tahunan, kelompok UMKM ini mendapatkan pembinaan dari perusahaan PT Indexim Coalindo.
Sedangkan untuk pemasarannya bekerja sama dengan Mutigo Indonesia, yang membantu memasarkan produk ke luar negeri.
"Kemarin kami launching 250 box dengan 3 varian rasa 'Frutiboks' ke negara Belgia, Eropa, dikirim dalam bentuk box, per box isinya 24 pcs," ungkap Yunita Rahmania.
Selain itu, pada Januari 2024 lalu, pihaknya juga mendapat orderan dari Singapura sebanyak 500 pcs 'Frutiboks'. Sementara ini, pihaknya menjual masih di harga Rp15 ribu per pcs dari tangan pertama.
Ia bersama kelompok UMKM-nya mendapat keuntungan sebesar 40 persen dari penjualan.
"Rp15 ribu itu harga dari kami, kalau dari tangan kedua ke sana (Belgia) saya dengar-dengar mencapai Rp35 ribu per pcs. Ya, ini kan kami masih belajar (pemasaran), nanti kami bisa lebih mandiri lagi," jelasnya.
Masuk Toko Swalayan
Selain ekspor, produk yang dihasilkan UMKM ini juga diarahkan untuk dipasarkan secara lokal di Kutai Timur hingga se-Kaltim melalui kerja sama toko-toko swalayan. Namun masih terkendala legalitas.
Untuk memasukkan produk UMKM ke toko swalayan, memerlukan surat legalitas produk dari desa dan Pemkab Kutim bahwa produk tersebut berasal dari produk lokal.
"Tapi sampai saat ini masih belum kami dapatkan surat tersebut, nanti akan dibantu perusahaan dan Pemkab Kutim," urainya.
Mengenai bahan baku, lanjutnya, dalam memproduksi 'Frutiboks' memerlukan bahan-bahan baku seperti pisang, nanas dan mangga.
Untuk bahan buah pisang menggunakan pisang gepok grecek yang dihasilkan dari para petani Desa Selangkau, Kecamatan Kaliorang, Kutim.
Dimana, setiap 5 sisir pisang gepok grecek mampu menghasilkan 1,3 kilogram keripik pisang setelah kering dengan expired diprediksi hingga 10 bulan setelah produksi di tempat yang dingin.
"Kalau bahan baku pisang gepok di Desa Selangkau melimpah ya, sedangkan mangga dan nanas sebenarnya ada disini, cuma sementara ini masih beli dari luar desa," pungkasnya.
Baca juga: Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di Samarinda, Andi Harun Ajak Penjual Tahu Orasi, Menang 1 Putaran
Siap Kucurkan ADD
Frutiboks menjadi produk turunan pisang kepok grecek dari Kabupaten Kutai Timur yang baru saja launching dan langsung dikirim ke Belgia, Eropa, dalam jumlah yang tidak sedikit.
Frutiboks, produk turunan berupa keripik pisang yang pengolahannya menggunakan sistem freeze drying alias keripik tanpa minyak ternyata disukai banyak kalangan masyarakat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.