Tribun Kaltim Hari Ini

Strategi Wali Kota Balikpapan Pangkas Mahalnya Biaya Hidup, Bakal Bangun Pelabuhan Khusus

Pembangunan pelabuhan khusus menjadi bagian dari inisiasi Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud untuk mengusung pembangunan berkelanjutan.

Tribun Kaltim
Tribun Kaltim Hari Ini. Edisi, Sabtu (10/2/2024), mengangkat mengenai pembangunan berkelanjutan di Kota Balikpapan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan pelabuhan khusus menjadi bagian dari inisiasi Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud untuk mengusung pembangunan berkelanjutan di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Inisiasi tersebut dikemukakan saat santap siang bersama sekaligus audensi dengan Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim Ibnu Taufik Juwariyanto di Rumah Jabatan Wali Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (9/2/2024).

Ibnu Taufik didampingi Manager Online Syaiful Syafar, News Manager Adhinata Kusuma, Koordinator Video & Digital Activity Januar Alamijaya, dan kru redaksi.

Pembangunan pelabuhan khusus ini, jelas Rahmad Mas’ud, melihat dari realita biaya hidup di Balikpapan yang mahal.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Balikpapan Minta ASN Jaga Netralitas dan Hindari Penggunaan Elektoral Bansos

Baca juga: Balikpapan Masih Kesulitan Air Baku, Hary Sunaryo: Pemanfaatan Air Sungai Mahakam Harus Didukung

Baca juga: Pembangunan Pelabuhan Khusus untuk Tekan Harga Pangan di Balikpapan Belum Terealisasi

Di mana hampir 60 persen itu biaya hidup mahal mencakup sektor transportasi atau angkutan.

Terlebih, kebutuhan pokok Balikpapan yang 95 persen dipasok dari daerah-daerah tetangga.

Seperti Jawa dan Sulawesi, dengan mengandalkan transportasi dari laut.

"Biaya hidup di Balikpapan sedikit lebih mahal itu tidak terlepas dari pengaruh angkutan. Tapi ada solusinya kemudian, (solusi) ini yang saya lagi pikirkan," ungkapnya.

Baca juga: Mimpi 100 Tahun Balikpapan Ditumpahkan Rahmad Mas’ud di Meja Makan

Rahmad mengatakan, solusi yang masuk dalam mitigasi untuk menekan persoalan tersebut ialah Balikpapan harus memiliki pelabuhan khusus.

Mengingat, dari pelabuhan yang ada di Balikpapan tercatat milik swasta, dan bukan milik pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan.

"Makanya masih mau saya cari solusinya, karena sebenarnya Balikpapan harus punya pelabuhan. Saya sedang memikirkan gimana
caranya mengusung (pelabuhan) itu," tandas Rahmad.

Di usia kota Balikpapan yang menginjak ke-127 tahun, Rahmad Mas'ud menekan akan pentingnya bentuk sinergitas dan pembangunan berkelanjutan.

Baca juga: Antisipasi Gangguan Kamtib selama Libur Panjang, Rutan Balikpapan Perkuat Pengamanan

Keunggulan fasilitas infrastruktur dan letak geografis yang strategis memantik perkembangan pesat bagi Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Dengan julukan Kota Jasa dan Industri lantaran banyaknya jumlah industri yang dibangun dan berproduksi secara aktif, serta berkembang dalam sektor jasa.

Di tambah dengan sebutan Kota Minyak, yang dipicu adanya pengolahan minyak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved