Sejarah

Sejarah 12 Februari: Hari Epilepsi Internasional, Apa Saja Gejala dan Bagaimana Penanganannya?

Inilah sejarah 12 Februari tentang Hari Epilepsi Internasional. Berikut ini penjelasan gejala terkena penyakit epilepsi dan penanganannya.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
kompas
HARI EPILEPSI INTERNASIONAL - Ilustrasi. Inilah sejarah 12 Februari tentang Hari Epilepsi Internasional. Berikut ini penjelasan apa saja gejala terkena penyakit epilepsi dan bagaimana penanganannya?  

Dapat menyerang pria maupun wanita, gejala kejang pada epilepsi biasanya bisa sangat bervariasi.

lihat fotoKatie Hopkins usai menjalani operasi pengambilan sebagian otaknya karena menderita epilepsi.
Katie Hopkins usai menjalani operasi pengambilan sebagian otaknya karena menderita epilepsi.

Beberapa orang dengan epilepsi hanya menatap kosong selama beberapa detik saat kejang, sementara yang lain bisa sampai berulang kali menggerakkan lengan atau kakinya.

Memiliki kejang tunggal tidak berarti seseorang menderita epilepsi.

Setidaknya dua kejang yang tidak diprovokasi, baru diagnosis sebagai epilepsi.

Karena epilepsi disebabkan oleh aktivitas abnormal di otak, maka kejang dapat mempengaruhi aktivitas apapun yang dikoordinasikan otak.

Berikut ini gejalanya, yaitu:

  • Kebingungan sementara
  • Mata menatap kosong
  • Gerakan menyentak lengan dan kaki yang tak terkendali
  • Hilangnya kesadaran
  • Gejala psikis seperti ketakutan, kecemasan atau deja vu.

Perlu diketahui, bahwa gejala epilepsi pada dasarnya bisa bervariasi tergantung pada jenis kejangnya.

Dalam kebanyakan kasus, seseorang dengan epilepsi akan cenderung memiliki tipe kejang yang sama sehingga gejalanya akan serupa saat kambuh.

Penanganan Epilepsi

Penanganan epilepsi biasanya melibatkan kombinasi dari beberapa pendekatan, termasuk pengobatan medis, perubahan gaya hidup, dan dukungan psikososial.

Berikut adalah beberapa aspek utama dalam penanganan epilepsi:

Pengobatan Medis Dokter biasanya akan meresepkan obat anti-kejang untuk mengontrol kejang pada pasien epilepsi.

Baca juga: Sejarah 4 Februari: Hari Kanker Sedunia, Simak Asal-Usul dan Tujuannya

Obat-obatan ini biasanya harus diminum secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter.

Pemilihan obat biasanya disesuaikan dengan jenis epilepsi yang dialami oleh pasien.

1. Pemeriksaan dan Diagnostik
Penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan pemantauan yang teratur dari dokter spesialis neurologi atau epilepsi.
Ini melibatkan serangkaian pemeriksaan diagnostik, seperti EEG (elektroencefalogram), MRI (resonansi magnetik), atau CT scan, untuk membantu mengidentifikasi jenis epilepsi dan menentukan pengobatan yang paling sesuai.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved