Sejarah
Sejarah 14 Februari: Hari Valentine, Kenapa Diperingati dan Bagaimana Islam Memandangnya
Inilah informasi terkait sejarah 14 Februari yang diperingati sebagai Hari Valentine.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Ekspresi cinta yang ditunjukkan Valentine melalui surat yang ia tulis pun memotivasi orang lain untuk melakukan hal sama.

Pada abad ke-15, banyak orang mulai menulis surat cinta dan puisi untuk orang-orang tersayang mereka.
Hingga pada abad ke-17, muncul sebuah tradisi yang dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat di dunia untuk merayakan Hari Valentine.
Baca juga: Sejarah 7 Februari: Pertama Kali Dirilisnya Film Pinokio, Garapan Kedua dari Walt Disney
Perasaan cinta mereka ditunjukkan melalui sebuah tulisan kartu ucapan, surat cinta, hingga memberikan hadiah.
Saat ini, cara merayakan Hari Valentine sudah sangat beragam.
Ada yang merayakannya dengan cara quality time bersama pasangan, makan malam romantis, memberi hadiah bunga atau cokelat, hingga menjadi kesempatan untuk melamar pasangan.
Apa Hukum Merayakan Valentine Bagi Umat Islam?
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan kepada kaum Muslim bahwa perayaan Valentine Day atau Hari Kasih Sayang, hukumnya haram.
Karena, perayaan yang diadakan setiap tanggal 14 Februari ini banyak diisi hal yang tidak bermanfaat bahkan hal yang buruk seperti pesta mabuk-mabukan.
"Dilihat dari perayaannya karena banyak pesta, mabuk-mabukan, sudah haram, jadi tanpa mengeluarkan fatwa secara khusus, sudah ketahuan," kata Ketua Komisi Fatwa MUI KH Ma'ruf Amin kepada wartawan.
"Jatuhnya haram dirayakan, bukan pada hari Valentine, melainkan sifat perayaan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat yang diadakan secara pesta bahkan mabuk mabukan," sambungnya.
Menyinggung tentang desakan MUI perlu mengeluarkan fatwa untuk valentine, Ma'ruf menjelaskan, soal pembuatan fatwa ini masih dibicarakan, apakah perlu dikeluarkan atau tidak.
"Mudah saja bagi orang Muslim mengetahuinya, jika perayaan itu diluar aturan agama, pasti haram, namun untuk membuat fatwa kita perlu kajian terlebih dahulu," katanya.
Itulah informasi terkait sejarah 14 Februari yang diperingati sebagai Hari Valentine serta bagaimana Islam memandangnya. Semoga bermanfaat. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.