Berita Berau Terkini
Kabar Terkini Nasib Buaya Ompong dari Berau, Terbungkus dalam Kotak Kayu Besar
Kabar terkini, si buaya Ompong kondisinya sudah berada di rumah penangkaran buaya milik PT Harapan Kalimantan Utama,
Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Budi Susilo
Sekira pukul 01.00 Wita, buaya Ompong berhasil dievakuasi dari area Sungai Guntung.
"Tim BKSDA sejak 2 hari lalu memang berada di Bontang untuk melakukan pengintaian dan penangkapan. Akhirnya tadi malam sekitar pukul 01.00 buaya Ompong berhasil ditangkap," kata Lurah Guntung, Denny Febrian kepada TribunKaltim.co.
Baca juga: Tak Ada Buaya Riska, Buaya Ompong Aktif Bolak Balik di Pemukiman Pak Ambo di Guntung Bontang
Menurut Denny tim yang turun sempat kewalahan mengevakuasi buaya tersebut ke darat. Lantaran ukurannya sangat besar dengan panjang 4,5 meter, lingkar perut 62 centimeter.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala BKSDA Kaltim Ari Wibawanto membenarkan informasi tersebut.
Ia mengungkapkan ukuran buaya Ompong memang lebih besar dari buaya Riska. "Ini (Ompong) jauh lebih panjang dan lebih lebar," terangnya.
Dengan di relokasinya buaya tersebut, mempertegas bahwa BKSDA, sambung Ari, tidak tebang pilih dengan menyasar buaya-buaya tertentu.
Selanjutnya, BKSDA akan terus memantau di wilayah tersebut.
Kata Ari, pihaknya akan terus melakukan pemantauan di wilayah sekitar pemukiman masyarakat sampai ke muara sungai Guntung, lantaran diketahui masih ada 1 buaya lagi yang ditarget dari 4 buaya besar yang dilaporkan sering masuk dengan rumah warga.

Sementara, buaya Ompong juga akan di bawa ke Penangkaran Teritip Balikpapan, tempat dimana buaya Riska diamankan. "Rencananya dibawa ke Teritip juga," kata Ari.
Meski bakal mengevakuasi buaya-buaya yang kerap masuk ke pemukiman warga di Sungai Guntung namun, BKSDA tidak menjamin konflik antara buaya dan manusia tidak terulang kembali walaupun semua buaya di sungai Guntung, Bontang Utara direlokasi.
Ari Wibawanto menjelaskan sebenarnya upaya relokasi buaya yang dilakukan di Sungai Guntung, sifatnya hanya solusi sementara.
Ia tidak bisa menjamin tidak ada buaya lain yang muncul, meski 4 buaya yang sering masuk di area pemukiman warga semua direlokasi.
Baca juga: Buaya Riska Direlokasi tapi Buaya Ompong Bebas Berkeliaran di Guntung, Pak Ambo Protes BKSDA Kaltim
Karena sifat buaya yang menguasai suatu wilayah, akan tergantikan oleh buaya lain jika penguasanya hilang atau dipindahkan.
"Ketika terjadi kekosongan teritorial, buaya lain pasti akan ada lagi muncul menjadi penguasa baru karena di sungai Guntung, merupakan habitat buaya," kata Ari.
Mesti demikian, Ari menjelaskan BKSDA tetap akan menindaklanjuti ke lapangan jika ada laporan, permintaan dari masyarakat untuk dilakukan penyelamatan satwa meskipun sebenarnya keberadaan hewan seperti buaya tidak akan pernah hilang.
"Yang terbaik adalah bagaimana bisa hidup berdampingan dengan buaya sekali pun," pungkasnya.
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.