Buku Tematik

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 135-137 Semester 2 Mengurutkan Paragraf yang Logis

Inilah referensi kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 135 hingga 137 semester 2 Kurikulum 2013, mengurutkan paragraf yang logis.

Buku Bahasa Indonesia kelas 9 SMP
Soal Bahasa Indonesia kelas 9 SMP halaman 135, berikut kunci jawabannya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah referensi kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 135 hingga 137 semester 2 Kurikulum 2013, mengurutkan paragraf yang logis.

Pastikan siswa telah membacanya lebih dulu sebelum melihat kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 135 hingga 137 semester 2 Kurikulum 2013.

Materi dalam soal tersebut terdapat pada buku Bahasa Indoensia Kelas 9 SMP Bab 5 Menyajikan Teks Diskusi.

Setelah mempelajari Bab 5 Menyajikan Teks Diskusi, siswa diharapkan mampu:

- Mengenal tujuan dan fungsi teks diskusi
-Mengetahui struktur retorika teks diskusi
- Mengidentifi kasi ciri-ciri kebahasaan teks diskusi
- Menganalisis struktur retorika model teks diskusi
- Menganalisis ciri kebahasaan model teks diskusi
- Menyajikan dan pembahasan hasil telaah model
- Memahami penggunaan peranti kohesi-koherensi, konjungsi, modalitas, kosakata evaluatif dan emotif untuk meyakinkan pembaca/pendengar dalam teks diskusi
- Menyusun ragangan teks diskusi
- Menyusun teks diskusi lisan maupun tulisan

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 152 Semester 2 Menyimpulkan Struktur Cerita

Simak kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 135 hingga 137 semester 2 dikutip dari Tribunnews.

Kegiatan 8: Latihan

Soal Bahasa Indonesia kelas 9 SMP halaman 135, berikut kunci jawabannya.
Soal Bahasa Indonesia kelas 9 SMP halaman 135, berikut kunci jawabannya. (Buku Bahasa Indonesia kelas 9 SMP)

Agar kalian lebih mengenal berbagai paragraf yang kohesif dan koheren, kerjakanlah latihan berikut dengan saksama.

Bacalah teks berikut selama 50 detik. Kemudian urutkan menjadi urutan paragraf yang logis: 1–2–3, 3–2–1, 1–3–2, 2–3–1, atau 2–1–3?

3. "Ada hirsutisme yang disebabkan oleh faktor idiopatik atau penyebab tidak diketahui secara medis. Namun, penyebab umumnya adalah faktor genetik, gangguan adrenalin, sindrom ovarium, dan pengaruh obat-obatan,” jelas dr. Maria B. Djatmoko, Sp.KK. dari RS Metropolitan Medical Center (MMC), Jakarta.

Hirsutisme karena faktor idiopatik timbul di masa pubertas, dan biasanya diderita seumur hidup. Kalau ditelusuri, dari garis keturunannya pernah ada yang menderita hirsutisme. Sedangkan hirsutisme karena faktor genetik dipengaruhi oleh faktor ras.

Ada pula faktor lain penyebab timbulnya hirsutisme, yakni efek sampingan obat-obatan yang mengandung anabolic steroid, progestogen, dan antikonvulsan, di kelenjar adrenal.

Anabolic steroid, misalnya, merupakan salah satu materi obat sintetis yang banyak disalahgunakan oleh atlet binaraga untuk mendongkrak prestasi.

2. Bulu yang tumbuh bisa membanggakan pemiliknya kalau tumbuh lebat di tempat yang tepat. Namun, kalau muncul di tempat tak lazim dan lebat, justru bisa berakibat sebaliknya. Hirsutisme salah satunya.

Hirsutisme adalah gangguan yang diderita seseorang yang kelebihan hormon sehingga bulu tumbuh berlebihan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved