Tribun Kaltim Hari Ini

Gerindra: Prabowo akan Merangkul Semua Kekuatan di Indonesia, PDIP Siap Jadi Oposisi, Respons Anies

Gerindra sebut Prabowo akan merangkul semua kekuaran di Indonesia. PDIP siap jadi oposisi. Respons Anies.

Editor: Amalia Husnul A
Tribunnews.com/Jeprima
PRABOWO - Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memberikan Pidato Mengawal Suara Rakyat di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024). Gerindra sebut Prabowo akan merangkul semua kekuaran di Indonesia. PDIP siap jadi oposisi. Respons Anies. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyebut pihaknya berharap PDI Perjuangan (PDIP) tidak menjadi oposisi saat pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpilih di pemilihan presiden (pilpres) 2024. 

Muzani mengatakan Prabowo, berharap bisa merangkul semua kekuatan di Indonesia.

Semua kekuatan yang dimaksud Prabowo ini, termasuk, kekuatan dari kubu lawan politiknya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

"(PDIP mau oposisi, Red) Sebagai sebuah pernyataan kami menghormati tetapi sekali lagi keinginan Pak Prabowo untuk merangkul semua kekuatan tetap akan kami lakukan," kata Muzani seusai menemani Prabowo ziarah ke makam Habib Kwitang di Jalan Kembang VI, Kwitang, Jakarta Pusat pada Jumat (16/2).

Baca juga: Prabowo akan Pangkas Subsidi BBM, Dialihkan ke Program Makan Siang dan Susu Gratis

Baca juga: Bukan Anies atau Ganjar, Prabowo Akui Rival Beratnya Ajudan Sendiri, Mayor Teddy Langsung Senyum

Baca juga: Prabowo-Gibran Menang, Program Makan Siang dan Susu Gratis Dinilai Hanya Prank, TKN Beri Penjelasan

Muzani menjelaskan bahwa Prabowo juga bakal segera menemui tokoh hingga pimpinan partai politik (parpol) kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud.

Termasuk, tokoh-tokoh yang tidak mendukung Prabowo-Gibran.

"Baru saja juga beliau menyampaikan akan mendatangi beberapa tokoh yang juga tidak mendukung beliau," katanya.

Menurutnya, komunikasi dengan pihak kubu AMIN dan Ganjar-Mahfud sudah mulai terjalin.

Namun, ia tidak menampik bahwasanya komunikasi yang dilakukan masih dalam tahapan awal.

"Komunikasi kami dengan partai-partai di luar koalisi sudah mulai terjalin, meskipun baru tahap awal dan komunikasi itu insya Allah akan terus kita lakukan dengan teman-teman yang ada di pihak 01 dan 03," ucapnya.

Lebih lanjut, Muzani menambahkan Prabowo juga telah meminta kepada jajarannya untuk terus melakukan komunikasi kepada pihak-pihak yang sebelumnya tak mendukung Prabowo-Gibran.

"Pak Prabowo juga meminta kepada kami untuk terus berkomunikasi dengan para pemimpin partai politik dan kekuatan-kekuatan yang kemarin tidak mendukung beliau," pungkasnya.

Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan, menghormati pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut partai berlambang banteng moncong putih itu siap menjadi oposisi.

SURVEI CAPRES - Tiga capres di Pilpres 2024, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Berikut hasil survei capres 2024, pencoblosan semakin dekat. Elektabilitas capres dari 11 lembaga survei.
ANIES PRABOWO GANJAR - Tiga capres di Pilpres 2024, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Gerindra sebut Prabowo akan merangkul semua kekuaran di Indonesia. PDIP siap jadi oposisi. Respons Anies. (Tangkap Layar YouTube KPU RI)

Namun menurutnya lebih baik menunggu hasil rekapitulasi suara yang dilakukan KPU.

"Jadi itu sikap yang harus dihormati dan sambil kita menunggu hasil selesai penghitungan seperti apa," kata Anies.

Baca juga: Hasil Akhir Quick Count Pilpres 2024 di 3 Lembaga Survei, Prabowo-Gibran Hampir Sentuh 60 Persen

Anies kembali mengingatkan hasil pemilu bisa diterima semua pihak jika digelar secara jujur dan adil.

Sebab itu, dia mengimbau jika menemukan dugaan kecurangan agar segera dilaporkan.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan, PDI Perjuangan siap berjuang sebagai oposisi di luar pemerintahan dan parlemen, untuk menjalankan tugas check and balance.

Hasto menjelaskan, berkaca pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kekuasaan yang terpusat memunculkan kemampuan untuk melakukan manipulasi, sehingga kekuasaan dan kritik dalam konteks kebijakan dan implementasinya dibutuhkan check and balance.

Berada di luar pemerintahan, kata dia, adalah suatu tugas patriotik dan pernah dijalani PDI Perjuangan pascaPemilu 2004 dan Pemilu 2009, lalu.

“Ketika PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, kami banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi.

Bahkan, tugas di luar pemerintahan, suatu tugas yang patriotik bagi pembelaan kepentingan rakyat itu sendiri,” kata Hasto.

Lebih lanjut, politisi asal Yogyakarta ini menyebut, bahwa pada Pemilu 2009 terjadi manipulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT), sehingga wakil rakyat di DPR membentuk hak angket.

Baca juga: Video Titiek Soeharto saat Ditanya Aiman Viral Lagi, Jawabannya Soal Peluang Rujuk dengan Prabowo

Maka dari itu, lanjutnya, muncul suatu kesadaran perlindungan hak konstitusional warga negara untuk memilih meskipun hal itu terjadi lagi saat Pemilu 2024.

Bahkan, banyak pemilih di luar negeri tidak bisa melaksanakan hak pilihnya karena faktor teknis administratif, sehingga perlawanan ini menyangkut hal yang fundamental.

“Kecurangan dari hulu ke hilir memang benar terjadi. Hanya saja kita berhadapan dengan dua hal.

Pertama, pihak yang ingin menjadikan demokrasi ini sebagai kedaulatan rakyat tanpa intervensi manapun.

Kemudian, pihak yang karena ambisi kekuasaan dan ini diawali dari rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi,” terangnya.

Oleh karena itu, selain berjuang di luar pemerintahan atau di DPR, PDIP akan berjuang lewat jalur partai.

“Karena apa pun yang terjadi dalam dinamika politik nasional kami punya kewajiban untuk menyampaikan apa yang terjadi kepada rakyat,” terangnya.

Ada pun, jalur ketiga yang akan ditempuh PDI Perjuangan adalah berjuang bersama gerakan masyarakat sipil prodemokrasi yang saat ini jumlahnya lebih banyak dibanding pada Pemilu 2009.

“Polanya mirip, apalagi kalau dilihat begitu kaget dengan hasil quick count dengan apa yang terjadi dalam dua bulan ini karena terjadi gap, kami akan analisis,” sambung dia.

Baca juga: Quick Count Lembaga Survei Tunjukkan Prabowo-Gibran Unggul, Tapi Gerindra Posisi ke-3, Apa Sebabnya?

(Tribun Network/igm/mam/yud/wly)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved