Sejarah
Sejarah 19 Februari: Hari Komando Pertahanan Udara Nasional, Si Penjaga Langit Tanah Air
Simak inilah sejarah peringatan Hari Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNKALTIM.CO - Simak inilah sejarah peringatan Hari Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).
Hari Komando Pertahanan Udara Nasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 19 Februari.
Tahun ini peringatan Hari Komando Pertahanan Udara Nasional atau yang disingkat Kohanudnas jatuh pada Senin (19/2/2024).

Melansir laman resmi ppid.tni.mil.id, Kohanudnas merupakan komando utama terpenting dalam kekuatan Markas Besar TNI.
Kohanudnas bertugas untuk mengawasi berbagai pergerakan pesawat udara yang melintasi wilayah Indonesia.
Baca juga: Sejarah 18 Februari: Dale Earnhardt Tewas Akibat Kecelakaan Fatal Tepat 23 Tahun yang Lalu
Sebagai pengawal keamanan wilayah Indonesia, dalam melaksanakan tugasnya Kohanudnas didukung oleh Satuan Radar TNI-AU yang ditempatkan di berbagai daerah.
Selain itu, Kohanudnas juga telah mengintegrasikan data dari radar-radar sipil di seluruh Indonesia.
Hari Komando Pertahanan Udara Nasional
Tanggal 19 Februari diperingati sebagai Hari Komando Pertahanan Udara Nasional.
Tanggal ini merupakan peringatan atas terbentuknya Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).
Merujuk pada arsip Perpustakaan Nasional, Kohanudnas merupakan komando utama terpenting dalam kekuatan Markas Besar TNI dan TNI Angkatan Udara.
Hal ini karena tugasnya yang mengawasi berbagai pergerakan pesawat udara yang melintasi wilayah Indonesia.
Baca juga: Sejarah 16 Februari: Penemuan Makam Firaun Tutankhamun di Mesir Tepat 101 Tahun yang Lalu
Kohanudnas didirikan pada 9 Februari 1962.
Sekarang ini Kohanudnas memiliki empat Komando Sektor (Kosek) yaitu:
- Kosek Hanudnas I Jakarta
- Kosek Hanudnas II Makassar
- Kosek Hanudnas III Medan
- Kosek Hanudnas IV Biak (diresmikan KSAU pada 25 Maret 2004).
Awalnya Kohadnudnas bernama SOC (Sector Operation Center).
SOC terdiri dari sejumlah unsur kekuatan sebagai antisipasi serangan udara PRRI / PERMESTA di daerah Jawa dan Sumatera.
Sejarah Hari Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas)
Pembentukan Kohanudnas diawali dengan dibentuknya SOC (Sector Operation Center) pada tahun 1958.
SOC terdiri atas unsur kekuatan Arhanud Angkatan Darat, Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP), Pasukan Penangkis Serangan Udara (PPSU), Pesawat P-51 Mustang dan Pesawat Jet Vampire.
Hal tersebut sebagai antisipasi serangan udara PRRI/PERMESTA yang menggunakan pesowat pembom B-26 Mitchel di daerah Jawa dan Sumatera.
Kemudian, pada tahun 1961-1962 dibentuk Komando Pertahanan Udara Gabungan yang disingkat KOHANUDGAB dengan tujuan untuk melindungi pusat offensif Mandala Yudha yaitu Wilayah Indonesia Timur.

Kohanudgab terdiri dari Kohanud Angkatan Darat, Kohanud Angkatan Laut dan Kohanud Angkatan Udara.
Pada tahun yang sama, 1962, Presiden/Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor : 08/PLM - P5/62, tanggal 9 Februari 1962 tentang dibentuknya KOHANUDNAS.
Baca juga: Sejarah 17 Februari: Christian Wulff Mengundurkan Diri dari Jabatannya Sebagai Presiden Jerman
Lalu menyusul Keputusan Presiden Nomor: 256/PLT/1962 tentang Posedur Komando Pertahanan Udara Nasional, yang selanjutnya pada tanggal 9 Februari ditetapkan sebagai hari jadi KOMANDO PERTAHANAN UDARA NASIONAL (Kohanudnas).
Adapun Kohanudnas mempunyai lingkup tugas dan tanggung jawab nosional, sebutan ini tetap bertahan meskipun terjadi perubahan struktur, status dan organisasinya.
Seperti pada tahun 1967, Kohanudnas ditetapkan sebagai Komando Utama Operasional Hankam yang bersifat gabungan dan berfungsi sebagai Komando Kerangka.
Jabatan Pangkohanudnas ditetapkan dirangkap oleh Men/Pangau.
Pada tahun 1968, Kohanudnas ditetapkan sebagai Komando penuh integrasi ABRI.
Kemudian, Kohanudnas dinyatakan tidak tercantum lagi dalam organisasi TNI AU pada tahun 1972.
Selanjutnya, tahun 1974, ditetapkan bahwa Pangkohanudnas bertanggung jawab secara operasional kepada Menhankam/Pangab, sedangkan pembinaan dan teknis kepada Kasau.
Tahun 1976, Kohanudnas ditetapkan sebagai Komando Utama Fungsional TNI AU, dimana tanggung jawab operasional kepeda Menhankam/Pangab dan tanggung jawab pembinaan kepada Kasau.
Tahun 1983, Kohanudnas dikukuhkan sebagai Komando Utama Fungsional TNI AU.
Setelah itu, tahun 1984, Kohanudnas ditetapkan sebagai Komando Utama Operasional ABRI, dengan tugas pokok menyelenggarakan upaya pertahanan keamanan terpadu atas wilayah udara nasional secara mandiri maupun bekerjasama dengan komando utama operasional lainnya dalam rangka mewujudkan kedaulatan dan keutuhan serta kepentingan lain dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Nah, itulah informasi terkait sejarah 19 Februari yang diperingati sebagai Hari Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas). Semoga bermanfaat. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.