Ramadhan 2024
Terjawab Bolehkah Menunaikan Puasa Qadha Ramadhan Usai Nisfu Syaban 2024? Ini Kata Ustaz Abdul Somad
Berikut jawaban Ustaz Abdul Somad soal bolehkah menunaikan puasa Qadha Ramadhan setelah Nisfu Syaban 2024.
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut jawaban Ustaz Abdul Somad soal bolehkah menunaikan puasa Qadha Ramadhan setelah Nisfu Syaban 2024.
Sebentar lagi Nisfu Syaban 2024 kemudian kita akan segera memasuki bulan Ramadhan.
Bulan Syaban sendiri bulan terakhir sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Pada Minggu 11 Februari 2024 kemarin merupakan 1 Syaban 1445 H.
Baca juga: Memiliki Hutang Puasa? Simak Bagaimana Cara Membayar Hutang Puasa Dengan Fidyah dan Qadha Puasa
Sementara, malam Nisfu Syaban 2024 bertepatan pada malam hari Sabtu, 24 Februari 2024 sampai malam Minggu, 25 Februari 2024.
Bulan ini akan berlangsung selama 30 hari hingga 11 Maret 2024 sebelum memasuki bulan Ramadan.
Jika masih ada utang puasa Ramadhan tahun lalu belum dilunasi segeralah membayar puasa Qadha.
Nah, andaikan malam Nisfu Syaban telah berlalu, lalu Anda masih punya utang puasa Ramadan tahun lalu.
Bagaimana hukum qadha atau membayar puasa Ramadhan tahun lalu setelah Nisfu Syaban?

Berikut penjelasan Ustaz Abdul Simad (UAS) terkait hukum qadha puasa Ramadan setelah Nisfu Syaban 2024.
Hal tersebut terlihat di laman Youtube Dakwah Islam.
Untuk pembayaran puasa Ramadan setelah memasuki Nisfu Syaban, ada perbedaan pendapat para ulama.
Ada yang mengharamkan puasa pada Nisfu Syaban hingga bulan Ramadan tiba.
Ada juga yang membolehkannya.
"Sampai kapan batas meng- qadha shaum?" tanya seorang jamaah kepada UAS.
"Ini Puasa Ramadhan tahun lalu. Dan ini 29 hari lagi Puasa Ramadhan tahun ini. Maka kapan puasa qadhanya? Qadha itu mengganti, maka di sinilah qadha, qadha, qadha (diantara Puasa Ramadhan yahun lalu dan tahun ini)," papar UAS.
Lalu, UAS pun menjawab soal hukum puasa qadha Ramadhan di bulan Syaban, terutama di hari Senin akan mendapat pahala 3 kali lipat.
"Siapa yang mengganti puasa di bulan Syaban hari Senin, otomatis dapat 3 pahala. Puasa qadha ramadhan satu hari, puasa bulan Syaban dapat, dan puasa hari Senin," tutur UAS.
"Jadi niatnya cuman satu, saya niat puasa qadha. Gak perlu niat 3 kali," tambahnya.
Setelah itu, UAS menjelaskan bahwa batas qadha itu sampai Puasa Ramadhan yang akan datang.
"Batas qadhanya sampai Puasa Ramadhan yang akan datang," tambah UAS.
Kemudian, ada jamaah lain yang bertanya soal hukum puasa qadha setelah Nisfu Syaban
"Bagaimana hukum puasa setelah Nisfu Syaban?" tanya jamaah lainnya.
Ditanya soal puasa setelah Nisfu Syaban, UAS pun menegaskan sudah ada ketegasan di dalam hadits sahih Abu Hurairah.
"Haditsnya jelas dari Abu Hurairah RA, disebutkan dalam riwayat Abu Dawud, yakni:
'Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, 'Kalau sudah melewati Nisfu Syaban, maka janganlah kalian berpuasa,'" HR Abu Dawud.
Namun dibolehkan puasa, jika memang terbiasa puasa sunnah seperti puasa senin kamis.
"Boleh berpuasa, bagi yang terbiasa puasa sunnah. Jika memang Nisfu Syaban hari Rabu, besoknya Kamis," ujar UAS.
Tak hanya itu, dijelaskan UAS, puasa setelah Nisfu Syaban pun diperbolehkan bagi yang sedang qadha Puasa Ramadhan.
"Yang kedua, boleh juga bagi yang meng-qadha atau utang puasa. Begitu Puasa Ramadhan tahun ini tinggal 7 hari ini, eh lupa," papar UAS.
"Maka bagi yang mau meng-qadha, silakan boleh," tegasnya.
Akan tetapi, jika hingga bulan Ramadhan yang akan datang masih belum bayar puasa qadha, maka menurut UAS ada denda berlipat.
Denda tersebut yakni tetap membayar puasa qadha dan juga fidyah.
"Karena jika qadha puasa nya masih antara Ramadhan dan Ramadhan, hanya qadha saja. Tapi kalau sudah lewat Ramadhan lagi, maka qadha plus fidyah," tandasnya.
Berikut amalan bulan Syaban 2024 dikutip dari berbagai sumber

1. Puasa Syaban
Puasa Syaban adalah puasa sunah yang dilakukan mulai tanggal 1 atau paling maksimal tanggal 15.
Hal itu sebagaimana hadits Nabi yang diriwayatkan Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah.
Bila sampai tanggal 15 belum berpuasa, maka haram berpuasa pada tanggal 16 sampai akhir Syaban.
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, sungguh Rasullah saw bersabda: ‘Ketika Sya’ban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuasa’.” (HR Imam Lima: Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
Keutamaan melaksanakan puasa sunah Syaban adalah akan mendapat pertolongan Rasulullah SAW kelak di hari kiamat.
2. Membaca Doa Bulan Syaban
Selain memperbanyak berpuasa, Nabi Muhammad saw mengajarkan kepada umatnya agar membaca doa di bulan Syaban, yaitu:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî Rajaba wa Sya‘bâna wa ballighnâ Ramadhânâ
Artinya, “Ya Allah, berkatilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban. Sampaikan kami dengan bulan Ramadhan.”
Makna dalam doa tersebut menunjukkan permohonan kepada Allah agar diberikan keberkahan di bulan Syaban sekaligus panjang umur hingga bisa berjumpa dengan bulan Ramadan.
3. Membaca Selawat
Melansir laman iaintuban.ac.id, Rajab disebut sebagai bulan istighfar, sedangkan Syaban disebut bulan selawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Ayat yang memerintahkan agar setiap orang yang beriman memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, diturunkan pada bulan ini, yaitu Surat Al-Ahzab ayat 56:
“Sesungguhnya Allah beserta Para Malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, maka hai kalian orang-orang yang beriman bershalawatlah kepadanya dan ucapkanlah Salam untuknya."
4. Membaca Istigfar
Membaca kalimat Istigfar tidak dibatasi pada bulan-bulan tertentu. Umat muslim dianjurkan untuk selalu meminta ampun kepada Allah SWT.
Namun, malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam istimewa. Sebab, di malam tersebut, Allah swt mengampuni segala dosa-dosa hamba-Nya, kecuali dosa musyrik dan munafik yang menjadi sebab perpecahan.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak membaca istighfar, memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan yang telah diperbuat. Sebab, manusia tidak pernah lepas dari suatu kesalahan, perbuatan dosa, dan kemaksiatan.
5. Memperbanyak Salat Sunah
Pada malam Nisfu Syaban juga disunahkan untuk memperbanyak salat sunah yakni sebagai berikut:
Salat sunah mutlak adalah salat sunnat yang dapat dilakukan tanpa memerlukan sebab tertentu dan kapan saja kecuali waktu-waktu yang diharamkan untuk mengerjakan salat.
Salat sunah tasbih adalah salat yang diajarkan Rasululah SAW kepada pamannya Sayyidina Abbas Ra agar mendapatkan pengampunan dari Allah SWT.
Salat Sunah Awabin, salat ini jumlanya enam rakaat, dikerjakan setelah shalat Maghrib dan sebelum Isya, setiap dua rakaat satu kali salam. Pada tiap rakaat dibaca surat al-Fatihah dan al-Ikhlas sebanyak enam kali.
6. Membaca Surat Yasin 3 Kali
Dikutip dari NU Online, amalan malan Nisfu Syaban yang lain adalah membaca surat Yasin sebanyak 3 kali, dengan niat:
Surat Yasin yang pertama dibaca untuk memohon panjang umur (yang barakah) dan ketaatan/ketaqwaan serta dapat istiqamah kepada Allah SWT.
Surat Yasin yang kedua dibaca untuk memohon dijauhkan dari segala bentuk musibah, fitnah, bala/marabahaya lahir batin.
Surat Yasin yang ketiga dibaca untuk memohon sugih hati/kaya hati yang langsung dari Allah tidak mudah meminta-minta pada selain Allah serta ditetapkan Iman Islam sampai akhir hayat.
7. Memperbanyak Zikir
Berikut bacaan zikir yang dianjurkan untuk sering diamalkan pada bulan Syaban:
Bacaan Tasbih: Subhanallah ( ), artinya Maha Suci Allah.
Bacaan Tahmid: Alhamdulillah ( ), artinya Segala Puji Bagi Allah.
Bacaan Takbir: Allahu Akbar ( ), artinya Allah Maha Besar. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul 7 Amalan Bulan Syaban 2024, Puasa Sunah, Membaca Doa hingga Memperbanyak Selawat Nabi
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Ustaz Abdul Somad Ulas Hukum Qadha atau Bayar Utang Puasa Ramadan Tahun Lalu Usai Nisfu Syaban.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.