Berita Viral

Viral Kisah Anak Ceritakan Ayahnya Rela Tahan Sakit Demi Coblos Prabowo-Gibran, Kini Meninggal Dunia

Baru saja viral curhatan anak di Jambi yang ceritakan tentang sang ayah rela menahan sakit demi mencoblos Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

kolase TikTok @pluviophilesmf dan IG/@prabowogibran
Curhatan anak di Jambi yang ceritakan ayahnya rela tahan sakit dan tunda berobat demi coblos Prabowo-Gibran, meninggal dunia saat anak sedang hitung suara, viral di TikTok. 

TRIBUNKALTIM.CO - Baru saja viral curhatan anak di Jambi yang ceritakan tentang sang ayah rela menahan sakit demi mencoblos Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Diceritakan anaknya, sang ayah rela menunda berobat ke rumah sakit untuk menggunakan hak suaranya dalam Pilpres 2024 yang berlangsung serentak pada 14 Februari kemarin.

Ya, ayahnya merupakan pendukung paslon 02 yaitu Prabowo-Gibran.

Beberapa jam setelah mencoblos paslon jagoannya, sang ayah meninggal dunia.

Baca juga: Abidzar Ngaku Dukung Paslon 02, Sampaikan Maaf Usai Umi Pipik Singgung Kecurangan Pemilu 2024

Kisah ini diceritakan oleh anaknya, pemilik akun TikTok @pluviophilesmf.

Ratu sebenarnya merupakan petugas KPPS di Desa Pandan Lagan, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Timur, Jambi.

Ia bercerita bahwa ayahnya, Zulbaini meninggal dunia setelah rela menunda berobat demi bisa mencoblos Prabowo-Gibran.

Sampai kemudian sang ayah meninggal dunia pada 15 Februari 2024.

Curhatan anak di Jambi yang ceritakan ayahnya rela tahan sakit dan tunda berobat demi coblos Prabowo-Gibran, meninggal dunia saat anak sedang hitung suara, viral di TikTok.
Curhatan anak di Jambi yang ceritakan ayahnya rela tahan sakit dan tunda berobat demi coblos Prabowo-Gibran, meninggal dunia saat anak sedang hitung suara, viral di TikTok. (kolase TikTok @pluviophilesmf dan IG/@prabowogibran)

Kata Ratu, ayahnya menolak dibawa ke rumah sakit sebelum mencoblos Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dalam Pilpres 2024.

"Pak Prabowo, papaku rela nahan sakitnya untuk tetep bisa nyoblos," tulis Ratu di TikTok.

Ia mengatakan ayahnya menahan sakit ginjal dan pembengkakan jantung.

"Meski sakitnya udah gak tertahan, ginjalnya sudah tidak berfungsi, dia tetap usaha nahan sesak ketika anggota KPPS datang menyambangi.

Kami paksa untuk bawa ke RS beliau tidak mau. Katanya harus coblos Pak Prabowo dulu, baru mau dibawa ke RS," katanya.

Selang beberapa jam setelah mencoblos Prabowo-Gibran, ayah Ratu meninggal dunia.

"Selang beberapa jam setelah mencoblos, papaku akhirnya meninggal.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved