Pilpres 2024

NasDem Tegaskan Masih Bersama Anies, Yakin Pertemuan Surya Paloh-Jokowi Tak Bahas Pemerintahan 2024

NasDem yakin pertemuan Surya Paloh dan Jokowi di Istana Negara tak membahas Pemerintahan 2024, dan tegaskan NasDem masih bersama Anies Baswedan.

Editor: Doan Pardede
setkab/jay
Presiden Jokowi didampingi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan keterangan pers, di teras Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11/2016). 

TRIBUNKALTIM.CO - Partai Nasional Demokrat (NasDem) yakin pertemuan Surya Paloh dan Jokowi di Istana Negara tak membahas Pemerintahan 2024, dan tegaskan NasDem masih bersama Anies Baswedan.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, mestinya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto jika membahas soal langkah politik Nasdem pada 2024-2029.

Maka, ia menekankan bahwa pertemuan Surya dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Minggu (18/2/2024) malam tidak terkait dengan langkah politik Nasdem pada pemerintahan berikutnya.

Tapi, masih terkait dengan peta politik saat ini di mana Nasdem merupakan bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin.

Baca juga: Beda Pernyataan Nasdem, Istana Ungkap Surya Paloh yang Minta Bertemu Presiden Jokowi

“Pak Surya sangat paham etika lah, bahwa hari ini proses KPU belum selesai, sehingga tidak mungkin akan melakukan pembicaraan-pembicaraan yang kemudian melanggar komitmen demokrasi sendiri. Jadi, saya meyakini betul bahwa pembicaraan tadi itu hanya sebatas pada pemerintahan 2019-2024,” ujar Ali pada Kompas.com, Senin (19/2/2024).

“Bicara tentang pemerintahan 2024, saya pikir Pak Surya bukan ketemu Pak Jokowi, tapi ketemu Pak Prabowo,” sambung dia.

Meski begitu, ia mengklaim belum ada komunikasi antara Partai Gerindra dan Nasdem untuk membahas konstelasi politik ke depan.

Ali menuturkan, Surya tak ingin dianggap meninggalkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menyelesaikan penghitungan suara.

“Putusan KPU kan belum selesai, kalau kemudian nanti bertemu sebelum putusan KPU pihak pendukung Anies akan mengatakan Nasdem meninggalkan Anies. Enggak elok, enggak etis, enggak pantas, bukan teladan menurut saya,” sebut dia, seperti dilansir Kompas.com di artikel berjudul Tegaskan Masih Bersama Anies, Nasdem: Surya Paloh Paham Etika, Proses di KPU Belum Selesai.

Diketahui Surya dan Jokowi makan bersama di Istana Negara, Minggu malam.

Pihak Istana mengklaim bahwa pertemuan itu atas permintaan Surya.

Namun, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim menyatakan bahwa kedatangan Surya justru atas undangan Jokowi.

Presiden Jokowi didampingi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan keterangan pers, di teras Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Presiden Jokowi didampingi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan keterangan pers, di teras Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/11/2016). (setkab/jay)

Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Nasdem bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Anies dan calon wakil presidennya, Muhaimin Iskandar.

Keduanya mengusung narasi perubahan atau oposisi untuk pemerintahan Jokowi saat ini.

Sementara itu, hasil quick count sejumlah lembaga survei menunjukan bahwa Pilpres 2024 dimenangkan oleh capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.

Pengamat Nilai NasDem Cari Aman

Koalisi Amin lempar handuk terkait dengan hasil Pilpres 2024, Nasdem cari aman.

Adapun Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai koalisi Amin tengah mencari titik aman usai Pilpres 2024.

Menurutnya, bukan hanya Surya Paloh saja yang mencari aman.

Seperti diketahui, Ketum Nasdem baru-baru ini menghadap dan makan malam dengan Presiden Jokowi.

Menurut Adi, PKB dan PKS juga disebut tengah berupaya untuk melakukan rekonsiliasi politik.

Itu disampaikan Adi Prayitno merespons sikap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang memenuhi undangan bertemu dari Presiden Joko Widodo, Senin (19/2/2024).

“Koalisi pendukung AMIN ini secara perlahan satu persatu sudah mulai mencari titik aman masing-masing, memang sampai saat ini belum diumumkan, kubu ini dibubarkan atau tidak,” ujar Adi.

“Tapi ada kecenderungan bahwa kubu AMIN, PKS kemudian PKB dan NasDem sepertinya memang sedang mencoba untuk mencari posisi apa yang harus mereka lakukan pasca-pilres.”

Baca juga: Nasib Koalisi Perubahan, Pengamat Prediksi PKB dan Nasdem akan Loncat, Jokowi Berperan Jadi Jembatan

Adi lebih lanjut pun menduga, Partai NasDem menjadi salah satu parpol pendukung Anies-Muhaimin yang akan segera melakukan rekonsiliasi dengan Jokowi dan Prabowo-Gibran.

“Saya menduga NasDem salah satu partai politik yang sangat mungkin akan segera melakukan rekonsiliasi politik dengan Jokowi, dengan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Tentu terkait dengan bagaimana komposisi kabinet ke depan,” ujar Adi.

Sebelumnya kemarin, Presiden Jokowi mengundang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh ke Kompleks Istana Kepresidenan.

Dalam pertemuan 1 jam, Presiden Jokowi dan Surya Paloh membahas soal tantangan global hingga isu pemilu.

“Kehadiran Ketum NasDem Pak Surya Paloh di Istana Negara adalah memenuhi undangan makan malam Presiden Jokowi,” ujar Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim dalam keterangan tertulis kemarin.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dianggap sudah memberi sinyalemen ‘lempar handuk’ (angkat tangan -red) terhadap hasil Pilpres 2024 yang menempatkan Anies-Baswedan dan Muhaimin Iskandar berada di posisi kedua berdasar hasil hitung cepat.

Adi Prayitno juga merespons sikap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang memenuhi undangan bertemu dari Presiden Joko Widodo, Senin (19/2/2024).

“Ini semacam satu sinyalemen bahwa salah satu partai pendukungnya itu sudah melempar handuk terkait dengan hasil Pilpres 2024,” ucap Adi.

Menurut Adi, Surya Paloh juga tidak sensitif di tengah upaya yang dilakukan Timnas AMIN dalam menginvestigasi dugaan kecurangan Pilpres 2024.

“Karena tentu pertemuan ini dinilai oleh publik tidak sensitif di tengah upaya-upaya AMIN misalnya terus mencoba mereka ini menginvestigasi persoalan yang mereka sebut penuh dengan kecurangan sepanjang pemilu ini,

tapi salah satu partai pendukungnya sudah bertemu dengan Presiden yang publik tahu bahwa dukungan politiknya itu ke (nomor) 2,” kata Adi.

“Oleh karena itu pertemuan ini sebenarnya semakin mempertebal dalam banyak hal, salah satu partai pendukungnya Amin sudah mengakui dari lubuk hati yang paling dalam mereka, soal hasil pemilu di 2024,

meski quick count, bahwa paslon nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu diunggulkan, ini bisa dipastikan tidak akan memiliki jarak selisih yang signifikan dengan hasil real count di KPU.”

Disisi lain, Anies Baswedan disebut sudah memperingatkan kepada Timnas Anies-Muhaimin untuk tidak menyangkal hasil yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pemenang Pilpres 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Timnas Anies-Muhaimin, Billy David dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Senin (19/2/2024).

“Pak Anies sampaikan di tanggal 14 malam bahwa kita paslon AMIN adalah pejuang yang demokratis apapun nanti hasilnya, ketika wasit yang memimpin pertandingan penyelenggara Pemilu tanggal 20 Maret mengumumkan, tentu kita tidak boleh menyangkal hal itu,” kata Billy.

Baca juga: Ketua DPD Partai Nasdem Paser Pastikan Kadernya tak Ikut Deklarasi Dukungan Prabowo-Gibran

“Karena itu sebuah pernyataan resmi, sebuah pernyataan secara konstitusi yang sah dan kita perlu mendukung itu.”

Namun di luar instruksi itu, kata Billy, semua proses terus dilakukan oleh Tim Hukum Nasional Anies-Muhaimin baik di Bawaslu atau pun KPU.

“Di luar itu segala proses tetap kita lakukan secara konsisten, baik itu pengawalan di Bawaslu atau pun pengawalan di KPU, dan tentu juga selain proses pascapemilu ini, tetap kita ingin menegakkan atau ingin mengingatkan bahwa di proses prapemiliu ini banyak sekali hal yang nggak benar sehingga pemilu ini berjalan dengan demikian,” kata Billy.

Konsistensi itu, lanjut Billy, dilakukan Timnas Anies-Muhaimin karena menganggap Pilpres 2024 bukan hanya sebagai pertarungan suara tetapi moral.

“Selain segala dugaan pelanggaran tentang angka, kita kan juga tetap konsisten dari awal. Kami tetap konsisten menyuarakan, bahwa kita punya yang namanya pertarungan moral, dari awal itu kita tegakkan,” pungkasnya, seperti dilansir Tribun-Medan.com dengan judul Koalisi Amin Lempar Handuk, Nasdem Disebut Cari Aman, Anies Baswedan Beri Pesan Ini.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved