Sejarah
Sejarah 21 Februari: Didirikannya Republik Persatuan Arab UAR untuk Pertama Kalinya
Simak informasi terkait sejarah 21 Februari didirikannya Republik Persatuan Arab (UAR) untuk pertama kalinya.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi terkait sejarah 21 Februari didirikannya Republik Persatuan Arab (UAR) untuk pertama kalinya.
Berikut ialah sejarah mengenai didirikannya Republik Persatuan Arab (UAR), walau persatuan ini telah bubar namun tetap menjadi sejarah dan pembelajaran mengenai persatuan mereka.
Inilah informasi yang berhasil dikumpulkan oleh Tribunkaltim.co berdasarkan kutipan beberapa sumber.
Sejarah Republik Arab Bersatu (UAR)
Pada tanggal 21 Februari 1958, Republik Arab Bersatu (UAR) secara resmi terbentuk melalui proklamasi yang dibacakan secara bersamaan di Kairo dan Damaskus.
Pembentukan UAR menjadi titik puncak dari gelombang nasionalisme Arab yang merebak di Timur Tengah pasca-Perang Dunia II.
Pada periode pasca-Perang Dunia II, semangat nasionalisme Arab tumbuh subur di berbagai negara di kawasan Timur Tengah.
Baca juga: Tanggal 21 Februari Memperingati Hari Apa? Simak Sejarah dan Informasinya
Terinspirasi oleh hasrat untuk menyatukan dunia Arab yang terpecah, sejumlah pemimpin regional, khususnya Gamal Abdel Nasser dari Mesir menjadi pionir dalam mendorong visi kesatuan Arab.
Nasser, yang telah mencapai popularitas melalui Revolusi Mesir tahun 1952 mendukung ide pembentukan entitas politik tunggal yang mencakup negara-negara Arab.

Pada 21 Februari 1958, proklamasi pembentukan UAR dibacakan secara serentak di ibu kota Mesir, Kairo, dan ibu kota Suriah, Damaskus.
Dalam proklamasi tersebut, Nasser dan Presiden Suriah, Shukri al-Quwatli, menyatakan bahwa terbentuknya UAR adalah langkah awal menuju persatuan Arab yang lebih besar.
Rakyat Mesir dan Suriah secara umum menyambut baik visi ini, dan proklamasi tersebut menciptakan entitas politik baru yang mencakup kedua negara.
Tujuan utama UAR adalah menciptakan entitas politik yang menggabungkan kekuatan dan sumber daya Mesir dan Suriah, sebagai langkah awal menuju persatuan yang lebih luas di dunia Arab.
Proses ini sejalan dengan semangat nasionalisme dan cita-cita untuk mengatasi pembagian politik dan kolonialisme di Timur Tengah.
Meskipun awalnya bertujuan nobel, UAR tidak bertahan lama.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.