Berita Kukar Terkini
5 Kawasan Pembangunan Titik Air di Kukar, 1.636 Hektare Sawah tak Bakal Kekeringan
TNI AD membangun 89 titik air di Kutai Kartanegara sebagai sumber pengairan untuk lahan pertanian
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - TNI AD membangun 89 titik air di Kutai Kartanegara sebagai sumber pengairan untuk lahan pertanian.
Titik air ini ditargetkan bisa mengaliri 1.636 hektare (ha) sawah yang selama ini kesulitan irigasi.
Dandim 0906/KKR, Letkol Inf Jeffry Satria menyebut, pembangunan jaringan pengairan ini merupakan bukti keseriusan TNI dalam memberikan dukungan terhadap program ketahanan pangan.
Dilatarbelakangi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terus berjalan, dan penduduk Kalimantan Timur (Kaltim) yang diproyeksi akan mencapai 5,7 juta jiwa pada 2030 mendatang.
Pertambahan jumlah penduduk, bakal mendorong naiknya konsumsi beras yang diperkirakan mencapai 513.000 ton per tahun. Sedangkan, produksi beras di Kaltim hingga 2023 baru mencapai 151.333 persen, di mana 43 persennya disuplai dari Kabupaten Kukar.
Baca juga: Bupati Kukar Evaluasi Program Rp 50 Juta Per RT di Kecamatan Muara Badak
Baca juga: Resmikan Program Usaha Ekonomi Kerakyatan di Loa Janan, Bupati Kukar Apresiasi PT MHU
Jeffry memprediksi persoalan pangan dapat menimbulkan masalah jika tidak diantisipasi dan disiapkan dari sekarang.
Mengingat adanya defisit suplai pangan dan produktivitas hasil pertanian yang masih rendah. Salah satu faktor penyebabnya adalah kondisi tanah yang masih minim unsur hara dan infrastruktur tani yang belum optimal.
“Arahan Pangdam VI Mulawarman, Kodam VI melaksanakan kegiatan gerakan ketahanan pangan dengan berkolaborasi bersama pemerintah daerah,” kata Jeffry Satria, Rabu (21/2/2024).
Menghadapi kebutuhan di masa depan, Jeffry bersama Pemkab Kukar dan perusahaan berupaya meningkatkan produktivitas secara terfokus dengan membagi wilayah pertanian, yang telah ditetapkan menjadi lima kawasan di lima kecamatan.
Kawasan tersebut dipilih berdasarkan ketersediaan dari kelompok tani, agar program di bidang pertanian dapat berjalan dengan lancar.
Tak hanya soal irigasi pertanian, di lima kawasan tersebut juga dibangunkan jalan usaha tani yang dibutuhkan petani untuk mengangkut hasil panen. Juga dibangun jembatan penghubung antara lahan pertanian, sehingga antar kawasan memiliki konektivitas.
Kemudian, melaksanakan pembangunan sumber air dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada, yakni membangun saluran irigasi. Sebagaimana diketahui, Kukar sebagian besar wilayahnya merupakan sawah tadah hujan dengan penambahan irigasi.
“Dengan program ini, tentunya kita berharap dapat memproduksi padi dengan maksimal. Yakni 3 kali dalam setahun,” tambahnya.
Lanjut Jeffry, di setiap kecamatan juga dibangun kawasan terintegrasi, yang meliputi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Kawasan terintegrasi ini diharapkan mampu menjadi etalase pertanian modern yang bisa dicontoh masyarakat.
Kutai Kartanegara Tuan Rumah Agro Expo KTNA Nasional 2025, Fokus Teknologi Pertanian Modern |
![]() |
---|
Pengukuhan Pemangku Adat Istiadat Kutai di Kutai Timur, Momen Pelestarian Nilai Sejarah |
![]() |
---|
H. Kasmo Pital Resmi Dikukuhkan Sebagai Pemangku Adat Istiadat Kutai di Kutim |
![]() |
---|
Polres Kukar Bongkar 2 Kasus Kejahatan, Penipuan Bermodus Lowongan Kerja dan Pencurian 14 Ponsel |
![]() |
---|
Persiapan Festival Erau 2025 di Kukar Capai 90 Persen, Warga Diajak Meramaikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.