Ibu Kota Negara
Dampak Rumah ASN di IKN Nusantara Belum Siap 100 Persen, Perpindahan PNS Molor dan Jumlah Jadi 6.000
Berikut dampak rumah ASN di IKN Nusantara belum siap 100 persen. Perpindahan PNS molor dan jumlah jadi 6 ribu orang.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar ibu kota negara alias IKN Nusantara terkini.
Berikut dampak rumah ASN di IKN Nusantara belum siap 100 persen.
Perpindahan PNS molor dan jumlah jadi 6 ribu orang di IKN Nusantara.
Cek penjelasan terbaru MenpanRB, Abdullah Azwar Anas terkait pemindahan ASN ke IKN Nusantara.
Baca juga: 3 Fitur Spesial Buat Jalan Tol IKN Nusantara Jadi yang Tercanggih di Indonesia, Cek Progresnya
Baca juga: Jumlah ASN Pindah ke IKN Nusantara Dikurangi, Pemindahan Molor Agustus 2024, Penjelasan MenpanRB
Baca juga: Basuki Hadimuljono tak Ingin Sendiri Tinggal di IKN Nusantara, Bawa Serta Istri Pindah Juli 2024
Ada sejumlah perubahan terbaru terkait rencana Pemerintah untuk pemindahan ASN ke IKN Nusantara.
Perubahan rencana pemindahan ASN ke IKN Nusantara ini dikarenakan kondisi di lokasi.
Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB), menyebut jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang pindah ke IKN Nusantara.
Update terbaru, jumlah ASN pindah ke IKN Nusantara dikurangi menjadi 6.000 orang.
Menurut Abdullah Azwar Anas, pemindahan ASN disesuaikan dengan jumlah tempat yang sudah rampung dibangun di IKN Nusantara.
Pernyataan MenpanRB ini disampaikan dalam Raker Kementerian Perdagangan secara virtual melalui kanal Youtube Kemendag, Selasa (20/2/2024).
"Jadi totalnya yang akan pindah itu 11.916 orang, tapi karena bangunan di sana yang siap 6.000 maka 6.000 (orang) dulu," kata Azwar seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Azwar mengatakan, tak hanya jumlah ASN, jadwal pemindahan ASN juga diubah dari sebelumnya Juli 2024 menjadi Agustus 2024.
Sebab, menurut Azwar, sebagian tempat di IKN akan digunakan untuk upacara 17an.
"Tadinya akan pindah di bulan Juli tapi kemarin atas arahan Mensesneg karena sebagian tempat itu masih akan digunakan untuk upacara maka akan pindah sekitar setelah Agustus," ujarnya.
Lebih lanjut, Azwar mengatakan, pemindahan ASN dibagi menjadi tiga prioritas yaitu
Prioritas 1 yang akan pindah 179 eselon I di 38 K/L,
Prioritas 2 ada 91 eselon I di 29 K/L, dan
Prioritas 3 ada 378 eselon I di 59 K/L.
Ia juga mengatakan, sistem kerja ASN di ASN berbeda seperti di Jakarta.
ASN di IKN, kata dia, akan bekerja berbasis shared sharing.
"Jadi sistem pemerintah berbasis elektronik sudah jalan, sistem kerjanya juga basisnya ke depan akan sangat efektif shared office, shared system dan seterusnya," ucap dia.
Baca juga: Terobosan IKN Nusantara, Buat Jalan Tol Bisa Isi Daya Mobil Listrik Saat Melintas, Mirip di Swedia
Tahap Pertama bakal dapat tunjangan pionir
Rencananya, ada lima tahap pemindahan ASN ke IKN Nusantara, khusus di tahap pertama, ASN akan mendapatkan tunjangan pionir.
Menurut MenpanRB, Abdullah Azwar Anas, tunjangan pionir bagi ASN yang pindah ke IKN Nusantara ini bukan tambahan tunjangan kinerja (tukin).
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengatakan saat ini pemerintah juga sedang membahas tunjangan khusus (tunjangan pionir) bagi ASN yang pindah pada tahap pertama.
"Pemberian tunjangan pionir, bukan sebagai tambahan tunjangan kinerja namun sebagai komponen baru yang masuk dalam penghargaan/penerimaan total bagi ASN yng bekerja di IKN,” jelas Anas dalam keterangannya, Jum'at (2/2/2024) seperti dikuitp TribunKaltim.co dari kontan.co.id.
Selain tunjangan, pemerintah juga menyiapkan skema kerja bagi ASN yang sesuaikan dengan konsep kota pintar atau smart city IKN.
Anas menyampaikan ASN yang pindah ke IKN nantinya harus mempunyai literasi digital yang baik, multitasking, menguasai substansi mengenai prinsip IKN, serta mampu menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Baca juga: Daftar Negara Asing yang Minat Investasi di IKN Nusantara, Ada 3 Sektor yang jadi Incaran
Nantinya, IKN Nusantara akan menerapkan shared office, yaitu pengelolaan fasilitas gedung dan bangunan secara terpadu, dengan pemanfaatan secara bersama dengan menyediakan co-working space bagi ASN maupun tamu.
Kemudian juga penerapan shared system melalui platform digital yang mendukung pola kerja baru baik fleksibel dan kolaboratif dilaksanakan dengan integrasi proses yang bersifat interkoneksi dan interoperabilitas dalam basis SPBE.
Selanjutnya fasilitas pendukung, yaitu pengelolaan layanan pendukung, seperti transportasi kantor dan sarana prasarana fasilitas pendukung lainnya.
"Makanya kita tidak hanya memindahkan ASN ke IKN saja, namun juga menyiapkan SDM unggul yang memiliki kriteria-kriteria yang sudah ditentukan.
Terutama mampu multitasking dan menerapkan nilai adaptif dan kolaboratif," kata Anas.
IKN hanya 2 juta penduduk
Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Negara Nusantara (OIKN) Bambang Susantono memberikan gambaran penampakan Nusantara pada 2045.
Menurutnya, kota yang dibangun di Pulau Kalimantan ini akan menjadi tempat layak huni dan dicintai oleh semua kalangan.
"IKN akan jadi lifeable, kota yang layak huni dan loveable city, kota yang dicintai," ujarnya dalam Seminar Masa Depan Pasca IKN yang ditayangkan dalam kanal YouTube Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sabtu (17/2/2024).
Baca juga: Setneg Ajak Mahasiswa Melihat Langsung IKN Nusantara di Kaltim, Menumbuhkan Keterlibatan
Bahkan, untuk menjadi kota layak huni dan dicintai, Bambang mengaku belajar ke Finlandia, negara dengan penduduk paling bahagia di dunia.
Dengan polusi rendah dan koneksi internet kelas dunia seperti Finlandia, dia melanjutkan, generasi milenial dan gen Z akan senang dengan kehadiran kota ini.
Namun, jumlah penghuni tetap di IKN Nusantara tidak akan lebih dari dua juta penduduk pada 2024 mendatang.
Bambang menyebutkan, pembatasan penduduk diperlukan untuk menghindari kelebihan kapasitas seperti di kota-kota besar Indonesia.
"Kita tidak mau mengulangi apa yang terjadi di kota-kota Indonesia yang overcapacity, over dari kapasitas lingkungan dan sumber daya yang ada untuk memenuhi hidup yang baik," tuturnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.