Tribun Kaltim Hari Ini
KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak Siapkan 2.000 Personel Amankan Upacara Pertama Kali di IKN
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memastikan pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) cukup masif.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memastikan pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) cukup masif.
Terutama lapangan upacara yang akan segera digunakan pada upacara perdana HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2024.
“Lapangan upacara tidak terlalu sulit pembangunannya, karena tidak memerlukan banyak orang untuk beraktivitas di sana,” ungkap Jenderal Maruli, saat meninjau kawasan IKN, Rabu (21/2/2024).
Pada upacara perdana di IKN nantinya, jelas KSAD, akan dirangkai dengan pameran Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).
Baca juga: Penjelasan Otorita soal Tol IKN Nusantara Seksi 6A-6B Senilai Rp 2,7 T yang Terganjal Masalah Lahan
Baca juga: Kunjungan KASAD di IKN, Dapat Gelar Adat Paser hingga Tinjau Kesiapan HUT RI di Ibu Kota Negara
Baca juga: Kunjungi Kantor Tribun Kaltim, Polda Kaltim Bahas Sinergitas dan Tantangan Keamanan IKN
Alutsista itu yang nantinya akan digunakan untuk alat pertahanan di IKN, atau yang posisinya menetap di ibu kota baru.
“Kami akan coba mempresentasikan alutsista pertahanan IKN, nanti termasuk ada yang harus standby. Itu yang kami rencanakan,” tandas KSAD yang didampingi Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo.
Disinggung mengenai jumlah personel yang akan didatangkan untuk upacara perdana di IKN, KSAD Maruli menyebut, sekitar 1.500 sampai 2.000 orang.
Tetapi kemungkinan bisa lebih banyak, karena mencakup personel yang bertugas untuk pengamanan.
“Pertahanan udara, pertahanan medan, itu yang direncanakan,” jelasnya.

Diberi Gelar Adat
KSAD Jenderal Maruli menyambangi IKN, Rabu (21/2/2024) siang.
Kedatangannya ke Titik Nol IKN itu disambut dengan prosesi tepung tawar, ritual penyambutan dan penghargaan masyarakat adat Paser terhadap tamu istimewa.
Selanjutnya diberikan gelar adat yakni Kaka Demong Agung Bela Negara oleh Kesultanan Paser.
Jenderal Maruli menempuh perjalanan dari Kota Balikpapan menggunakan jalur laut, dan pulang dengan menggunakan helikopter.
Kepada TribunKaltim KSAD menyampaikan, ia menempuh jalur berbeda karena ingin mengetahui medan di IKN, baik udara, laut maupun melalui jalur darat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.