Berita Samarinda Terkini
6 Fakta Bayi Dibuang di Samarinda, Terkuak Sosok Ayah Bayi, Alasan Ibu Yakin Anaknya Sudah Meninggal
Sejumlah fakta baru seputar kasus bayi dibuang di Samarinda terungkap di antaranya sang ibu mengira anaknya sudah meninggal hingga sosok ayah.
TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah fakta baru seputar kasus bayi dibuang di Samarinda terungkap, salah satunya adalah pengakuan sang ibu, wanita 18 tahun berinisial NP, yang menyebut tak menyangkan bayi yang baru dilahirkannya ternyata masih hidup.
Dan belakangan, NP juga buka suara siapa ayah bayi yang baru dilahirkannya itu.
Kondisi bayi sendiri kini sudah sehat dan banyak warga yang mengaku ingin mengadopsi.
Berikut sejumlah fakta kasus bayi dibuang di Samarinda yang sudah dirangkum TribunKaltim.co:
Baca juga: Bayi Perempuan yang Ditemukan di Perumahan Samarinda Hills Berat 4 Kg dan Panjang 52 Cm
1. NP Mengaku tak tahu akan melahirkan
Mengira anaknya telah meninggal dunia membuat NP (18) nekat membuang bayinya di perkebunan warga Perumahan Samarinda Hills, Blok E7, RT 26, Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Kamis 22 Februari 2024.
Perempuan berusia 18 tahun itu melahirkan pada pukul 01.00 Wita di dalam kamarnya.
Dihadirkan dalam press release di Mapolresta Samarinda, Senin (26/2/2024), NP mengaku tahu apabila ia akan melahirkan.
"Ketuban saya sudah pecah dari tempat kerja. Makanya pas pulang saya hanya di kamar," bebernya.
Memasuki waktu bayi keluar, NP sempat kebingungan sebab tak memiliki pengetahuan seputar melahirkan.
Akhirnya ia memilih duduk di pojok kamarnya hingga bayinya keluar dengan sendirinya.

2. Bayi Dikira sudah meninggal dunia
Usai keluar, ia mengira sang bayi telah tiada.
Ia meyakini hal tersebut sebab sang bayi tidak bergerak ataupun menangis.
"Badannya juga seperti biru-biru. Tidak ada denyut nadi," ungkapnya.
Pascamelahirkan ia memotong tali pusar anaknya menggunakan gunting.
Satu jam menunggu sang bayi tetap bergeming yang membuat NP memilih untuk membawanya ke area perkebunan di ujung gang E7.
"Di sana saya masih tunggu satu jam. Memang tidak gerak," ucapnya meyakini.
Lantaran lemas dan pendarahan, NP akhirnya memilih kembali ke kamar pada Pukul 03.00 Wita dan berniat kembali di siang hari untuk menguburkan.
Ia sempat membersihkan bekas ari-ari sang bayi yang kemudian ia bungkus menggunakan kain hitam dan diletakkannya di depan rumah.
3. Ungkap sosok ayah bayi
Ditanya mengenai siapa ayah dari bayinya tersebut, NP mengaku pria tersebut merupakan warga Kabupaten Kutai Kartanegara.
Ia berkenalan dengan pria berstatus duda tersebut melalui media sosial instagram hingga sepakat bertemu.
Baca juga: Terungkap Sosok Ibu Kandung dari Bayi yang Dibuang di Perumahan Samarinda Hills
Kebetulan NP bekerja di Kota Tenggarong.
Oleh sebab itu, suatu waktu pada pertengahan April 2023 lalu saat berseteru dengan orangtuanya, NP memilih minggat dari rumah.
"Dua minggu itu saya lari sama pacar saya itu. Di situ saya diajak melakukan hubungan suami istri," ungkapnya.
Pasca kembali ke rumah, NP mulai merasakan perubahan pada tubuhnya.
Hingga Juli 2023 ia tak mengalami menstruasi.
"Di situ saya sadar kalau saya hamil," imbuhnya.
4. Pacar Minta untuk Menggugurkan Kandungan
Ia sempat meminta pertanggungjawaban dari sang pacar.
Namun mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Jalan HAM. Rifaddin, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda itu meminta NP untuk menggurkan kandungannya.

"Saya tidak mau. Akhirnya saya memilih memutuskan kontak dan hubungan," ungkap NP.
Kini nasi telah menjadi bubur.
Penyesalannya pun tak membuat NP terlepas dari jeratan hukum.
Kendati demikian ia mengaku siap menerima konsekuensi hukum dan memohon agar dapat merawat buah hatinya.
"Anak saya cantik dan sehat. Saya berjanji akan merawatnya saat keluar nanti. Saya ingin menebus kesalahan saya," pungkasnya.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli mengatakan NP dikenakan Pasal 76B juncto 77B Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2014 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 5 tahun penjara atau denda Rp 100 juta.
"Karena keterangannya (NP) masih berubah-ubah, kami masih perlu waktu untuk mengungkap siapa ayah dari bayinya," ucapnya saat memimpin press release di Mapolresta Samarinda.
Baca juga: Polisi Lakukan Olah TKP Penemuan Bayi Laki-Laki di Samarinda Seberang, Pelaku Masih Diburu
5. Dikira suara anak kucing
Waktu menunjukan Pukul 09.00 Wita, saat seorang warga di Perumahan Samarinda Hills, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, bernama Bertha Beni (36) hendak mencari sayur di area perkebunan setempat.
Saat sedang asyik memetik sayur pendengarannya menangkap suara seperti kucing.
Namun sesekali suara yang dikira kucing itu juga terdengar seperti suara tangisan bayi.
Karena penasaran, Bertha akhirnya mencari sumber suara dan terkejut mendapati sosok bayi terbungkus jaket biru beralas seprei abu-abu.
Menyadari bayi tersebut masih hidup, Bertha langsung membawanya ke Bidan praktik terdekat.
Di sana ia meminta sang Bidan untuk segera menolong bayi berkulit putih yang masih terus menangis.
"Saya suruh cepat periksa dan bersihkan karena banyak rumput dan dikerumuni semut," beber Bertha.
Dari penelusuran TribunKaltim.co, lokasi penemuan bayi perempuan yang diduga dibuang tersebut berada di Perumahan Samarinda Hills, Blok E7, RT 26, Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Tidak ada satu orangpun di sana.
Hanya ada beberapa kandang ayam beserta isinya.
Selebihnya hanya tertutup area semak belukar.

Saat diemukan warga, bayi tersebut menangis dengan kerasnya.
Ia terlihat sehat.
Berkulit putih dengan rambut lebat hitam yang menawan.
Baca juga: Terungkap Sosok Ibu Kandung dari Bayi yang Dibuang di Perumahan Samarinda Hills
Tali pusarnya juga terlihat sudah dipotong secara profesional.
Beruntung tak ada serangga ataupun hewan liar yang menggerogoti tubuhnya.
Bayi tersebut sempat diberikan adzan oleh seorang relawan pria yang ikut mengevakuasi ke rumah sakit.
Setelahnya bayi yang diduga dibuang oleh orangtuanya sendiri itu nampak tertidur pulas dengan wajah teduh.
6. Warga Ternyata Sudah Lama Curiga
Kurang dari tiga jam polisi akhirnya berhasil mengungkap siapa ibu dari bayi perempuan yang ditemukan di Perumahan Samarinda Hills, Blok E7, RT 26, Kelurahan Rapak Dalam, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kamis (22/2).
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kapolsek Samarinda Seberang Kompol Bitab Riyani menjelaskan pihaknya telah mengamankan ibu dari bayi tersebut.
Hanya saja saat ditemukan ibu dari bayi tersebut masih mengalami pendarahan sehingga harus menjalani perawatan di IGD RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda.
Terungkapnya ibu bayi tersebut berkat keterangan warga setempat yang mengatakan selama ini mereka mencurigai seorang perempuan sedang hamil meski berstatus lajang.
Lokasi tinggal perempuan itu rupanya tidak jauh dari lokasi penemuan.
"Saat kita cek ternyata benar. Perempuan itu tengah pendarahan akibat melahirkan sendiri di kamar mandi," beber Kompol Bitab.
Dugaan itu semakin diperkuat dengan ditemukannya ari-ari dari bayi tersebut yang terbungkus plastik dan diletakkan di sebuah ember depan rumah perempuan tersebut.
Perempuan yang diduga sengaja membuang bayinya tersebut disebutkan berinisial NP (18).
"Katanya panik dan bingung makanya nekat membuang bayinya di kebun itu," ungkap Kompol Bitab.
Baca juga: Geger, Penemuan Bayi Laki-Laki di Muara Kaman Kutai Kartanegara, Banyak Warga Ingin Adopsi
Sementara dari penuturan pihak keluarga, mereka tidak mengetahui apabila selama ini NP tengah mengandung.

"Usia kandungannya sempurna (9 bulan). Tapi ibu bayi ini belum dapat dimintai keterangan karena masih syok dan masih dirawat juga yah," ucapnya.
Saat ini pihak kepolisian juga masih mencari keberadaan pria yang menjadi ayah dari bayi NP.
"Bayinya sehat dan sangat cantik. Tadi sangat banyak orang yang datang menyatakan ingin mengadopsi," pungkasnya.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.